131 Lapak di Pasar Batu Cermin Tidak Terisi, Para Pedagang Lebih Memilih Berjualan di Luar Pasar

redaksi - Kamis, 31 Maret 2022 08:22
131 Lapak di Pasar Batu Cermin Tidak Terisi, Para Pedagang Lebih Memilih Berjualan di Luar PasarAksi pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah pedagang kepada petugas perhubungan Mabar Di Pasar Batu Cermin, Selasa (30/3). (sumber: Screenshoot Video)

LABUAN BAJO (Floresku.com) -  Oleh karena fasilitas yang belum memadai dan penataan yang tidak dilakukan secara benar maka hingga kini 131 tempat jual atau lapak di Pasar Rakyat Batu Cermin Labuan Bajo yang belum diisi oleh para pedagang.  Para pedagang  lebih memilih untuk  berjualan di luar pasar dari pada menempati lapak-lapak tersebut.

Hal ini diakui oleh Kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM), Kabupaten Manggarai Barat, Danggur Gayetanus saat diwawancarai oleh media ini, Rabu 30 Maret 2022.

"Situasi pasar kita di sana itu memang belum memadai, di pasar Batu Cermin itu masih ada 131 lapak yang belum terisi. Tetapi, banyak masyarakat yang tidak mau menempati lapak itu karena penataan pasar kita tidak benar", kata Gayetanus.

Danggur Gayetanus menjelaskan bahwa dirinya pernah menanyakan langsung kepada masyarakat penjual tentang alasan mereka tidak menempati lapak itu.

"Jadi, saya tanya kepada para penjual itu, kenapa kamu tidak mau tempati lapak itu. Penjual itu menjawab, kami tempatkan barang di situ, tapi tidak ada yang datang mau beli, karena akses masuknya tidak ada", kata Gayetanus lagi.

Kadis Perindagkop UKM itupun menjelaskan bahwa kebutuhan Dinas Perindagkop UKM saat ini, yakni berkaitan dengan persediaan fasilitas  pasar dan kantor.

Mengenai Pasar Batu Cermin, ia menjelaskan agar dirombak total. Sedangkan, di pasar baru tinggal menciptakan konektivitas antara satu gedung dengan gedung lainnya.

"Kan begini, satu sisi kita tegaskan masyarakat harus begini. Tetapi, di sisi lainnya, fasilitasnya tidak memadai. Namun, mohon pengertian masyarakat agar kita sesuaikan dulu, sambil pemerintah bekerja", harapnya.

Gayetanus juga mengaku prihatin terhadap  kejadian pengeroyokan yang terjadi di Pasar Batu Cermin, Rabu, 30 Maret 2022, (pagi hari) di mana para pedagang menyerbu petugas dari Bidang Perhubungan Mabar.

Ia mengatakan, "Saya prihatin dengan kejadian itu. Pemerintah itu mengatur masyarakat, bukan masyarakat yang atur pemerintah. Makanya, yang melanggar itu akan kita tindaklanjuti" .

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga, Bina Konstruksi, dan Perhubungan Mabar, Yoseph Suhandi menjelaskan, petugas dari bidang perhubungan ke pasar Batu Cermin untuk mengatur lalulintas yang seringkali macet.

"Tadi teman-teman dari dinas pergi untuk mengatur supaya jangan macet akses lalulintas. Kemudian ada motor bolak-balik di situ, lawan arah. Petugas tegur. Tetapi, mereka tidak terima baik. Lalu, dia memprofokasi orang yang sedang jual ikan di pinggir jalan itu. Kemudian baku dorong dan terjadilah pengeroyokan itu", kata Yoseph.

Adapun tiga orang petugas dari Bidang Perhubungan yang menjadi korban pengeroyokan, yaitu Frans Daut, mengalami luka parah. Dua lainnya, Kobus Jas dan Boni Urus. (Tedy N.)

Editor: redaksi

RELATED NEWS