WVI Gelar Pelatihan Literasi Secara Virtual untuk Para Pengawas dan Para Guru di 42 SD di Matim

redaksi - Kamis, 21 Oktober 2021 17:18
WVI Gelar Pelatihan Literasi Secara Virtual untuk Para Pengawas dan  Para Guru di 42 SD di Matim Pelatihan Literasi secara virual, Tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Manggarai Timur, Kamis, 21 Oktober 2021. (sumber: Tangkapan layar Zoom Meeting/FH)

BORONG (Floresku.com) - Berkenaan dengan Gerakan Literasi Sekolah, Wahana Visi Indonesia (WVI) melalui Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud-Ristek  menggelar Pelatihan Literasi  di tingkat Sekolah Dasar (SD), di Manggarai Timur (Matim),  Kamis 21 Oktober 2021.

Pelatihan Literasi yang dilakukan secara virual itu, dibuka  langsung oleh Kepala Dinas PPO Manggarai Timur, Belasius Tetodiikuti dan diikuti oleh para pengawas dan para guru dari 42 sekolah  SD seKabupaten Matim. 

Kadis Teto dalam sambutannya,  menyampaikan Pelatihan Literasi ini diharapkan mampu menjawab persoalan rendahnya minat membaca dan belajar pada anak-anak di tingkat SD saat ini.

Baca juga: Beny Nurdin: 'Mencerdaskan Anak Bangsa Bukan Hanya Tugas Guru'

Menurut Kadis Teto, salah satu penyebab rendahnya kemampuan literasi tidak terlepas dari tugas guru yang terjebak dengan kegiatan rutinitas saja.

Dia juga menyampaikan, dari berbagai pengamatan dan penelitian menunjukkan bahwa yang terjadi selama ini kita semua hanya melakukan rutinitas keseharian.

"Rutinitas kita sebagai kepala sekolah, rutinitas kita sebagai guru dari pagi sampai selesai, rutinitas sehari-hari kita. Yang terpenting program kurikulum tercapai maka tugas rutin kita selesai dan berhasil. Tetapi kita sebagai guru sering lupa seperti apa dampaknya pada siswa," kata Teto.

Baca juga:Cerita Keseharian Ibu-Ibu Penjaja Buah Segar di 'Rumah Kalwat' Hokeng

Lebih jauh dia juga menyinggung terkait tugas pendidik yang sering terjebak dengan hal-hal administratif dan melupakan tujuan utama.

"Tujuan yang kita kejar adalah target kurikulum secara administratif, padahal bukan itu yang dimaksudkan. Tujuan yang menjadi target kita adalah seperti yang tertuang dalam UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003. Atas dasar itu pemerintah merasa perlu adanya terobosan  yang  diharapkan mampu menjawab tuntutan UU tersebut. Salah satunya adalah Gerakan Literasi Sekolah, yang disingkat GLS," tegasnya.

Baca juga: Dua Siswi SMPK VIFI lolos KSN 2021 Ke Jenjang Nasional

 Teto menambahkan, literasi dalam konteks GLS adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas. 

Kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif.

Lebih jauh dia menjelaskan, sebagai leading sector dalam dunia pendidikan, pihaknya  banyak menyimpan mimpi untuk pengembangan mutu di Matim ke depan.

"Baik itu mutu tekait akademik, maupun mutu yang terkait pengembangan diri secara sosial, emosional dan religisitas anak. Karena memang di dunia pendidikan sekarang ini, anak yang diharapkan dimasa yang akan datang adalah anak yang cerdas secara Inteligens, cerdas secara emosional, cerdas secara sosial dan juga cerdas secara iman," ungkapnya.

Baca juga: Cegah Covid-19, Polsek Satarmese Laksanakan Vaksinasi Tahap I di Dua Kecamatan

“Untuk membentuk generasi yang diharapkan itu diperlukan banyak cara, banyak metode, banyak media dan banyak tangan,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu dia juga berharap, mimpi besar mewujudkan mutu pendidikan di Matim  dilakukan dengan kerja keras semua pihak termasuk WVI.

"Maka dari hati yang paling dalam kami tetap mengharapkan tangan-tangan kasih untuk bisa membantu kami,"harapnya.

Sementara itu, Nasional Program Manager POP WVI, Hotmianida Rosdelina Panjaitan (Mian) dalam kesempatan tersebut menyampaikan, mendapatkan pendidikan berkualitas adalah salah satu kunci setiap anak bisa menggapai mimpinya dan hal tersebut menjadi bagian dari usaha yang dilakukan Wahana Visi Indonesia.  

"WVI berjuang agar setiap anak mendapatkan akses terhadap pendidikan dan memiliki kemampuan serta keterampilan untuk bekal meraih masa depan terbaiknya. Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa diseluruh indonesia ada tiga hal yang menjadi pendukung di dalamnya yaitu guru penggerak, sekolah penggerak, dan organisasi penggerak," kata Mian. 

Mian juga menyampaikan pelatihan yang digelar oleh WVI bersama POP ini tergetnya melahirkan fasilitator lokal baik itu dari guru maupun kepala sekolah yang terlatih di tingkat kabupaten.

"Fasilitator ini juga akan melatih guru-guru di tingkat KKG (Kelompok Kerja Guru) dan melatih guru-guru disekolah masing-masing. Dan besar harapan kami setelah adanya pelatihan ini, tingakt kemampuan literasi pada anak bisa meningkat," ujar Mian pula.

Komitmen Wahana Visi Indonesia bersama Kemendikbud-Ristek dan Dinas Pendidikan Manggarai Timur secara keseluruhan di laksanakan dalam kegiatan ini. Kepala sekolah dan guru - guru yang hadir diharapkan bisa mendalami ilmu yang diberikan.

"Hari ini Kepala sekolah dan guru-guru diajak untuk siap menjadi duta literasi di sekolah masing-masing," pungkas Mian.

Sementara itu, Marselinus Lon, salah satu peserta pelatihan, materi yang disampaikan dalam pelatihan ini sangat bermanfaat bagi dia dan teman-temannya sebagai pengajar.

"Kami berharap kegiatan ini dapat mengubah tingkat literasi disekolah menjadi lebih baik lagi," kata Marselinus.

Pelatihan Literasi telah berlangsung dengan lancar dan baik. Berbagai tanggapan positif datang dari para guru dan kepala sekolah. Para guru dapat memahami penjelasan dari pemateri dengan baik. Hal ini dapat dilihat dalam sesi diskusi dan berbagi pengalam selama bersama anak di sekolah. (FH)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS