Terkait Keluhan Warga di Pelabuhan Bolok, Kadishub Isak: ASDP Perlu Sosialisasi Terus Menerus Soal Sistem IT

redaksi - Kamis, 07 Juli 2022 12:28
Terkait Keluhan Warga di Pelabuhan Bolok,  Kadishub Isak: ASDP Perlu Sosialisasi Terus Menerus Soal Sistem ITKadishub Provinsi NTT, Isak Nuka (sumber: Istimewa)

JAKARTA (Floresku.com) – Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Isak Nuka mengatakan pihak ASDP perlu melakukan sosialisasi terus-menerus kepada masyarakat agar masyarakat memahami dan terbiasa dengan penggunaan aplikasi IT dalam pemesanan tiket feri.

Kadis Isak menyatakan hal tersebut, kepada Floresku.com, menaggapi berita yag dilansir EnbeIndonesia.com, Rabu (6/7) berjudul: “Ombudsman NTT Terima Banyak Keluhan Soal Tiket Non Tunai di Pelabuhan Bolok.”

 Menurut Isak, mestinya dengan penggunaan IT, menggantikan sistem manual yang sebelumnya berlaku, pelayanan harusnya menjadi lebih mudah, lebih baik, dan nyaman. 

Akan tetapi karena masyarakat belum terbiasa bahkan terkesan tidak mau beralih ke sistem IT, makanya yang terjadi adalah pengeluhan.

“Padahal sistem prepaid menggunakan kartu Brizzi BRI dan sejenisnya memiliki tujuan sebagaimana yang dijelaskan Ketua Ombudsman dalam diberitakan kemarin,” ungkap Kadis Isak melalui WhatsApp. 

Kadis Isak menambahka, masyarakat perlu sadar bahwa kalau mau menggunakan jasa transportasi feri ASDP, maka wajib memiliki kartu Brizzi atau yang berlaku pada BRI, Mandiri, BCA, dan BNI. 

“Kartu-kartu tsb mudah didapat di kantor dua bank tersebut, Alfamart, Kantor Pos maupun SPBU. Masyarakat pengguna feri ASDP harus tahu itu. Kenyataan sebagaimana diberitakan di atas, disebabkan perilaku masyarakat yang cenderung cuek, masa bodoh, dan memaksakan kehendak,” jelasnya. 

“Pihak ASDP perlu terus menerus mensosialisasikan melalui media cetak, radio, media online, dan lain-lainnya,” tandasnya. 

Dengan demikian, lanjutnya, lama kelamaan masyarakat menjadi sadar dan terbiasa, dan jangan hanya bisa mengeluh. 

Di sisi lain, katanya lagi, kita berharap ASDP mesti mengevaluasi sistem ini dan mencari metode yang lebih baik sehingga tidak terjadi antrian yang panjang.

Dalam berita yang dirilis mitra media ini, EnbeIndonesia, Rabu (6/7), Ombudsman perwakilan NTT mendapatkan banyaknya laporan dari penumpang kapal penyeberangan soal layanan pembelian tiket Non Tunai di pelabuhan Bolok Kupang yang disiapkan oleh PT. ASDP Ferry Indonesia.

"Saya kemarin cek langsung ke lokasi pembelian tiket dan mereka protes terkait pelayanan pembelian tiket di loket tiket ASDP, " kata Kepala Ombudsman wilayah NTT Darius Beda Daton di Kupang.

Darius mengaku soal pelayanan tiket kapal penyeberangan ASDP sendiri selama ini selalu menjadi keluhan para penumpang yang hendak bepergian.

"Saya terus menerus menerima keluhan para calon penumpang via telepon, sms, dan WA terkait ribetnya layanan tiket ASDP," tambah dia.

Ia menjelaskan bahwa laporan serupa memang kerap ia terima sejak ASDP memberlakukan layanan pembelian tiket non tunai tahun 2021 lalu.

"Di loket, saya memonitor langsung layanan tiket dengan kartu Brizzi dan berbincang-bincang dengan para calon penumpang tentang penerapan tiket non tunai tersebut," tambah dia.

Dia menambahkan bahwa harapan penumpang masih sama yaitu agar ada kemudahan layanan pembelian tiket sama seperti kapal-kapal Pelni dan Ombudsman telah lakukan berbagai upaya koordinasi terus dilakukan bersama ASDP Cabang Kupang guna mengurai berbagai keluhan tersebut.

Sebagai informasi bagi seluruh masyarakat NTT bahwa sejak 1 Juni 2021, PT ASDP Cabang Kupang menerapkan sistem pembelian tiket non tunai menggunakan kartu prepaid Brizzi BRI, flazz BCA, e-money Mandiri dan BNI tapcash khusus di pelabuhan Bolok Kupang, Pelabuhan Waibalun di Larantuka, Pelabuhan Pantai Baru di Rote, pelabuhan Kalabahi di Alor, pelabuhan Waingapu di Sumba Timur dan pelabuhan Aimere di Bajawa. (Silvia) ***

 

 

RELATED NEWS