Normalisasi Kali Mati Kampong Kabor Jln Heet Wolokoli Dimulai Hari Ini, Warga Ada yang Gembira, Ada pula yang Kecewa

redaksi - Kamis, 06 Februari 2025 22:08
Normalisasi  Kali Mati Kampong Kabor Jln Heet Wolokoli Dimulai Hari Ini, Warga Ada yang Gembira, Ada pula yang KecewaKegiatan normalisasi kali mati di Kelurahan Kampung Kabor, Maumere, dimulai Kamis (6/2). (sumber: Silvia)

MAUMERE (Floresku.com) -Tekad Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLH Kabupaten Sikka, Yanto Dosi  melakukan normalisasi kali mati di Kelurahan Kampung Kabor mulai mulai direalisasikan sejak, Kamis (6/2).

 Sebelumnya, pada Senin (6/2),  Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten  Sikka  menyatakan bahwa: “Dalam  Minggu ini  kita akan melakukan pengkajian untuk melakukan normalisasi kali mati Kampung Kabor karena akibat aktivitas penambangan galian C  di Nangalimang."

" Banyak material yang terbawa sehingga menimbulkan dampak untuk daerah sekitarnya bahkan bisa berdampak sampai Kota Maumere,” ungkapnya kepada media ini di ruang kerjanya di Jln Sudirman, pada Senin (3/2). 

Dia menambahkan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sikka  mau lakukan normalisasi agar jangan sampai endapan semakin tinggi yang mengakibatkan banjir besar kalau terjadi intensitas hujan yang tinggi,  sebagaimana pernah terjadi tahun 1979, di mana Kampong Kabor diterjang banjir besar.

“Pokoknya  normalisasi akan di lakukan segera tapi hàrus kita buat kajian dulu.  Moga-moga dalam minggu kegiatan sudah bisa dimulai. Namun,  kegiatan normalisasi yang akan dilakuan ini tanpa ada anggaran,  tanpa ada uang dari pemerintah,” ujarnya.

Mulai dikerjakan

Pantauan media ini, pada Kamis (6/2) sekitar jam jam 10  terlihat ada aktifitas yang menggunakan alat berat eksavator untuk kegiatan normailsasi di area kali mati Jalan Heet Wolokoli Kelurahan Kabor.

Plt Kepala DHL Adeodatus Buang Da Cunha ketika ditemui di lokasi menyampaikan bahwa hari ini dimulai kegiatan  normalisasi kali.  

“Ini adalah  upaya untuk mengembalikan kondisi kali supaya menjadi lebar dan normal kembali. Hari ini di lakukan pembersihan dan besok buldozer masuk dan kasih rata semuanya sampai di muara,” jelasnya.

Menurut Buang,  kegiatan ini memang tidak didukungan oleh anggaran atau APBD sebagaimana dikatakan Pa Yanto. 

Ini  kita kerja pakai jalur dengan pertemanan saja. Ini kerja untuk kebaikan banyak orang, jadi banyak teman yang merespon baik," ujarnya.

Warga menyambut gembira

Beberapa warga yang ditemui  media saat menyaksikan kegiatan normalisasi menyambut gembira kegiatan normalisasi kali ini.

Eugenius Florianus Parera , warga Rt 03 Rw 04  Kelurahan Kabor mengaku sangat senang dengan adanya normalisasi ini . 

“Dengan kegiatan ini lingkungan sepanjang kali mati ini  kelihatan lebih bersih dan terang. Mudah-mudahan normalisasinya tuntas sepanjang jalur air dari hulu sampai  ke hilir, hingga ke muara,” ujarnya. 

Sementara itu,  Mus Jami warga Alok Timur turut berkomentar.  “Kali mati  yang selama ini tampak  terbengkalai dan kumuh  sekarang jadi kelihatan bersih dan rapih. Mudah-mudahan kegiatan ini  memberikan dampak positif bagi warga sekitar, apabila jalur kali mati ini sudah dinormalisasi seluruhnya,” katanya.

Normalisasi sudah benar, tapi konsepnya tidak jelas

Meski merasa gembira dengan adanya kegiatan normalisasi kali mati,  Yansen Seda warga Kampung Kabor merasa kecewa karena ada beberapa pohon yang ditebang.

Menurut dia,  seharusnya pohon-pohon  itu di biarkan saja hidup  karena letak pohon tersebut ada di pinggir bantaran kali.

‘Kita ’kan ada gerakan menanam pohon,  tetapi sekarang di sini pohon-pohonnya justru ditebang seenaknya. Kita ini manusia aneh," ungkapnya kesal.

Yansen menilai bahwa upaya normalisasi ini tidak dilakukan berdasarkan konsep yang jelas. Selain tu, tidak ada  sosialisasi kepada warga  masyarakat di sepanjang jalur kali mati..

“Upaya  normalisasi kali mati itu suatu langkah yang  benar, tetapi yang disayangkan (kegiatan itu) tidak berdasarkan  konsep yang jelas,” pungkasnya. (Silvia). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS