Wow, Harta Karun Indonesia Capai Rp200.000 Triliun
redaksi - Jumat, 13 Juni 2025 15:39
JAKARTA (Floresku.com) - Indonesia disebut memiliki harta karun berupa kekayaan alam luar biasa yang nilainya ditaksir mencapai Rp200.000 triliun. Ini jika dihitung berdasarkan cadangan terbukti dari berbagai sumber daya alam (SDA) yang ada di perut bumi nusantara.
Sumber daya ini meliputi cadangan minyak bumi, gas alam, batu bara, emas, nikel, tembaga, dan berbagai mineral lainnya yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Nilai fantastis tersebut bahkan belum termasuk potensi dari penemuan cadangan baru di masa mendatang.
Meski angka Rp200.000 triliun terdengar bombastis, belum seluruh potensi tersebut dapat dikapitalisasi secara langsung. Dalam berbagai kerjasama eksplorasi dan eksploitasi SDA, Indonesia kerap berbagi hasil dengan investor asing.
"Perkiraan nilai cadangan terbukti dari minyak, gas, batubara, tembaga, emas, nikel, perak dan seterusnya dengan asumsi tidak ditemukan cadangan baru lagi. Ini yang ketemu saja di perut bumi, nilainya saat ini sekitar Rp200 .000 triliun," tulis laman resmi Dirjen Kekayaan Negara, Kemenkeu, mengutip pertanyaan pengamat energi, Kurtubi, yang dipublikasikan tahun 2014 lalu kala presiden Jokowi pertama kali menjabat.
Menariknya, hanya dengan mengamankan 10% dari total potensi kekayaan alam Indonesia atau sekitar Rp20.000 triliun, negara ini sejatinya sudah memiliki kemampuan finansial untuk melunasi seluruh utang negara.
- Dukung Produksi UMKM, BRI Salurkan KUR ke 8,3 Juta Debitur
- Tak Bisa Melaut, Sejumlah Nelayan Tradisional Wuring Ungkap Sulit Beli BBM Bersubsidi karena Ada Praktik Percaloan
- Pesan Inspiratif:Hati yang Bersih dan Tulus
“Berangkat dari asumsi tersebut, porsi 10% dari total SDA yang menjadi hak Indonesia yang bisa diwujudkan dalam bentuk uang akan mampu melunasi utang dan membangun sejumlah sarana infrastruktur di seluruh Indonesia,” tulis laman tersebut menambahkan.
Angka tersebut tidak hanya cukup untuk membayar Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia yang pada triwulan I-2025 tercatat sebesar USD430,4 miliar atau setara Rp7.100 triliun, tetapi juga mampu membiayai pembangunan infrastruktur berskala besar di seluruh penjuru negeri.
Selain utang luar negeri, beban keuangan pemerintah juga mencakup utang dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman. SBN domestik menjadi komponen paling dominan, dengan nilai mencapai Rp7.800 triliun.
Artinya, potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia, jika dikelola dengan optimal dan berdaulat, dapat menjadi solusi konkret dalam memperkuat posisi fiskal dan mendorong percepatan pembangunan nasional tanpa ketergantungan pada utang.
- "Talkshow Gawi Sia dan Tenun Presentation', Melestarikan Budaya Ende Lio di Tengah Modernitas
- Film Animasi 'Jumbo' Catat Rekor 10 Juta Penonton, Kini Tayang di 4 Negara dari 17 Negara yang Ditargetkan
- HOMILI Hari Raya Pentakosta: Roh Kudus Menjadikan Kita Saksi Kebenaran
Daftar Kekayaan Alam Indonesia
SDA Indonesia sangat beragam dan tersebar luas, baik di darat maupun di laut. SDA ini secara umum dapat dikategorikan menjadi sumber daya hayati (biotik) dan non-hayati (abiotik).
Dalam kategori hayati, Indonesia memiliki kekayaan hasil pertanian seperti padi, jagung, kedelai, singkong, tebu, serta beragam sayur dan buah tropis seperti mangga, durian, pisang, dan kelapa.
Dari sektor perkebunan, Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar dunia, di samping komoditas unggulan lainnya seperti karet, kopi, kakao, teh, cengkih, dan tembakau.
Di sektor perikanan dan kelautan, negara ini memiliki potensi luar biasa baik dalam perikanan tangkap maupun budidaya, termasuk ikan, udang, dan rumput laut. Sektor kehutanan juga menyumbang SDA penting berupa kayu (seperti jati dan meranti), serta hasil hutan non-kayu seperti rotan, damar, dan gaharu.
Sementara itu, dalam kategori non-hayati, Indonesia memiliki beragam barang tambang energi seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara, serta potensi uranium yang belum banyak dimanfaatkan.
Untuk tambang logam, Indonesia dikenal sebagai penghasil utama emas (terutama dari tambang Grasberg di Papua), nikel (terbesar di dunia), serta perak, tembaga, timah (terutama dari Bangka Belitung), dan bauksit.
Tambang non-logam seperti batu gamping, granit, pasir kuarsa, marmer, belerang, dan fosfat juga melimpah. Selain itu, Indonesia memiliki kekayaan air yang melimpah dari sungai, danau, waduk, serta air tanah, yang juga menjadi sumber energi untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Potensi energi terbarukan Indonesia pun sangat besar, mencakup panas bumi yang memiliki cadangan terbesar kedua di dunia, energi terbarukan dari tenaga air, tenaga surya, tenaga angin (di wilayah seperti Sulawesi dan Nusa Tenggara), serta biomassa dan bioenergi. Kekayaan alam yang luar biasa ini menjadi modal besar Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan dan kemandirian energi.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 13 Jun 2025