Lantik Ners Angkatan Ke-II Unika St Paulus Ruteng, Begini Kata Ketua DPW PPNI Provinsi NTT

redaksi - Senin, 31 Januari 2022 17:24
Lantik Ners Angkatan Ke-II Unika St Paulus Ruteng,  Begini Kata Ketua DPW PPNI Provinsi NTTKetua DPW PPNI Provinsi NTT Aemilianus Mau, S.Kep, Ns, M.Kep. (sumber: Istimewa)

RUTENG (Floresku.com) -Lulusan Program Studi  (Prodi) Pendidikan Profesi Ners dan Perawat angkatan ke-II Tahun Akademik 2020/2021, Fakultas Ilmu Kesehatan, Unika St. Paulus Ruteng di lingkup DPD PPNI Kabupaten Manggarai secara resmi dilantik, pada Sabtu 29 Januari 2022.

Adapun acara pelantikkan  digelar secara virtual dan dipimpin oleh Ketua DPW PPNI Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),  Aemilianus Mau, S.Kep, Ns, M.Kep.

Pada kesempatan tersebut,  Aemilianus Mau menyampakan profisiat kepada ke-29 mahasiswa profesi ners sembari mengajak mereka  yang telah dinyatakan berkompeten tersebut untuk bisa mengimplementasi ilmu dalam dunia kerja.

“Nilai-nilai yang tinggi, pencapaian yang luar biasa hendaknya dibuktikan dalam keterserapan dalam lahan kerja nantinya.  Jika kebutuhan perawat di Indonesia sudah terpenuhi,  maka anda mencari peluang untuk bekerja di luar negeri”, ungkapnya.

Tidak hanya itu,  Aemilianus juga meminta para lulusan  yang dilantik  agar segera mengurus menjadi anggota Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (PPNI) dan mengurus Surat Tanda Registrasi (STR) pasca diyudisium dan mendpat sertfikat profesi.

“Para lulusan setelah ini langsung mengurus menjadi anggota PPNI dan mengurus STR. PPNI hanya sebagai mediator saja, tetapi keikutsertaan menjadi anggota perawat adalah amanat Undang-Undang dan konsil keperawatan. Jadi, jika ada masalah di kemudian hari, jangan yang dikejar adalah PPNI-nya," ungkapnya.

Lebih jauh, Aemilianus menekankan, seorang perawat hanya bisa bekerja di lahan praktek masyarakat jika sudah memiliki STR. Bagi oknum yang mempekerjakan perawat tanpa STR, maka akan dikenai sanksi administrasi sampai sanksi pidana.

“Seorang perawat hanya bisa bekerja di lahan praktek masyarakat jika sudah memiliki STR. Bagi oknum yang mempekerjakan perawat tanpa STR, maka akan dikenai sanksi administrasi sampai sanksi pidana,” tegas Aemilianus Mau.

Hasil Kerjasama Semua Pihak

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang diwakili oleh sekretaris Dekan Fakultas, Theofilus Acai Ndorang,S.Fil.,M.Th dalam sambutannya menyampaikan, presentase ujian kompetensi yang diperoleh para lulusan mencapai 94,5 persen. Sedagkan  hasil akreditasi Prodinya adalah baik sekali.

“Keberhasilan ujian kompetensi dan hasil akreditasi Prodi Sarjana Keperawatan dan Ners sungguh luar biasa. Hasil tersebut berkat kerjasama semua pihak. Hasil terebut menunjukkan bahwa para mahasiswa terlah bersinergi  dengan kampus” terang  Teofilus.

Theofilus juga mengaku bahwa keberhasilan anak-anak merupakan berkat kerja sama antar pihak kampus dan orang tua. Kerja sama tersebut ditandai dengan berbagai bentuk dukungan  terhadap anak-anak.

“Berkat bimbingan dan dukungan penuh dari orang tua, sehingga anak-anak kita berhasil mencapai tujuan mereka di kampus ini. Karena itu, saya berpesan agar para lulusan tetap menerapkan softskill (disipilin,peduli,jujur dan tanggungjawab) serta mengikuti teladan Santu Paulus yakni pelayanan. Mohon maaf juga, jika selama kuliah ada hal-hal yang kurang berkenan,” tuturnya.

Perolehan Gelar Bukanlah Akhir dari Proses Belajar

Sementara itu, perwakilan lulusan Prodi Profesi Ners, Maria Tresiana Rahayu,S.Kep.,Ns dalam sambutanya mengungkapkan, menjalani perkuliahan itu seperti menaiki anak tangga. Butuh perjuangan dan kerja keras setiap meniti satu demi satu anak tangga tersebut.

“Kadang kaki kita terpeleset dan membentur anak tangga dengan begitu keras. Sakit memang, tetapi jika kita mampu menahan dan terus berjuang, pada akhirnya kita sampai pada anak tangga terakhir yang menuntun kita lebih dekat pada tujuan kita”, tandasnya.

Kepada rekan-rekannya,  Maria Tresiana Rahayu mengtakan bahwa perolehan gelar bukanlah akhir dari proses belajar, tapi gelar hanyalah jembatan dalam melewati luasnya lautan ilmu pengetahuan.

“Mari kita tunjukkan potensi terbaik kita kepada masyarakat luas dengan senantiasa mengimplementasikan ilmu, menyebarkan cinta kasih serta terus menjaga nama baik Fakultas Ilmu Kesehatan, Unika St. Paulus Ruteng di mana pun kita berada”, terangnya.

Maria berharap semoga ke depannya almamater tercinta ini semakin maju dan sukses . Begitupun dengan semua lulusannya agar dapat menjadi orang yang memajukan dan mensukseskan bangsa dan negara ini.

Pada bagian akhir, Maria atas  nama  teman-temannya  mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang pernah dilakukan selama kuliah di Unika St. Paulus. 

Yudisium dan angkat sumpah profesi ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, sekertaris DPD PPNI Kabupaten Manggarai dan para dosen Prodi Sarjana Keperawatan.

 Sementara itu, masing-masing peserta yudisium didampingi oleh orang tua mereka. (Jivansi). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS