Tarian Hegong Maumere Sambut Para Polwan dari Berbagai Negara di Labuan Bajo
redaksi - Selasa, 09 November 2021 10:25LABUAN BAJO (Floresku.com)- Para Polisi Wanita peserta IAWP ke58 melaksanakan kegiatan City tour di Batu cermin dan mengunjungi para pelaku UMKM, pada Selasa, 09 November 2021.
Kehadiran para polisi wanita dari berbagai negara itu itu disambut oleh para sanggar seni dan tarian-tarian dari berbagai daerah yang ada di Flores, salah satunya adalah Tarian Hegong yang dibawakan oleh warga Maumere yang berdomisili di Labuan Bajo.
Lis Flores penari Hegong menyampaikan bahwa Tari Hegong adalah salah satu tarian tradisional dari Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
- Doni Parera Melaporkan Sejumlah Nama ke Polres Mabar, Warga Teraing Siap Hadapi
- Cerita Tiga Sosok Polwan Tangguh yang Jadi Polisi PBB.
- Dipo Centre Dan DPC PKB Kabupaten Ende Gelar Vaksinasi Massal di Aula Mautapaga
Tarian ini biasanya dimainkan secara berkelompok oleh penari pria dan wanita dengan berpakaian adat yang khas dan diiringi dengan musik Gong Waning.
Tari Hegong merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara adat, penyambutan tamu penting, kesenian daerah dan berbagai acara lainnya
"Tari Hegong ini merupakan salah satu tarian kebesaran masyarakat Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur",katanya.
Selain itu tarian ini juga digunakan sebagai tarian penyambutan tamu penting.Tari Hegong ini biasanya dimainkan oleh 6 sampai 10 orang penari, baik penari pria maupun wanita, dan satu orang sebagai pemimpin tarian di posisi paling depan.
Dalam tarian ini, para penari dilengkapi dengan ikun, lesu, dan reng sebagai atribut menarinya. Ikun merupakan senjata seperti pisau yang terbuat dari kayu dan dihiasi dengan ekor kuda.
Lesu merupakan sejenis sapu tangan yang digunakan sebagai pelengkap gerakan tangan para penari.Sedangkan Reng adalah sejenis gelang kaki yang dilengkapi dengan kelinting.
Dalam pertunjukan Tari Hegong biasanya terdapat empat babak.Pada babak pertama, para penari wanita memasuki arena dengan diiringi musik Gong Waning, kemudian diikuti oleh penari pria sambil memewang parang/porong.
Pada babak tersebut para penari menari dengan irama cepat dengan gerakan Pledong wa’in atau sentakan kaki.Pada babak kedua, penari pria dan wanita membentuk lingkaran di mana para penari mengelilingi penari wanita.
- SENDAL SERIBU, Selasa, 09 November 2021: Kita adalah Bangunan Allah
- 144 Desa di Kabupaten Lembata Gelar Pesta Demokrasi, Bupati Thomas Ola Memantau secara Langsung
- AKBP Rita Wulandari Terima Penghargaan dari International Association Of Women Police
Lalu pada babak ketiga, para penari melakukan gerakan bebas.Biasanya dalam babak ke tiga ini merupakan gerakan kreasi yang dipadukan dengan irama musik Gong Waning.
Kemudian pada babak terakhir, para penari kembali membentuk lingkaran dan sebagai penutup, salah satu penari diangkat keatas dengan menggunakan sebatang bambu
Setiap gerakan dan babak yang ditampilkan dalam Tari Hegong ini memiliki arti atau makna tersendiri. Pada babak pertama dibuka dengan gerakan berirama cepat dan sentakan kaki, menggambarkan semangat para penari.
Pada babak kedua, para penari membuat lingkaran di mana penari wanita di kelilingi penari pria, hal ini menggambarkan jiwa kaum lelaki dalam mempertahankan dan melindungi kaum wanita.
Pada babak ketiga merupakan gerakan kreasi yang menggambarkan kerjasama antara pria dan wanita.Sedangkan pada babak akhir, salah seorang penari pria diangkat ke atas menggambarkan bahwa dia sedang memantau musuh atau lawan dan penari yang di bawah menggambarkan kesiagaan mereka dalam menghadapi serangan.
Pada kesempatan itu Lis Flores mengaku bangga karena telah diberi kesempatan untuk memperkenalkan tarian Hogeng dan saksikan oleh para polwan dari berbagai Negara.
Kepada para Polwan khususnya di Kepolisian Republik Indonesia Lis berharap semakin menjadi perempuan yang tangguh dan kuat dalam segala hal. 9Paul) ***