Berkaitan dengan Tambang, JPIC Berpihak pada Nilai, Bukan pada Pribadi dan Kelompok Orang
redaksi - Minggu, 01 Mei 2022 12:04RUTENG (Floresku.com) -Ketua Komisi Justice, Peace and Integrity of Creation (JPIC) RD Marthen Jenarut menjelaskan, dalam mengadvokasi suatu isu, khususnya isu tambang, JPIC sebetulnya tidak berpihak pada pribadi dan kelompok orang.
Sebaliknya, JPIC berpihak pada nilai, baik itu nilai keadilan maupun juga nilai keutuhan ciptaan.
Hal ini diungkapkan RD Marthen Jenarut saat ditemui Floresku.com di sela-sela kegiatan penguatan Kapasitas Seksi JPIC Paroki se-Keuskupan Ruteng yang di gelar di rumah Retret Bunda Karmel, Wae Lengkas, Kabupaten Manggarai, pada Sabtu 30 April 2022.
- Pacu Kompetensi Siswa, SMPN 2 Podor, Cibal Barat Gelar Pelbagai Perlombaan
- Dr Mantovanny Tapung: Para Guru Harus Menulis
- Kuasa Hukum KMRB: Penentuan Lahan 400 Ha BPOLBF Dilakukan Tertutup dan Abaikan Keadilan bagi Masyarakat
Demikian RD Marthen Jenarut, sejauh ini masih banyak orang yang belum paham fungsi dan peran JPIC sehingga ada kecurigaan-kecurigaan tertentu yang berpotensi menjadi halangan yang cukup serius dari efektivitas karya pastoral JPIC.
"Karena itu, saya tegaskan lagi bahwa dalam isu terkait tambang, JPIC sejatinya tidak berpihak pada pribadi ataupun kelompok orang. Sebaliknya, JPIC lebih berpihak pada nilai, baik itu nilai keadilan maupun juga nilai keutuhan ciptaan," tegas RD Marthen Jenarut.
"Dalam urusan tambang, bukan berarti bahwa gereja mendukung kelompok yang menolak tambang. Bukan itu sebenarnya. Namun sebaliknya lebih kepada nilai keadilan dan kesejahteraan. Dalam hal ini, kalau ditemukan bahwa nilai-nilai dasar diabaikan, terjadi kerusakan ekosistem dan struktur ekonomi serta mengganggu keseimbangan alam, ya tentunya kita tolak," tambahnya. (Jivansi) ***