Bacaan-Bacaan Liturgis pada Misa Kudus, Sabtu, 23 November 2024

Sabtu, 23 November 2024 08:11 WIB

Penulis:redaksi

Yesus-dengan-orang-Saduki.jpg
Yesus bersoal jawab dengan orang Saduki (Katolikku.com)

Sabtu Minggu Biasa ke-33

Bacaan untuk Peringatan Opsional Beato Miguel Agustín Pro, Imam dan Martir; Santo Kolumbanus, Abas; Santo Klemens I, Paus dan Martir

Leksionari: 502
Bacaan
Wahyu 11:4-12

Aku, Yohanes, mendengar suara dari surga berkata kepadaku:
Inilah kedua saksiku: Kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian
yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.

Jika ada yang mau menyakiti mereka, dari mulut mereka keluar api
dan menghanguskan semua musuh mereka.

Dengan cara ini, siapa pun yang mau menyakiti mereka pasti akan dibunuh.
Mereka memiliki kuasa untuk menutup langit
sehingga tidak ada hujan yang turun selama mereka bernubuat.

Mereka juga memiliki kuasa untuk mengubah air menjadi darah
dan untuk menimpakan malapetaka apa pun ke bumi sebanyak yang mereka mau.

Setelah mereka selesai bersaksi,binatang yang muncul dari jurang itu
akan berperang melawan mereka, mengalahkan mereka, dan membunuh mereka.

Mayat mereka akan tergeletak di jalan raya kota besar itu,
yang memiliki nama simbolis "Sodom" dan "Mesir,"
di mana memang Tuhan mereka disalibkan.

Orang-orang dari setiap orang, suku, bahasa, dan bangsa
akan menatap mayat mereka selama tiga setengah hari,

dan mereka tidak akan membiarkan mayat mereka dikuburkan.
Penduduk bumi akan bersukacita atas mereka

dan bersukacita dan bertukar hadiah
karena kedua nabi ini menyiksa penduduk bumi.

Tetapi setelah tiga setengah hari,
nafas kehidupan dari Allah masuk ke dalam mereka.

Ketika mereka berdiri, ketakutan besar turun atas semua orang yang melihat mereka.

Lalu mereka mendengar suara nyaring dari surga berkata kepada mereka, "Naiklah ke sini."

Maka naiklah mereka ke surga dalam awan di hadapan musuh-musuh mereka.

Mazmur Tanggapan
Mazmur 144:1, 2, 9-10

R. (1b) Terpujilah Tuhan, gunung batuku!

Terpujilah Tuhan, gunung batuku,
yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang.
R. Terpujilah Tuhan, gunung batuku!

Rahmatku dan bentengku, kubu pertahananku, penyelamatku,
Perisaiku, yang kupercayai, yang menundukkan umatku di bawahku.
R. Terpujilah Tuhan, gunung batuku!

Ya Allah, aku hendak menyanyikan nyanyian baru bagi-Mu;
dengan kecapi sepuluh senar aku hendak melantunkan pujian-Mu,
Engkau yang memberi kemenangan kepada raja-raja,
dan melepaskan Daud, hamba-Mu, dari pedang yang jahat.
R. Terpujilah Tuhan, gunung batuku!

Haleluya
Lihat 2 Tim 1:10

R. Haleluya, haleluya.
Juruselamat kita Yesus Kristus telah menghancurkan kematian
dan membawa kehidupan ke dalam terang melalui Injil.
R. Haleluya, haleluya.

Injil Lukas 20:27-40

Beberapa orang Saduki, yaitu mereka yang tidak percaya akan kebangkitan, datang dan bertanya kepada Yesus, katanya,

"Guru, Musa menuliskan untuk kita,
Jika seorang saudara laki-laki meninggal dan meninggalkan seorang istri tetapi tidak mempunyai anak,

saudaranya harus mengambil istri itu
dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.

Ada tujuh orang bersaudara;yang pertama kawin dengan seorang perempuan tetapi mati tanpa mempunyai anak.

Kemudian yang kedua dan yang ketiga kawin dengan perempuan itu,
dan demikian pula ketujuh orang itu mati tanpa mempunyai anak.
Akhirnya perempuan itu juga mati.

Sekarang pada hari kebangkitan, siapakah yang akan menjadi istri perempuan itu?
Karena ketujuh orang itu telah kawin dengan dia."

Yesus berkata kepada mereka,"Anak-anak dunia ini kawin dan kawin lagi,
tetapi mereka yang dianggap layak untuk memperoleh kehidupan yang akan datang dan kebangkitan orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan.

Mereka tidak dapat mati lagi, karena mereka seperti malaikat;
dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka akan bangkit.

Bahwa orang mati akan bangkit bahkan Musa telah memberitahukan dalam nas tentang semak duri, ketika ia menyebut ‘Tuhan’ Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub;

dan Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup,
sebab di hadapan Dia semua orang hidup.”

Beberapa ahli Taurat menjawab,“Guru, jawaban-Mu tepat sekali.”
Dan mereka tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada-Nya.***