Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel Terima 10 Bupati dan Wabup dari NTT
redaksi - Senin, 07 Februari 2022 09:07JAKARTA (Floresku.com) - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel menerima para bupati dan wakil bupati dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Gobel menerima 10 Bupati dan Wakil Bupati asal NTT didampingi tiga anggota DPR RI dari NTT yakni Ratu Ngadu Bonu Wulla, Jacki Ully dan Julie Sutrisno.
Ke-10 Bupati dan Wakil Bupati di antaranya berasal dari Nagekeo, Ende, Sikka, Manggara, Sabu, Sumba, Kupang, dan Alor.
- SENDAL SERIBU, Minggu 06 Februari 2022: Yang Hina DipanggilNya
- Ifanto Ulbanus Kono, Pemuda di Sikka Ditebas Pemilik Kios Saat Berbelanja
- Ruas Jalan Ndiuk-Subu, Jalur Alternatif ke Labuan Bajo Rusak Parah, Kondisinya Seperti Kali Mati
“Saya akan meneruskannya ke kementerian terkait karena ini sangat penting bukan hanya bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat NTT tapi juga bagi Indonesia,” kata Gobel, Rabu 2 Februari 2022.
“NTT memiliki problem yang mirip dengan Gorontalo, daerah pemilihan saya,” kata Gobel.
“Indonesia Timur harus mendapat perhatian yang lebih baik dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Lima daerah termiskin di Indonesia semuanya berasal dari Indonesia Timur,” kata Gobel.
Karena itu sebagai wakil rakyat dari Indonesia Timur, Gobel mengaku memiliki perasaan yang sama dengan masyarakat NTT.
“Kita harus memulai dengan pembangunan sumber daya manusia. Ada pepatah Jepang yang patut kita contoh: Sebelum membuat barang yang baik, maka harus dimulai dengan membangun manusia yang baik terlebih dahulu. Di sinilah pentingnya pendidikan dan kesehatan,” kata Gobel.
Berbasis potensi daerah
Gobel juga mengemukakan pentingnya pembangunan ekonomi yang berbasis pada potensi yang dimiliki daerah bersangkutan. Sebagai contoh dia menyebutkan garam dari NTT memiliki kualitas premium dan mendekati kualitas garam industri. Namun dalam kenyataan harganya sering tidak sebanding dengan kualitasnya.
“Jadi perlu strategi marketing. Perlu narasi tentang garam NTT. Selain itu harus bersatu agar tidak banting-banting harga. Indonesia sangat membutuhkan garam dan ke depan kebutuhannya akan terus meningkat. Saat ini Indonesia masih mengimpor garam industri,” katanya.
Hal ini merupakan potensi ekonomi tersendiri bagi NTT. “Butuh sentuhan lebih lanjut agar ekonomi garam di NTT menjadi kuat,” katanya.
Menurut Gobel, masih banyak potensi yang dimiliki NTT seperti kain tenun, beras sumba, pariwisata, dan lain-lain. Mereka membutuhkan alat-alat berat untuk membuat jalan perintis, memperluas lahan pertanian, membangun embung, dan lain-lain. Mereka juga menghadapi keterbatasan jumlah tenaga kesehatan seperti dokter apalagi dokter spesialis.
Aspirasi bupati dan wakil bupati
Pada sisi lain, para bupati dan wakil bupati asal NTT menjelaskan sejumlah problem pembangunan di NTT seperti masalah pertanian, kesehatan, pendidikan, koperasi, nelayan, ekonomi kreatif, infrastruktur dan sebagainya.
Mereka menyampaikan aspirasi dari masing-masing daerahnya untuk diperjuangkan di DPR RI. Mereka
Satu per satu kepala daerah menyampaikan aspirasinya. Mereka membutuhkan bantuan ekskavator, bulddozer, traktor, bus sekolah, pembangunan jalan, jembatan, bendungan, irigasi, dermaga, bandara, pelabuhan, bantuan pupuk, bibit, alat-alat pertanian, tenaga kesehatan, serta pertanian garam dan lain sebagainya.
- Pemuda Katolik Serukan Program Ekspor Jangan Jadi Jargon Semata
- Paroki St Klaus Kuwu, Buka 'Tahun Pariwisata Holistik' dengan Misa Bernuansa Budaya Manggarai
- Karena Omicron Meningkat, Lansia Diminta Tinggal di Rumah Sebulan ke Depan
Wakil Bupati Ende Erik Rede misalnya mengatakan, untuk Kabupaten Ende, penekanannya pada beberapa bidang, pertama adala bidang kesehatan.
“Untuk sektor kesehatan, pertemuan tersebut membahas soal ketersediaan sarana-prasarana kesehatan seperti mobil ambulans, kestersediaan obat-obatan, asuransi kesehatan dan jaminan kesehatan melalui BPJS,” jelasnya kepada media ini melalui telepon, Rabu (2/2) malam.
“Terkait bidang kesehatan, saya ingin pemerintah pusat menambah kuota jamninan kesehatan melalui BPJS untuk Kabupaten Ende,” katanya lagi.
Erik melanjutkan, untuk bidang pertanian, “kita ingin pemerintah pusat mendukung untuk peningkatan pertanian dan pengelolaan pasca panen. Jadi, kita mengharapkan bantuan alsinta dari peemrintah pusat baik pra panen dan pasca panen. Berikut kita juga membutuhkan sejumlah alat berat seperti excavator dan bulldozer untuk perluasan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian yang baru.”
“Untuk bidang infrastruktur kita ingin supaya jalan lintas utara, mulai dari Maumere Kabupaten Sikka sampai Manggara Barat ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional.”
“Di bidang ekonomi, kita juga mengusulkan supaya pemerintah pusat membantu membangun atau merevitalisasi sejumlah pasar rakyat. Di Ende misalnya, kita punya Pasar Wolowona, PasarMaurole dan beberapa pasar lainnya," ungkapnya. ***