Laga Final Soeratin Cup 2022: PSN Ngada dan Perse Ende Janjikan Permainan Terbaik Sekaligus Menghibur
redaksi - Minggu, 14 Agustus 2022 19:53JAKARTA (Floresku.com) – Jelang laga final Soeratin Cup 2022 di Stadion Marilonga, Senin, 15 Agustus 2022, pukul 19 WITA, tim tuan rumah, Perse Ende dan PSN Ngada menjanjikan penampilan terbaik guna menghibur masyarakat penggemar sepak bola di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kletus Gabhe, pelatih PSN Ngada mengatakan, secara umum, PSN Ngada sangat siap menghadapi laga final.
“Dari semua pemain, hanya satu yang dapat akumulasi kartu kuning,” ujarnya kepada Floresku.com melalui saluran telepon, Minggu (14/8) sore.
- Warga Kabupaten Sikka Antusias Menikmati Acara Cek Sound dan Lighting yang Digelar oleh PSSM
- Tundukkan Perseftim Flotim (2-0), PSN Ngada Jumpa Perse Ende di Babak Final Soertin Cup 2022
Kletus menambahkan, memang dalam waktu yang relatif singkat setelah laga seminfinal, para pemain harus segera melakukan recovery untuk kembali meraih kondisi fisik yang ideal sehingga siap bertanding.
“Secara fisik para pemain memang mengalami kelelahan oleh karena jadwal pertandingan yang cukuk padat selama dua pekanini. Selama dua pekan, mereka harus bertanding enam kali,” jelas Kletus.
Dari aspek teknis, Kletus menambahkan, PSN Ngada harus tampil maksimal, dalam arti harus sedapat mungkin mengurangi atau meminimalkan kesalahan- kesalahan.
“Namun, karena ini adalah partai final, tim kami berusaha untuk menyajikan permainan yang terbaik,” ucapnya.
Kletus mengatakan, secara filsofis, sepak bola mengandung makna rival atau perlawanan.
Tapi, itu hanya untuk 90 menit, selama pertandingan berlangsung. Setelah itu, kedua tim kembali menjadi saudara.
“Kita (baca: PSN Ngada dan Perse Ende) adalah bersaudara. Kedua komunitas ini memang bersaudara, ada yang karena hubungan darah atau karena memiliki kesamaan kultur atau budaya yang sangat dekat. Oleh karena itu sepak bola harus menjadi alat pemersatu, perekat hubungan persaudaraan itu,” tandasnya.
Para pemain yang berlaga di lapangan dan terutama para penonton yang berada di luar lapangan harus menyadari hal itu.
“Jadi, saya mengharapkan semua kita menjauhkan kata-kata dan perilaku yang memprovokasi yang dapat memicu keributan yang tidak perlu,” katanya.
“Sebaliknya, mari kita ciptakan suasana yang kondusif sehingga sepakbola sebagai sebuah hiburan dan alat yang mempererat tali persaudaran di antara kita,” katanya penuh harap.
Harapan senada juga disampaikan oleh Sabri Indra Dewa, manajer dan Ketua PSSI Ende.
Indra menghimbau para penggemar sepak bola, khususnya para supporter Perse Ende untuk tidak menaruh harapan yang berlebihan, karena kemenangan adalah sesuatu yang sulit diprediksi.
“Soal kalah atau menang, kita serahkan kepada Yang di Atas’’ ujarnya kepada media ini, Minggu (14/8) sore, juga melalui sambungan telepon.
Ketua PSSI Ende dua periode itu menambahkan, yang pasti dalam laga final besok (Senin, 15/8), Perse Ende akan berusaha untuk menampilkan permainan yang terbaik agar masyarakat penggemar sepak bola merasa terhibur.
“Soal menang atau pun kalah itu hal yang biasa dalam sebuah pertandingan,” ujarnya.
Indra juga mengharapkan agar wasit ikut menciptakan suasana pertadingan yang menyenangkan.
“Artinya wasit harus benar-benar objektif dalam memimpin pertandingan, sehingga tak ada yang terpancing emosinya lalu mengeluarkan kata-kata atau tindakan yang memperkeruh suasana pertandingan,” tandasnya.(Silvia).***