Peternak Sapi di NTT Bisa Akses Dana KUR Sebesar Rp 25 Juta di KSP Kopdit Obor Mas
redaksi - Rabu, 12 Januari 2022 23:16MAUMERE (Floresku.com) - Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Obor Mas menyiapkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk bantuan modal kepada para peternak sapi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Setiap peternak sapi bisa mengajukan pinjaman dana KUR hingga sebesar Rp 25 juta.
Hal ini disampaikan Leonardus Frediyanto Moat Lering (Frediyanto) selaku General Manager KSP Kopdit Obor Mas, setelah kunjungan Tim Ad Hoc Peternakan Provinsi NTT ke Kantor KSP Kopdit Obor Mas Cabang Kupang, Rabu, 12 Januari 2022.
Frediyanto mengatakan pihaknya sangat antusias bekerja sama dengan Tim Ad Hoc Peternakan Pemprov NTT untuk mendukung sektor peternakan yang merupakan salah satu sektor unggulan di NTT.
- Malang, Seorang Pengendara Sepeda Motor di Cibal Barat Tewas Tertimpa Pohon Kemiri yang Tumbang
- Pada Aksi Federasi Buruh Mabar, Bupati Tidak Bertemu Pendemo Sedangkan DPRD Sangat Membuka Diri
- SENDAL SERIBU, Rabu, 12 Januari 2022: Jamalah Aku, Agar Aku Sembuh
“Obor Mas sangat mendukung sekali program Tim Ad Hoc Peternakan Provinsi NTT untuk memajukan peternakan di NTT. Kami siap dukung permodalan,” kata Frediyanto.
Frediyanto juga menerangkan terkait skema pembiayaan pihaknya siap memberikan kredit kepada setiap peternak dana sebesar Rp 25 juta untuk membeli tiga ekor sapi untuk penggemukan.
“Kita ajak semua peternak menjadi anggota Obor Mas agar bisa mengakses modal. Karyawan kita juga siap dampingi pengelolaan keuangan anggota melalui pendidikan literasi keuangan setiap bulan melalui kelompok solidaritas yang akan dibentuk minimal 50 orang satu kelompok,” terang Frediyanto.
Frediyanto menambahkan, kredit bagi peternak akan diambil dari dana KUR, mengingat Obor Mas merupakan satu-satunya koperasi di NTT yang dipercayakan untuk menyalurkan KUR.
“Tahun ini kita dapat dana KUR Rp150 miliar. Para peternak bisa akses dana tersebut,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Ad Hoc Peternakan Provinsi NTT, Alfrifus Bria Seran mengatakan, pihaknya memiliki semangat atau spirit yang satu dan sama yakni ingin membantu program pemerintah NTT yakni NTT Bangkit, NTT Sejahtera melalui kemandirian pangan dan salah satunya adalah peternakan.
“Kami sudah mendampingi di beberapa wilayah yakni Kabupaten Kupang, TTU, Malaka dan kini sudah merambah ke wilayah Flores,” paparnya.
“Sehingga pertemuan kali ini diharapkan dapat segera terwujud apa yang telah menjadi visi lembaga. Semua peternak dampingan kami jumlahnya hampir seribuan orang. Mereka tersebar di berbagai kabupaten akan kami dorong untuk semuanya bergabung di KSP Kopdit Obor Mas,” tambahnya.
Adapun tim Ad Hoc merupakan sebuah lembaga independen yang dibentuk guna mendukung program kemandirian pangan di NTT melalui penguatan peternakan rakyat.
- Sikka Jadi Kabupaten Pertama di Indonesia yang Terapkan Sistem Pembayaran Non Tunai
- SOROTAN: Dilema Perkuliahan: Antara 'Kuliah Online' dan 'Kuliah Offline'
- Wabup Matim Melantik Sistus Mbalur Jadi Camat Borong
Saat ini programnya sudah berjalan di berbagai wilayah di provinsi NTT seperti di Kabupaten Kupang, Kabupaten TTU, Kabupaten Malaka dan mulai merambah di wilayah Pulau Flores seperti di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Sikka.
Jenis ternak yang sementara dikembangkan adalah sapi untuk penggemukan dengan estimasi panen antara 4-6 bulan sehingga peternak dapat panen minimal 2-3 kali dalam setahun.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Paulina B. Niron (Bendahara Tim Ad Hock), Kristoforus Blasin (Bidang Komunikasi dan Informasi), Bambang Permana (Bidang Perencanaan dan Pengembangan), Stanis Ngawang (Bidang Umum/ Personalia), Marthen Kasse (Bidang Pemasaran).
Sementara tim KSP Kopdit Obor Mas yang mendampingi GM KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto M. Lering yakni Martonsius Juang (Manager Area) dan Rofinus Mambo (Manager KCU Kota Kupang). (Mardat). ***