Musda
Sabtu, 26 Agustus 2023 13:34 WIB
Penulis:redaksi
MAUMERE (Floresku.com) -Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Daerah Flores Bagian Timur(AMANDA FLOTIM) menggelar musyawarah daerah atau Musda III dengan tema" Merajut yang koyak menghimpun yang berserak menuju komunitas masyarakat adat yang berdaulat, mandiri dan bermartabat" bertempat di KMA Soge Natar Mage-Nagahale, Sabtu (26/8).
Petrus Plain Nenang, Ketua Panitia menjelaskan, kegiatan Musda tersebut bertujuan untuk menilai pertanggung jawaban BPH AMANDA FLOTIM periode 2017-2022, menyusun program kerja AMANDA FLOTIM periode 2022-2027, memilih dan menetapkan anggota-anggota AMANDA FLOTIM dan ketua BPH AMANDA FLOTIM periode 2022-2027, dan menetapkan keputusan-keputusan lainnya yang berada dalam batas wewenang.
“Bahwa organisasi harus memiliki kepengurusan karena itu pada hari ini Musda diadakan untuk memilih pengurus yang baru yang aktif dan menjalankan tugas sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi,” jelasnya.
Musda lanjut dia menjadi keputusan tertinggi untuk memilih kepengurusan yang akan bertugas selama periode 2022-2027.
“Kami berharap dengan adanya Musda lll dapat mewujudkan cita-cita perjuagan masyarakat adat yang berdaulat secara politik, Mandiri secara Ekonomi dan Bermartabat secara Budaya,” lanjut Petrus
Sementara itu, mantan Ketua AMAN Wilayah Nusa Bunga, Philipus Kami mengatakan, Musda lll adalah forum pengambilan keputusan organisasi AMAN ditingkat daerah.
Dia berharap selain sebagai wadah untuk menyusun program-program AMANDA Flotim untuk lima tahun ke depan, juga menjadi wadah untuk konsolidasi.
“Kita tahu bahwa masyarakat adat masih sangat rentan dengan konflik dengan korporasi atau perusahaan, terjadinya diskriminasi yakni peladang kita masih tidak aman, belum lagi kriminalisasi terhadap perjuangan masyarakat terhadap adat,” ujarnya.
“Karena itu kami berharap masyarakat adat atau komunitas saling menolong atau saling membantu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat adat,” tandas Philipus
Kegiatan yang berjalan dari tanggal 24 sampai 26 Agustus ini menghadirkan 300 peserta terdiri dari utusan komunitas adat, penggurus besar, pengurus wilayah, pengurus daerah serta para undagan dan panitia terpilih. (Mardat). ***