SOROTAN: Quo Vadis, Kepala Desa Terpilih

redaksi - Jumat, 22 Juli 2022 15:29
SOROTAN: Quo Vadis, Kepala Desa TerpilihEven Edomeko, Sekdispar Kabupaten Sikka. (sumber: FB/Even Edomeko)

Oleh: Even Edomeko

TULISAN ini untukmu, Saudara-Saudariku, para Kepala Desa Terpilih dalam Pilkades 2022.
Proficiat e, su menang.

(NB. Apresiasi juga buat semua Saudara dan Saudari Calon Kades yang kalah suara. Anda semua telah menunjukkan proses demokrasi yang bermartabat.

Teman-teman  pasti su punya program untuk desa masing-masing, apa yang hendak dibikin. 

Sebagai Saudara, saya hanya share-kan satu dua  ide, berdasarkan pengalaman saya bergaul denga hampir semua Kades di Kabupaten Sikka,  danjuga pernah jadi Camat di dua wilayah.  

Semoga apa yang share di sini bisa memperkaya ide Saudara-Saudari.

1. JANGAN MASUK PENJARA

Teman akan mengelola Dana Desa yangg tidak sedikit. Oleh karena itu, baca, baca, baca, baca (sorry ulang-ulang) dan pelajari segala aturan tentang pengelolaan keuangan desa. 

Konsultasilah kepada Kadis PMD dan Stafnya, kepada Camat dan Stafnya, kepada para Pendamping Desa, dan juga kepada tokoh-tokoh yang Anda percayai.

Mereka semua akan membimbing Anda dengan senang hati.

Setelah itu, fungsikan semua Personalia dengan efektif: Sekdes, Bendahara, Kaur, KaSi, dll. Tolong ingat, yang pegang uang itu Bendahara. Bukan Kades.

Gubuk reot milik janda di desa gampang saja kita perbaiki bersama denga modal sosial gotong-royong (Sumber: FB/Even Edomeko).

Kades itu ibarat DIRIGEN atau tukang palumat. Ia yang kasih perintah musik mulai dimainkan, dan kapan suara 1 2 3 4 mulai nyanyi. Dan kapan stop. Anda bekerja dalam TIM. 

Hanya aturan saja yang menyelamatkan kita (dari penjara). Taati aturan.

2. BANGUN KERJASAMA (net working) YanG LUAS

Yang pertama tentu BPD, "Ata Nadar Rang", mereka yang dikalungi selendang tanggung-jawab untukk  menyuarakan suara rakyat, dan mengawasi kinerjamu. 

Hormatilah mereka dan ciptakan hubungan yang seharmonis-harmonisnya denga mereka (BPD). 

Harmonis bukan untuk "kong-kali-kong", melainkan untuk bersama membangun desa.

Bina juga hubungan harmonis dengan para tokoh. Tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan tokoh perempuan. 

Datangi mereka, atau undang mereka, ajak kula babong, mereka adalah asset desa yang jika diajak terlibat akan bikin desa makin maju.

Orang pintar, orang setengah pintar, orang kurang terdidik, semua mesti dirangkul. Mesti. Tidak boleh tidak. 

Di sini berlaku kearifan budaya kita "REBU EPAN KO REBU HEMU, ATA DU'A MO'AN NAHA IBO-ABO".

Jika semua elemen masyarakat di desa sudah diajak terlibat utnuk bangun desa, selanjutnya adalah elemen luar yang berhubungan dengan desa kita atau yang mungkin belum ada hubungan.

Kenali dengan baik dan akrab semua petugas lintas instansi yang berkegiatan di desa kita: 

Pendamping PKH, TKSK, Penyuluh Pertanian (BPP), Penyuluh Perikanan, Dokter Hewan, Penyuluh Peternakan, dll.
LSM, KOPDIT, BANK.... kenali untuk tahu apakah mereka bisa bantu desa kita.

Bangun komunikasi yang bagus dengan ANGGOTA DPRD terutama yang dari Dapil kita, untuk suatu saat nanti kita titipkan kepentingan warga desa kita.

Jangan lupa pula uuntuk berkunjung dari dinas ke dinas di Kabupaten: mungkin mereka punya program untuk desa kita. 

Jangan lupa juga instansi vertikal macam kehutanan, KSDA, dll.

Kalo teman pesiar ke Disparbud Sikka nanti kita omong tentang membangun pariwisata di desa teman to.

3. GOTONG ROYONG
Jika semua elemen masyarakat telah bersatu, maka gampang kita ajak untuk gotong-royong, "wain-talin".

Sebuah gubuk reot milik janda di desa gampang saja kita perbaiki bersama denga modal sosial gotong-royong ini.

Satu KK sumbang satu batang bambu atau halar atau seng, jadi ka. Sehingga dana desa bisa untuk program yang lebih besar.

Tolong ingat: NKRI ini saat lahir hanya dapat hidup karena gotong-royong.

Dan semuanya di atas bisa terjadi tergantung pada Anda, para Saudara-Saudariku Kades yang terhormat. 

Saya percaya kamu bisa.

Sekian saja dulu e. Yang lain-lain bisa kita ngobrol kalo sempat ketemu. Tabe. ***

*Even Edomeko adalah Sekdispar Kabupaten Sikka.

Editor: redaksi

RELATED NEWS