BPOLBF–Pemkab Nagekeo Perkuat Kolaborasi Kembangkan Wisata Religi Katolik, Angkat Potensi Sejarah Portugis di Flores Tengah

Selasa, 02 Desember 2025 22:39 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

nage 1.jpg
Pelaksana Tugas Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono berbicang-bincang dengan Bupati Nagekeo, bahas upaya pengembangan wisata reiligi di Nagekeo, Selasa (2/12). (FB Sil Teda)

MBAY (Floresku.com) -  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Pemerintah Kabupaten Nagekeo terus memperkuat sinergi pengembangan wisata religi Katolik melalui penyusunan Paket Perjalanan Wisata Religi Katolik Labuan Bajo–Nagekeo. 

Upaya kolaboratif ini menandai langkah strategis untuk memperluas jangkauan destinasi di Flores serta menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih beragam bagi wisatawan.

Pelaksana Tugas Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menegaskan bahwa Nagekeo menyimpan kekayaan budaya dan situs sejarah Katolik yang sangat kuat.

 “Dengan hadirnya paket wisata ini, kami berharap wisatawan dapat menjelajahi lebih jauh kekhasan wilayah Flores tengah, sekaligus mendorong penguatan ekonomi lokal,” ujarnya, di Mbay, Selasa (2/12).

Dari kiri ke kanan: Kadis Pariwisata Nagkeo, Silvester Teda Sada, Bupati Nagekeo, Simplisius Donatus, dan Pelaksana Tugas Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono (Foto: BPOLBF).

Komitmen ini disampaikan dalam pertemuan resmi antara BPOLBF dan Pemerintah Kabupaten Nagekeo di Mbai, yang dihadiri oleh Bupati Simplisius Donatus serta Kepala Dinas Pariwisata Nagekeo Silvester Teda Sada. 

Kedua pihak menyatakan kesiapan bekerja sama mengemas paket wisata religi yang dapat dipasarkan langsung kepada wisatawan Labuan Bajo, khususnya mereka yang mencari pengalaman spiritual, sejarah, dan budaya.

Menurut Dwi Marhen, paket wisata religi tersebut diharapkan menjadi alternatif perjalanan yang memperkaya eksplorasi wisatawan di Flores. 

“Kami ingin membuka peluang pemerataan manfaat ekonomi bagi wilayah Nagekeo, sekaligus memperkuat konektivitas destinasi di Flores,” katanya. 

Ia menegaskan, BPOLBF siap mendukung penuh agar paket wisata ini berkembang menjadi daya tarik unggulan yang diperhitungkan wisatawan.

Kolaborasi ini juga menjadi kelanjutan dari inisiatif besar BPOLBF pada tahun 2024. Saat itu, BPOLBF bersama Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Ruteng, Keuskupan Maumere, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Labuan Bajo, serta dinas pariwisata di delapan kabupaten di Flores, menyusun Peta Perjalanan Religi Katolik Pulau Flores beserta narasi sejarahnya. 

Peta tersebut diluncurkan bertepatan dengan Hari Pariwisata Dunia pada 27 September 2024 di Labuan Bajo.

Angkat Potensi Sejarah Portugis di Nagekeo

Penguatan wisata religi di Nagekeo juga mendapat perhatian khusus dari Kadis Pariwisata Nagekeo, Silvester Teda Sada, melalui unggahan di akun Facebook pribadinya hari ini. 

Ia menyoroti kembali kekayaan situs sejarah Portugis yang menjadi bagian penting dari perjalanan iman Katolik di Flores tengah.

Dalam unggahan tersebut, Silvester menekankan bahwa jejak kebudayaan Portugis tersimpan kuat di berbagai lokasi seperti Lena, Rebhe Kewa,  Boa Ngaji, Tongga/Late Bhala. 

Ia juga menyinggung pentingnya pemetaan dan interpretasi sejarah Late Bhala, situs makam misionaris Dominikan asal Portugis, Padre Hieronimo di  Late Bhala Tonggo pada awal abad ke-16.

Menurut Silvester, situs-situs tersebut bukan hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga potensi besar sebagai destinasi wisata religi yang edukatif. 

“Nagekeo bukan hanya kaya budaya, tetapi menyimpan jejak panjang peradaban Katolik sejak masa Portugis. Ini aset yang harus diangkat dalam paket wisata religi agar dikenal lebih luas,” tulisnya.

Langkah Majukan Pariwisata Religi Berbasis Narasi dan Sejarah

Dengan kolaborasi BPOLBF dan Pemkab Nagekeo, pengembangan wisata religi Katolik di Flores tengah kini memasuki babak baru. 

Penyusunan paket perjalanan tersebut tidak hanya menghubungkan Labuan Bajo sebagai pintu masuk utama wisatawan, tetapi juga menempatkan Nagekeo sebagai destinasi penting yang menawarkan narasi sejarah, spiritualitas, dan budaya secara mendalam.

Upaya ini diharapkan menciptakan alur perjalanan yang terintegrasi, memperkuat identitas Flores sebagai pulau religius dan bersejarah, serta menumbuhkan pemerataan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal di Nagekeo.

Dengan potensi situs Katolik dan peninggalan Portugis yang kuat, Nagekeo kini semakin siap tampil sebagai destinasi religi Katolik unggulan di Indonesia. (Mike). ***