BIBLE CORNER: Minggu, 18 Juli 2021: "Sebab mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala" Mrk 6:34

Sabtu, 17 Juli 2021 20:19 WIB

Penulis:redaksi

Editor:Redaksi

KONS MINGU3.JPG
P. Kons Beo SVD, Roma (Screenshoot Youtube)

Oleh P Kons Beo SVD

(Pekan Biasa XVI - Beato Alfonsus Tracki, St Frederikus, St Maternus dr Milan)

Bacaan I Yeremia 23:1-6
Mazmur 22(23):1-3a. 3b-4.5.6
Bacaan II Efesus 2:13-18
Injil Markus 6:30-34"

Yesus memberi makan lima ribu orang

6:30 Kemudian rasul-rasul o  itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.  6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun q  mereka tidak sempat. 6:32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu r  ke tempat yang sunyi. 6:33 Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. 6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan 1  kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. s  Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka

Renungan:

"Quia erant sicut oves non habentes pastorem" - Mrk 6:34
(Sebab mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala)

JALAN hidup ini punya titik tuju. Entah itu dirumuskan sebagai cita-cita atau kah sebagai satu pencapaian. Setiap manusia berjuang untuk menggapainya.

ADA sekian banyak orang yang bertarung di dalam ziarah hidup ini. Demi mencapai kenyataan segala impian di dalam hati. Bersyukurlah bila Anda punya langkah hidup yang sekian lurus dan berarah. Dan akhirnya Anda dapat tiba nyaman pada titik tuju itu.

TETAPI kita (yang lain) bisa saja sering berakrab dengan salah jalan, sesat arah dan hilang gairah di perjalanan itu. Kita bahkan bagai kambing domba yang hilang berserakan (cf Yes 23:1).

NAMUN TUHAN, Gembala Yang Baik, menuntun kita di jalan yang lurus dan benar. Kita yang hilang dan tersesat dituntun pulang. Untuk kembali mengalami kedaulatan hidup di dalam KasihNya.

RASUL PAULUS lukiskan kepada jemaat di Efesus, "Kamu yang dahulu jauh sudah menjadi dekat oleh Darah Kristus" (Ef 2:13). Kristus Yesus menemukan kita kembali dalam Damai Sejahtera-Nya.

DOMBA-DOMBA yang terserak itu merindukan gembalanya. Domba-domba impikan aura bercitra kegembalaan. Dalamnya ada keteguhan, harapan dan kepastian.

DALAM kisah hidup penuh teror situasi serba darurat, domba-domba menjadi tak pasti dalam pegangan.  Kepada siapa seluruh pancaindra mesti terarah?

MARILAH kita sejenak bersyukur. Dalam diri orang-orang tertentu masih teralami marwah hati yang berbelaskasih. Masih terdengar suara yang berwibawa untuk berseru dan menuntun. Berterimakasihlah kita pada orang-orang hebat yang punya kesaksian hidup paten, tulus dan tahan uji.

DARI mereka lah kita jadi sadar, Tuhan selalu hadir untuk melembutkan kita yang sering 'kepala batu.' Bahwa Tuhan selalu punya hati untuk mencari dan menemukan kita yang mudah rapuh serta berserakan tanpa arah.

Karena Tuhan selalu perkasa dalam BelaskasihNya.

Verbo Dei Amorem Spiranti

Selamat Hari Minggu.
Tuhan memberkati.

Amin.