Keindahan Lesugolo dan Sombulou Sungguh Mempesona, Sayang Jalan ke Sana Belum Diperbaiki Pemda Ende

redaksi - Kamis, 20 Januari 2022 16:07
Keindahan Lesugolo dan Sombulou  Sungguh Mempesona, Sayang Jalan ke Sana Belum Diperbaiki Pemda Ende‘Air Panas Mancur Batu Sombulou’ Desa Ndiko Sapu, Kecamatan Lepembusu Kelisoke, Kabupaten Ende. (sumber: Rdk/PD)

ENDE (Floreskku.com)- Pemerintah Kabupaten Ende memiliki sejumlah sumber daya alam yang belum dikelola atau dikembangkan sampai saat ini. Salah satunya adalah sumber Air Panas Lesugolo, di Desa Ndiko Sapu, Kecamatan Lepembusu Kelisoke (Lepkes).

“Untuk menuju obyek wisata Air Panas Lesugolo pengunjung harus berjuang ekstra keras karena jarak tempuh 53 kilometer dari Kota Ende. Untuk mencapai destinasi tersebut,  pilihan utama adalah  menggunakan kendaraan roda, karena kendaraan roda empat masih sulit melintas  karena kondisi jalan yang jelek dan bebatuan. Itu pun membutuhkan waktu berjam-jam,”tutur Vincentius Reinhard (Vence),  Pjs. Kepala Desa Ndiko Sapu di Kantor Desa Ndiko Sapu, belum lama ini. 

Vence menjelaskan selain Air Panas Lesugolo, Desa Ndiko Sapu memiliki  obyek wisata alam lain yang tak kalah indanya. Namanya, Sombulou.

"Di Sombulou siapa pun akan terpesona ketikan menyaksikan batu hitam mengeluarkan semburan air panas dengan ketinggian air mencapai 1,75 meter. Suhu suhu panas mencapai100 derajat Celsius,' ujar Vence.

Keajaiban alam yang berdaya magis itu tepat berada di bantaran kali Unggu yang mengalir dari Pegunungan Lepembusu hingga bermuara di Desa Loboniki, Kecamatan Kotabaru.

 "Tak jauh dari  ‘Air Panas Mancur Batu Sombulou’ ditemukan pula sejumlah gambar alami beraneka warna yang sangat menarik dipandang mata. Pengunjung juga dapat menikmati pemandangan yang indah di sekitar Lowo Unggu. Di sini juga ada Tiwu Lopi, sebuah tempat pemandian yang sering digunakan oleh warga”, kata Vence. 

Pesona alam ini layak dikembangkan dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ataupun Pendapatan Asli Desa (PADes). 

Vence berharap suatu saat Pemerintah Desa dapat mengelola aset ini melalui pengelolaan BumDes sehingga dapat berdampat pada peningkatan PADes. 

Namun, katanya,  supaya aset wisata alam tersebut baru dapat dikelola,  Pemerintah Daerah Kabupaten Ende perlu segera memperbaiki kondisi jalan yang jelek dan masih penuh dengan bebatuan lepas.

“Kalau kondisi jalan sudah bagus,  pengunjung  tentu akan berminat untuk mengunjungi ke dua obyek wisata tersebut. Dengan demikian, Pemerintah Desa tinggalmenatanya sehingga menjadidestinasi yang nyaman dan aman bagi para wisawatan," tutupnya. ( RDK/PD) ***

RELATED NEWS