Pemerintah
Senin, 25 Agustus 2025 19:31 WIB
Penulis:redaksi
MAUMERE (Floresku.com) – Universitas Nusa Nipa (UNIPA) hari ini, Senin (25/8), mengambil langkah penting dalam membuka akses pendidikan tinggi bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem di Kabupaten Sikka.
Rektor UNIPA bersama jajaran pimpinan universitas bertemu langsung dengan para calon mahasiswa dari kelompok Keluarga Miskin Ekstrim Desil 1, yang bercita-cita menjadi sarjana.
Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa terdapat lebih dari 103 lulusan SMA dari keluarga miskin ekstrem yang tahun ini menyatakan niat kuat untuk melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. UNIPA menegaskan komitmennya untuk mendukung semangat anak-anak tersebut agar tidak terhenti oleh keterbatasan biaya.
“Kami ingin memastikan bahwa pendidikan tinggi tidak menjadi hak istimewa bagi yang mampu secara ekonomi saja. Anak-anak dari keluarga miskin ekstrem juga berhak mendapat kesempatan yang sama untuk meraih gelar sarjana,” tegas Rektor UNIPA.
Sebagai langkah nyata, UNIPA menyatakan akan memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka, khususnya dalam program beasiswa daerah. Selain itu, universitas juga berupaya mencari dukungan dari berbagai sumber pendanaan lain, termasuk program beasiswa nasional dan lembaga mitra.
Data mengenai keluarga miskin ekstrem di Kabupaten Sikka yang memiliki anak lulusan SMA akan segera dipresentasikan kepada Bupati Sikka, DPRD, dan Baperida Sikka sebagai bahan pertimbangan kebijakan. Dengan demikian, dukungan bagi pendidikan anak-anak dari kelompok rentan ini dapat semakin terstruktur dan berkelanjutan.
Upaya UNIPA ini sejalan dengan program nasional dan daerah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem, di mana pendidikan menjadi salah satu kunci utama pemutus rantai kemiskinan. Kehadiran lebih dari seratus anak muda dengan mimpi menjadi sarjana juga memberi harapan baru bahwa investasi pada pendidikan dapat menghasilkan generasi masa depan yang lebih mandiri dan berdaya saing.
Dengan inisiatif ini, UNIPA berharap semakin banyak pihak yang ikut bergandengan tangan mendukung, sehingga tidak ada lagi anak Sikka yang kehilangan kesempatan kuliah hanya karena kondisi ekonomi. (Selvia). ***
sebulan yang lalu