Buntut Politisi India Menista Nabi Muhammad SAW, Kemenlu Panggil Pulang Dubes RI di India

redaksi - Rabu, 08 Juni 2022 08:58
Buntut Politisi India  Menista Nabi Muhammad SAW, Kemenlu Panggil Pulang Dubes RI di IndiaJuru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah (sumber: www.kemlu.go.id)

JAKARTA (Floresku.com) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memanggil Duta Besar (Dubes) India  di Jakarta, terkait pernyataan dua politisi India yang menghina dan menistakan Nabi Muhammad Shallalahu 'Alayhi Wassalam (SAW).

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 7 Juni 2022.

Sebagaimana diberitakan InfoPublik.go.id, Faizasyah menegaskan, pemanggilan Dubes India  terkait ucapan penistaan agama oleh dua politisi di negara tersebut sangat penting, karena Indonesia sangat mengecam tindakan penghinaan yang dilakukan politisi India itu terhadap Nabi Muhammad SAW.

"Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad saw oleh dua orang politisi India. Pesan itu telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta," demikian bunyi pernyataan resmi Kemlu RI di Twitter pada Senin, 06 Juni 2022.

Sebagaimana diberitakan berbagai media internasional,  India berada di tengah mimpi buruk diplomatik atas komentar kontroversial yang dibuat oleh seorang pejabat senior dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa tentang Nabi Muhammad SAW.

Pernyataan Nupur Sharma, yang dibuat dalam debat TV sekitar 10 hari yang lalu, telah membuat marah Muslim India dan membuat marah lebih dari selusin negara Islam.

Pada hari Minggu, BJP menangguhkan Sharma dari partai. Kepala unit media partai Delhi, Naveen Kumar Jindal, juga dikeluarkan karena membagikan tangkapan layar komentar ofensifnya dalam sebuah tweet.

Dalam sebuah pernyataan, BJP mengatakan itu "melawan ideologi apa pun yang menghina atau merendahkan sekte atau agama mana pun" dan menambahkan bahwa itu tidak "mempromosikan orang atau filosofi seperti itu".

Dan dalam upaya untuk menenangkan negara-negara Islam yang marah, diplomat India mengatakan komentar itu tidak mencerminkan sikap pemerintah dan bahwa itu adalah "pandangan elemen pinggiran".

Tetapi seperti yang telah ditunjukkan banyak orang, Sharma bukanlah elemen pinggiran.

Sampai dia dipecat, pengacara berusia 37 tahun itu adalah "juru bicara resmi BJP" yang banyak dicari yang muncul malam demi malam di debat TV untuk mewakili dan membela pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi. (Silvia). ***

RELATED NEWS