Warga Desa Mosi Ngaran, Elar Selatan Berharap Pemerintah Matim Bangun Jembatan di Kali Wae Mapar

Kamis, 09 Desember 2021 18:50 WIB

Penulis:redaksi

Warga Pikul.jfif
Warga Woko Ledu, Desa Mosi Ngaran menggotong sepeda motor agar bisa melintasi Kali Wae Mapar. (Nandik Ferdinan)

BORONG (Floresku.com)-Beberapa Warga Woko Ledu, Desa Mosi Ngaran, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) terpaksa memikul kendaraan roda duanya saat melintasi Kali Wae Mapar.

Pada saat itu, tak sedikit warga yang nekat menyeberangi sungai tersebut meski arus airnya sangat deras. Bahkan ada yang nekat menggotong motor agar bisa melintasi Wae Mapar.

Hal itu dilakukan karena tidak ada jembatan yang menghubungkan Desa di Kabupaten Ngada dengan Desa Mosi Ngaran.

Salah seorang warga Woko Ledu, Desa Mosi Ngaran yang enggan dimediakan namanya mengatakan, sejak Indonesia merdeka, warga di Desa Mosi Ngaran ingin mendapatkan perhatian dari pemerintah agar infrastruktur jembatan bisa dibangun.

"Saat musim hujan mobil maupun sepeda motor tidak bisa melintasi sungai Kali Wae Mapar karena debit air yang sangat besar," ungkapnya, Rabu, 08 Desember 2021.

Menurut dia, ketika musim kemarau, mobil dan sepeda motor bisa melewati sungai namun warga harus membuat tumpukan batu di tengah sungai secara swadaya bahkan perorangan.

Kemudian, Desa Mosi Ngaran memiliki hasil pertanian banyak seperti kopi, kemiri, kakao, padi, dan vanili. Hasil pertanian tersebut dijual ke Bajawa.

"Potensi di sini luar biasa kaya pak. Itu tadi, kendalanya di jembatan saja. Mau jual hasil tani susah sekali. Apalagi kalau musim hujan, kami harus bertaruh nyawa melawan derasnya air sungai. Kondisi itu terpaksa kami lakukan demi kebutuhan ekonomi keluarga," pungkasnya. (FH)