TTS
Kamis, 12 Agustus 2021 19:16 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
Amye Un (60), perempuan asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), maju dalam pencalonan Wali Kota Darwin Northern Territory, Australia.
Perempuan kelahiran Amanatun, sebuah daerah di pedalaman Kabupaten TTS itu maju melalui jalur independen untuk pemilihan Wali Kota Darwin Utara pada 28 Agustus 2021 mendatang.
Amye mengaku siap memenangkan pemilihan di Kota yang berbatasan laut dengan wilayah NTT itu.
"Kami ada enam calon yang akan bertarung dalam pemilihan Wali Kota Darwin, dan saya satu-satunya yang maju melalui jalur independen," kata Amye sebagaimana dirilis Kompas.com (12/8).
Melalu akun facebooknya, Selasa, 10 Agustus 2021, Amye mengguggah ‘janji kampanye’ sebagai berikut:
" Amye Un memberikan janji untuk merawatnya. ADIL | TERAMPIL | SEHAT | SEJAHTERA | INKLUSIF
“Saya akan berusaha untuk membawa kota (Darwin) yang lebih baik untuk semua,” tulisnya pula.
Jalur Independen
Amye adalah perempuan lulusan SMEA Pembina Negeri Kupang. Ia sudah menjadi warga negara Australia sejak tahun 1998 silam, setelah menikah dengan pria asal Australia, dan tinggal di Marlow Lagoon, Northern Territory.
Menurut Amye, dia maju sebagai calon wali kota, setelah mendapat dukungan dari masyarakat setempat, khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Selain mendapat banyak dukungan dari arus bawah, Amye menyebut hal itu sebagai kesempatan. Apalagi di wilayah itu kata dia, sangat menjunjung tinggi demokrasi. Dia memilih jalur independen, karena tidak ingin terikat dengan partai politik mana pun.
"Kalau di partai kita tidak bisa menyampaikan aspirasi masyarakat dengan baik. Protes dari masyarakat, kalau melalui partai politik, tidak seluruhnya disampaikan ke Parlemen. Kalau independen kita bisa sampaikan apa saja yang diinginkan rakyat," urai ibu yang pernah belajar di Charles Darwin University itu.
Amye mengatakan, selama ini banyak aspirasi masyarakat yang tidak pernah ditanggapi pemerintah sehingga, melalui jalur independen, dia akan siap memperjuangkan.
Dengan moto "Is giving her promise to care", Amye yang membuka usaha kuliner di Darwin, sudah tahu persis sejumlah persoalan besar yang selama ini tidak pernah diselesaikan oleh pemerintah saat ini.
Di antaranya, kata Amye, pekerjaan yang layak, kesehatan, tempat penampungan bagi warga kulit hitam dan kriminal yang meresahkan warga. Kriminal yang dominan di wilayah itu, lanjut Amye, yakni pencurian mobil dan membongkar rumah warga. Kondisi itu membuat warga menjadi resah.
"Masyarakat sangat membutuhkan seseorang seperti saya yang berjiwa masyarakat atau dekat dan berbaur dengan masyarakat bawah, untuk kita kerjasama hentikan ini," kata Amye.
Kemudian khusus warga kulit hitam, selama ini hanya tinggal di emperan toko dan di bawah pohon karena tidak memiliki rumah.
"Kalau musim hujan, kasihan mereka. Kita harus membangun tempat penampungan sehingga mereka diberikan kesempatan hidup layak seperti warga lainya," ujar Amye.
Amye mengaku, jika terpilih sebagai wali kota, dirinya akan membenahi semuanya itu, termasuk penguatan ekonomi Darwin, yang menurutnya kaya akan sumber daya alam.
Disebut orang pertama Indonesia
Terkait dirinya maju sebagai calon wali kota, Amye menyebut dirinya sudah dihubungi oleh pihak Konsulat RI di Darwin.
"Kemarin saya ditelepon oleh Konsulat RI di Darwin, mereka sampaikan kalau dalam sejarah, saya orang pertama berdarah indonesia yang terjun ke politik Australia," ungkap Amye.
Amye pun merasa bangga, karena sebagai orang Indonesia yang berasal dari pedalaman NTT bisa tampil dalam kontestasi politik di Negeri Kanguru, yang akan digelar pada 28 Agustus 2021 mendatang.
"Kalah atau menang, saya tidak peduli. Yang penting saya ada nama di negeri ini. Saya adalah orang Indonesia pertama dalam sejarah yang bergabung di politik Australia," ujar Amye. (MAR)
6 bulan yang lalu
2 tahun yang lalu