Yayasan Permata Flores Distribusikan 21 Ribu Buku Anak dan Remaja untuk Sejumlah Sekolah di Matim
redaksi - Rabu, 17 November 2021 14:41BORONG (Floresku.com)-Yayasan Permata Flores (YPF) mendistribusikan 21 ribu eksemplar buku anak-anak dan remaja untuk sejumlah sekola di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi NTT. Bantuan dalam wujud buku tersebut merupakan donasi dari Yayasan One Hope Indonesia.
Penyaluran buku tersebut mulai dari Sekolah Dasar Katolik (SDK) Jawang, Desa Golo Kantar, Kecamatan Borong, pada Rabu, 17 November 2021.
Untuk sejumlah sekolah yang berada di pusat Kota Borong, YPF menyalurkan 600 buku yang merupakan buku bacaan bagi anak sekolah dasar.
- Hari Toleransi Internasional, Menag: 'Perbedaan adalah Fitrah'
- SOROTAN Padre Marco SVD: Gelombang Ganas Covid-19 Datang Lagi, Kita Perlu Awas Diri dan Patuhi 5M
- Kasus Korupsi Dana Desa Woloau, Kejari Ende Tahan Dua Tersangka
Ketua Pelaksana Harian YPF, Adrianus Kornasen menjelasakan, pendistribusian buku yang diberikan secara gratis di sejumlah sekolah di Matim, sejalan dengan misi pemerintah daerah yang tengah berupaya mendorong Kabupaten Matim menjadi Kabupaten Literasi.
“Upaya ini tentu seirama dengan harapan pemerintah daerah Kabupaten Matim yang terus berupaya menjadikan Matim sebagai kabupaten Literasi,” kata Kornasen.
Menurut Kornasen, budaya literasi menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Berdasarkan database Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia, Indeks Kegemaran Membaca pada 2020 memberikan hasil minat baca Indonesia masuk dalam poin 55,74 atau sedang. Tentu saja, hal ini menjadi refleksi bagi semua pihak untuk dapat meningkatkan budaya literasi di tengah masyarakat,” katanya.
Dia juga menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Sosial ONE HOPE Indonesia, Bapak Beny Nurdin, Jhon Lobo dan Jurnalis Senior Servatinus Mamilianus yang telah berupaya mendatangkan puluhan Ribu buku ke Kabupaten Matim.
“Tentu berkat peran mereka, buku-buku ini bisa tiba di Kabupaten Matim,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Kabupaten Matim, Dinas Pendidikan dan Jajarannya serta sivitas SDK Jawang yang turut berperan aktif dalam mengembangkan budaya literasi di Matim mulai dari Tingkat Pendidikan Dasar.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Matim, Basilius Teto yang turut hadir saat penyerahan bantuan Buku tersebut menjelaskan, ada tiga tugas utama dari pemerintah sebagai fasilitator yaitu menyiapkan infrastruktur, meningkatkan mutu guru dan siswa melalui budaya literasi, dan menyediakan kurikulum yang sesuai dengan kondisi pendidikan.
“Infrastruktur tak hanya soal air, listrik, dan jalan tetapi juga perkembangan teknologi, terutama yang menunjang pelaksaan pendidikan,” kata Kadis Teto.
- Pesona Wisata di Tanah Sumba: Nuansa 'Marapu' di Kampung Adat Ratenggaro
- Tiga Ceramah Disajikan dalam Borobudur Writers and Cultural Festival 2021
- SENDAL SERIBU, Rabu, 17 November 2021: MENJADI PRIBADI YANG SETIA!
Menurut Teto, meningkatkan budaya literasi, terutama dari tingkat pendidikan dasar, saat ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan baik itu guru maupun para siswa.
“Atas nama Dinas Pendidikan, kami menyampaikan terimakasih kepada YPF dan teman teman media. Karena pak Andre ini orang media, tentu ada intervensi dan peran media yang cukup besar di sana sehingga buku - buku ini bisa tiba di Matim. Terimakasih telah turut membangun Matim,” katanya.
Sementara Kepala SDK Jawang, Aleksius Nambung menyampaikan terimakasih kepada YPF dan semua pihak yang telah memberikan bantuan buku-buku bacaan untuk SDK Jawang.
Menurut Aleksius, untuk membangun mutu pendidikan yang baik tidak hanya menjadi tugas guru dan pemerintah, tetapi semua pihak yang memiliki kepedulian yang sama harus bersinergi untuk mendorong literasi dan kualitas pendidikan di Kabupaten Matim yang lebih baik.
“Seperti hari ini. Ini awal yang baik untuk dunia pendidikan Kita,” kata Aleksius.
Aleksius juga menyampaikan beberapa kendala yang dialami sekolahnya, termasuk kendala jaringan dalam melaksanakan proses Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
“Kendala kami masih di Jaringan pak, semoga kedepan bisa lebih baik,” katanya.
Untuk diketahui, bantuan buku Yayasan Sosial ONE HOPE Indonesia ini disalurkan melalui penggiat literasi, Beny Nurdin yang juga merupakan anggota DPRD kabupaten Manggarai Barat dari Faksi Nasdem, dan Jhon Lobo salah satu promotor literasi NTT dan didistribusikan melalui Servatinus Mammilianus selaku penghubung bersama Andre Kornasen selaku Ketua Pelaksana Harian YPF. (FH)