PADMA Indonesia: Kasus Ratu Wulla Bukti Partai Nasdem Abaikan Hak Politik Perempuan
redaksi - Kamis, 14 Maret 2024 18:53JAKARTA (Floresku.com) - Gabriel Goa, Ketua Dewan Pembina Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia (PADMA Indonesia) merasa sangat prihatin dengan pengunduran diri Ratu Wula dari Calon Anggota DPR RI Dapil NTT 2 Partai Nasdem.
Menurut dia hal tersebut telah melukai suara rakyat Pemilih yang telah memilihnya.
“Suara rakyat tidak boleh digadaikan untuk memuluskan jalan bagi calon lainnya yang bukan pilihan rakyat voice of the voiceless Tana Humba,” ujarnya melalui keterangan tertulus kepada Floresku.com, Kamisn(14/3) malam..
Dia menambahkan, fakta membuktikan bahwa Partai Nasdem telah mengangkangi Hak Politik Perempuan kuota 30 persen.
- Polsek Waigete dan Warga Gerak Cepat Bersihkan Pohon Reo yang Tumbang Menutupi Ruas Jalan Trans Flores
- Cuaca Buruk Disertai i Angin Kencang Robohkan Tower Radio Polri di Desa RiitRower Radi
Perempuan NTT yang selama ini menjadi Korban Human Trafficking kini kembali menjadi Korban Perdagangan Politik.
Kapan Perempuan NTT dihargai dan dihormati harkat martabat mereka?
Sebagai Partai Restorasi bukan Partai Restoran seharusnya Nasdem menjunjung tinggi dan memperjuangkan pemenuhan Hak Politik Perempuan khususnya Perempuan NTT.
Terpanggil untuk memperjuangkan harkat dan martabat serta Pemenuhan Hak Politik Perempuan NTT maka kami dari Lembaga Hukum dan Ham PADMA Indonesia menyatakan:
Pertama, mendesak Komnas Ham dan Komnas Perempuan segera memanggil dan meminta pertanggungjawaban Partai Nasdem atas Dugaan Pelanggaran Ham yakni Hak Politik Perempuan.
“Kedua,mengajak solidaritas rakyat Tana Humba,CSO dan Pers untuk mendesak Ketua Umum DPP Nasdem,Surya Paloh segera mendukung total Ratu Wula untuk kembali mewakili rakyat NTT Dapil II di Senayan,” pungkas Gabriel. . (San). ***