Pasar
Jumat, 21 November 2025 10:01 WIB
Penulis:redaksi

JARTA (Floresku.com) - Upaya pemerintah mengurangi peredaran pakaian impor bekas memasuki tahap baru. Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyiapkan skema kolaborasi antara 1.300 merek lokal dan pedagang pakaian bekas di Pasar Senen, Jakarta, serta Pasar Gedebage, Bandung.
Melalui pola kerja sama business to business (B2B), merek-merek lokal itu akan mengisi ruang pasar yang selama ini didominasi produk thrifting impor.
Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, menjelaskan bahwa para pedagang akan diberi keleluasaan menjadi reseller maupun distributor dari merek-merek lokal tersebut.
Ia menegaskan, skema ini dirancang bukan untuk memaksa pedagang beralih, melainkan memberi alternatif bisnis yang lebih sehat dan legal.
“Kami menyiapkan 1.300 brand yang bisa dipilih para penjual. Mereka tinggal menjalin kesepakatan B2B dengan pemilik brand,” ujar Temmy di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Selasa (18/11).
Untuk mendekatkan model bisnis lokal dengan pola dagang thrifting, pemerintah mendorong merek-merek tersebut menawarkan paket penjualan mirip balpres—paket besar yang umum digunakan pedagang saat membeli baju impor bekas.
Paket itu akan disesuaikan dengan harga pasar, mulai dari Rp2 juta hingga Rp5 juta, mengikuti struktur paket tipe A, B, dan C yang selama ini familiar bagi pedagang.
Menurut Temmy, tidak semua dari 1.300 merek akan masuk ke pasar. Pemerintah akan melakukan kurasi agar merek yang terpilih benar-benar sesuai dengan segmen pedagang, daya beli pasar, serta gaya pakaian yang biasanya dijual di Senen dan Gedebage.
“Kita harus lihat siapa pangsa pasar mereka. Jangan sampai paketnya terlalu mahal. Prinsipnya, skema ini harus menguntungkan pedagang,” tegasnya.
Pertemuan antara pemerintah dan pedagang pakaian bekas dijadwalkan dalam waktu dekat untuk membahas detail teknis, mulai dari sistem distribusi, variasi paket, hingga mekanisme pembayaran.
Pemerintah berharap pendekatan kolaboratif ini dapat mengurangi ketergantungan pedagang pada pasokan ilegal sekaligus membuka ruang besar bagi pertumbuhan UMKM mode Tanah Air.
Inisiatif ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat industri tekstil lokal yang tertekan oleh maraknya thrifting impor, sekaligus menghadirkan produk fesyen terjangkau yang tetap legal dan berkualitas bagi konsumen. (Leonny). ***
2 bulan yang lalu