Air bersih
Sabtu, 25 November 2023 09:14 WIB
Penulis:redaksi
MBAY (Floresku.com) - Musim kemarau yang berkepanjangan membuat warga masyarakat di sejumlah wilayah Kabupaten Nagekeo mengalami kelangkaan air bersih.
Mengatasi kelangkaan air bersih saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan bantuan air bersih bagi warga di beberapa wilayah.
Dalam pelaksanaannya, BPBD dibantu beberapa organisasi non Pemerintah (NGO) yang bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Nageke, salah satunya adalah Yayasan WISE – Southeast Asia.
Kepala BPBD Kabupaten Nagekeo Agustinus Pone, S.H, menjelaskan bahwa NGO yang melaksanakan program bantuan kemanusiaan tergabung dalam forum pengurangan resiko bencana yang dikoordinir oleh BPBD.
Kolaborasi kerjasama yang lakukan itu adalah APBD menyiapkan data peta wilayah mana saja yang rawan kekeringan dan menyiapkan mobil tanki, selanjutnya pihak NGO dengan biaya dari mereka langsung distribusi ke rumah-rumah warga di desa yang sudah ditentukan.
“Setelah kami mendapatkan informasi dari pihak WISE bahwa ada rencana penyaluran bantuan air bersih kami langsung berkoordinasi untuk melakukan pemetaan wilayah terutama di wilayah-wilayah yang sangat kritis akan kelangkaan air bersih” jelas Agustinus Pone, Kamis (23/11).
Mempermudah proses penyaluran, BPBD juga kata Agustinus Pone, membagi dua wilayah potensi kerawanan air bersih yakni wilayah Utara dan Selatan.
“Dalam pelaksanaannya, kami sampaikan ke mereka untuk utamakan desa-desa yang rawan sehingga pihak WISE ini menyalurkan bantuan air sesuai dengan titik-titik yang kita rekomendasikan” ujarnya.
BPBD kata Agustinus Pone terus berkomitmen untuk membangun kolaborasi kerjasama dengan NGO baik itu WISE maupun Plan Indonesia ke depannya dalam upaya antisipasi rawan kekeringan terutama pasokan air bersih bagi warga yang mengalami kesusahan air.
Terpisah, Rosadalima Dee Panda selaku Program dan Community Development WISE-South East Asia menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyalurkan kurang lebih 735. 000 Liter air minum begi warga di 7 Desa yang tersebar di tiga Kecamatan yakni Aesesa, Aesesa Selatan dan Nangaroro.
Bantuan ini disalurkan sebagai wujud solidaritas atas bencana kekeringan dan kelangkaan air bersih dalam rangka menghadapi musim kemarau tahun ini.
Bantuan air bersih ini kata Dia dibiayai oleh The Atlantic Institut sama dengan Yayasan WISE sebagai pengelola serta kajian lapangan.
“Dana tersebut merupakan alokasi dana solidaritas mengantisipasi bencana kekeringan di Nagekeo” jelas Rosadalima saat menyalurkan bantuan Air bersih bagi Warga Desa Renduwawo, Selasa (22/11) lalu.
Jalani Progam Kemanusiaan dan Pendidikan
Selama berkiprah di Nagekeo, Yayasan WISE telah melaksanakan sejumlah program kerja di bidang kemanusiaan dan pendidikan.
Dalam implementasinya, WISE bekerjasama dengan beberapa lembaga lain baik itu Pemerintah maupun swasta seperti Yayasan Sao Mere dengan program Covid (2021).
WISE juga tercatat pernah memberikan bantuan bencana seroja Flores Timur tahun 2022 lalu.
Di bidang pendidikan, ada program edukasi peningkatan ketrampilan bahasa Inggris (2020-2022) juga program lingkungan komunitas anak dan remaja dan karang taruna (2021, 2023) di desa serta pendampingan teknologi bagi guru-guru di SDI Dorameli, Kecamatan Boawae (2023).
“Tim WISE juga ikut menyusun rencana kontijensi bencana bersama teman-teman dari berbagai kelembagaan di Forum Pengurangan Risiko Bencana (2023)” jelas Rosadalima.
Rosa menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan penelitian terkait kesehatan reproduksi dan pengembangan diri anak dan remaja sebagai baseline untuk program(2023).
Ia menyatakan bahwa program yang dijalankan Yayasan WISE tidak fokus kepada tanggap darurat antisipasi bencana,karena itu tidak ada pendanaan tetap.
“Namun kami tetap terbuka untuk berkolaborasi dengan lembaga-lembaga lain juga pemerintah” tandasnya.
Lebih lanjut, pihaknya berharap kerjasama semua stakeholder mulai dari Pemerintah Daerah sampai ke tingkat desa sangat dibutuhkan dalam rangka menyukseskan progam yang dijalankan.
“Ucapan banyak terima kasih untuk kerja sama dan kolaborasi semua pihak untuk membantu terutama the Atlantic Institute melalui program dana solidaritas untuk Senior Fellow. Rosadalima merupakan Senior Fellow The Atlantic Institute 2022 dari Indonesia” ucapnya.
“Ucapan terima kasih juga kepada pemerintah kabupaten Nagekeo melalui BPBD juga Forum Pengurangan Risiko Bencana dan Bapak/Ibu Kepala Desa untuk kerjasamanya” pungkas Dia. (*) Sumber: Kominfo Nagekeo
9 bulan yang lalu