Tuhan Yesus
Selasa, 21 September 2021 10:05 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
Oleh RP Fredy Jehadin, SVD
Selasa, Pekan Biasa XXV
Injil Matius: 9: 9 - 13
Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-muridNya. Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus
Renungan: Dipanggil karena Dibutuhkan oleh Tuhan Kita
Saudara-saudari… Hari ini kita merayakan pesta Santu Matius, Rasul dan Penulis Injil. Kalau kita amati sejarah panggilan seseorang untuk mengikuti Tuhan, kebanyakan mereka dipanggil selagi mereka sibuk bekerja di lapangan pekerjaannya masing-masing.
Kita ingat panggilan Musa, ia dipanggil oleh Tuhan selagi ia bekerja menggembalai domba. Panggilan nabi Elisha, ia dipanggil Tuhan selagi ia membajak di kebun; Panggilan Daud, selagi ia menjaga domba di padang. Panggilan murid-murid pertama, Simon, Andreas, Yakobus dan Yohanes, selagi mereka sibuk mengatur jala di pantai. Hari ini kita dengar panggilan Matius, ia lagi bekerja di kantornya.
Pertanyaan kita: Apa kira-kira pesan di balik panggilan dari mereka yang lagi sibuk bekerja ini? Menjawabi pertanyaan ini seorang ahli kitab suci memberi penafsiran, katanya: Tuhan memanggil mereka yang lagi bekerja karena Ia sungguh membutuhkan orang yang punya semangat untuk bekerja di ladang anggurnya. Tuhan membutuhkan orang yang selalu siap bekerja. Ia memanggil mereka karena ia sangat membutuhkan bantuan mereka.
Panggilan selalu diikuti dengan perutusan. Tuhan memanggil Matius dan para murid yang lain untuk mengikuti Dia. Selama mereka ada bersama Yesus, mereka diajar, dibekali dengan ajaranNya. Kemudian Ia memberi mereka kuasa dan selanjutnya mengutus mereka untuk meneruskan misiNya.
Bagi yang dipanggil dan sudah menjawab “ya” atas panggilan itu, sudah seharusnya memiliki sikap selalu siap sedia untuk diutus ke mana saja, entah ke tengah kota yang selalu sibuk dengan bermacam-macam kesibukan kota atau ke desa-desa dengan segala suka dukanya di desa, dan sudah seharusnya selalu memiliki sikap siap sedia menerima konsekwensi apapun yang terjadi.
Santu Matius, Rasul dan Penginjil, sudah dengan senang hati menerima panggilan Yesus dan mengikuti Yesus ke mana saja Ia pergi. Kesediaannya mengikuti Yesus bukan saja selama dia hidup bersama Yesus, tetapi ia mengikuti Yesus sampai ia mati disiksa dan dibunuh dengan pedang di Ethiopia. Satu peninggalan yang sangat –sangat berharga, yang ditinggalkan oleh santo Matius untuk kita yang percaya kepada Yesus Kristus adalah Injil.
Pertanyaan untuk kita: apakah kita juga selalu merasa dipanggil oleh Tuhan untuk menjalankan tugas perutusan-Nya? Tugas perutusan apa saja yang biasa kita buat selama ini? Apakah kita setia menjalankannya? Selama kita menjalankan tugas perutusan sesuai dengan panggilan kita masing-masing, apakah ada peninggalan yang cukup berharga yang kita tinggalkan bagi mereka yang kita layani dan peninggalan itu selalu membuat mereka merasa dekat dengan Tuhan?
Marilah saudara-saudari….kita meminta Santo Matius dan Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita agar kita pun selalu setia dan tekun menjalankan tugas perutusan Tuhan yang sudah dipercayakanNya kepada kita. Kita dipanggil karena dibutuhkan oleh Tuhan kita. Amen.***