HOMILI, Pater Gregor Nule, SVD, Minggu, 21 Agustus 2022: Dipanggil untuk Masuk Meelalui Pintu yang Sempit

redaksi - Sabtu, 20 Agustus 2022 18:26
HOMILI, Pater Gregor Nule, SVD, Minggu, 21 Agustus 2022: Dipanggil untuk Masuk Meelalui Pintu yang SempitPater Gregor Nule SVD, Pastor Paroki Ratu Rosari, Kewapante (sumber: Dokpri)

DIPANGGIL UNTUK MASUK MELALUI PINTU YANG SEMPIT

(Minggu Biasa XXI B:Yes 66:18-21; Ibr 12:5-7.11-13. Luk 13:22-30)

SETIAP saat kita saksikan pemandangan yang menarik ketika ada tawaran lowongan kerja. Sering tampil ribuan pencari kerja yang ramai-ramai berusaha mengkuti seleksi. 

Para calon pekerja umumnya mempertaruhkan segala-galanya untuk mendapatkan pekerjaan itu. Dari ribuan pelamar, mungkin yang lulus sekitar 20 – 30 orang. 

Hanya mereka yang telah bekerja keras sebelumnya pasti sukses. Hanya mereka dinilai terbaik dan memnuhi syarat mendapatkan apa yang diinginkan. 

Sebab akhir-akhir ini segala macam privilese seperti, “ada orang dalam, anak pejabat, jatah keluarga, suap, dan lain-lain tidak diperhitungkan lagi. Dan, orang yang melamar kerja dengan hanya mengandalkan orang dalam dan status sebagai famili pejabat pasti gagal.

Injil hari ini melukiskan tentang  Yesus yang memberi tanggapan terhadap pertanyaan seseorang yang mendengarkan pengajaran-Nya. 

Orang itu berkata, ”Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?”(Luk 13:23). Yesus berkata,”Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sempit itu”,(Luk 13:24).  Yesus mngingatkan orang-orang yang mendengarkanNya agar berjuang masuk melalui pintu yang sempit sebagai syarat untuk menghadiri perjamuan yang kekal pada akhir zaman. 

Muncul pertanyaan lain, apakah hanya sedikit sekali orang yang diselamatkan? Jawabannya adalah tidak. Sebab sejak awal mula Allah menciptakan segalanya  dalam keadaan baik. 

Dan ketika manusia jatuh ke dalam dosa yang mengakibatkan kebinasaan dan maut, Allah tetap menyediakan dan menawarkan kesempatan kepada semua orang  untuk kembali kepadaNya dan  memulihkan nasibnya. Itulah sebabnya semua orang mendapat kesempatan yang sama untuk hidup dan selamat. 

Nabi Yesaya  menegaskan bahwa dengan berdosa dan tidak mentaati perintah-perintah Taurat bangsa Israel menjauhkan diri dari Allah dan hidup terpencar di antara bangsa-bangsa asing. 

Tetapi Allah mengumpulkan kembali bangsa Israel  dan membawa mereka  ke tanah terjanji. Jauh dari Allah berarti binasa. Tetapi, dekat dan bersatu dengan Allah berarti hidup dan selamat. 

Allah juga menerima bangsa-bangsa lain menjadi umat-Nya apabila mereka mencariNya dengan tekun serta mengakuiNya sebagai satu-satunya Allah.

Karena itu, syarat untuk selamat dan menjadi anggota umat Allah bukan pertama-tama karena status sebagai bangsa pilihan Allah, seperti bangsa Israel dan segala keturunannya. 

Bukan pula  karena sakramen pembaptisan yang menjadikan seseorang  sebagai anak Allah dan anggota Gereja. Dan, bukan pula karena status hidup dan pekerjaan tertentu sebagai paus, uskup, imam, bruder, suster, pengurus Lingkungan, KBG dan stasi. Atau petugas-petugas lain di dalam urusan pelayanan Gereja. 

Kita tidak bisa selamat hanya karena telah menerima sakramen pembaptisan atau karena memiliki status atau tugas tertentu dalam Gereja.

Satu-satunya syarat untuk selamat adalah berusaha masuk melalui pintu yang sempit menuju Keraajan Allah.

Masuk melalui pintu yang sempit berarti  memiliki iman teguh yang mewujud dalam tindakan mengikuti Yesus serta melaksanakan ajaran dan perintah-perintah Yesus di dalam hidup sehari-hari. 

Ini berarti memasuki Kerajaan Surga bukanlah hal gampang dan bersifat otomatis, tetapi menuntut iman sejati.  pengorbanan dan kerja keras. 

Dalam kenyataan  hidup sehari-hari banyak orang ragu-ragu atau takut masuk melalui jalan sempit itu. Baru kalau sudah terlambat mereka akan berusaha untuk masuk, dan bahkan mendesak supaya diterima masuk ke dalam perjamuan Tuhan. 

Ada yang datang kepada Yesus pada saat-saat krisis, sakit atau malapetaka. Namun, Yesus tidak mau mengizinkan seorang pun karena  Ia tidak mau dipermainkankan oleh siapa pun. Kepada orang-orang tipe ini Yesus pasti berkata, “Aku tidak tahu dari mana kamu datang. Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!,(Luk 13:27).

Saudara/iku, ini merupakan peringatan Yesus yang tepat untuk kita di zaman ini. Memang tidak gampang untuk masuk dalam Rumah Bapa dan menjadi anggota umat Allah. Ingatlah, hanya mereka yang mendengarkan Yesus dan bertindak, yang berjaga-jaga, serta mengamalkan keadilan dan kebenaran. Semoga. Amen. ***

Kewapante, Minggu, 21 Agustus 2022. 

Tags TuhanHomiliYesusBagikan

RELATED NEWS