BRI
Senin, 28 Agustus 2023 19:38 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
MBAY (Floresku.com) - Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do meresmikan kantor Kopdit Simpan Pinjam (KSP) Serviam Bhakti Mandiri Cabang Mbay yang beralamat di Jalan Trans Mbay-Maumere, Kelurahan Lape, Kecamatan Aesesa, Sabtu 26 Agustus 2023.
Peresmian ini diawali dengan perayaan Ekaristi Kudus di Aula lantai ll Kantor yang dipimpin oleh Pastor Paroki Stella Maris Danga Romo Elly Nong, Pr dan dihadiri seluruh manajemen KSP Serviam Bhakti Mandiri dan nasabah. Hadir pula pada kesempatan itu anggota DPRD Nagekeo Antonius Moti. Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Bupati Don Bosco.
Bupati Nagekeo dalam sambutannya berharap, kehadiran KSP Serviam menghasilkan suatu produk baru yang tidak pernah ada sebelumnya.
Oleh sebab itu, manajemen KSP Kopdit Serviam di bawah kepemimpinan Manajer Yustina Ani tersebut diberi tantangan agar dengan segala pengetahuan yang dimiliki mampu menciptakan suatu produk dalam mendukung UMKM bagi anggota maupun masyarakat.
Bupati menyampaikan, Goerge Gilder dalam bukunya ‘Live After Capitalism‘, meluncurkan teori ekonomi baru yang berakar pada kebenaran esensial bahwa pengetahuan adalah kekayaan sejati.
Ketika Kapitalisme ini belakangan sudah mulai memudar di negara-negara maju dan berkembang, apa pilihan yang harus diambil ketika pengetahuan menjadi pilihan untuk bisa membuka pikiran setiap individu masyarakat sehingga tidak lagi dimanfaatkan oleh kaum Kapitalis.
Kabupaten Nagekeo saat ini memiliki jumlah penduduk usia produktif 20-25 tahun sebanyak 16.732 orang. Ini jika ditambahkan sampai dengan usia 29 tahun berjumlah 31 ribu lebih orang.
“Ini menjadi market baru kita, kenapa? Karena mereka ini masih menyusup pada orang tua. Nah ini bagaimana kita masuk supaya UMK nanti dengan remaja masjid pola pembinaannya bersama-sama dengan karang taruna. Mereka ini harus punya kartu keluarga sendiri sehingga bisa mandiri” ungkap Bupati Don.
Dengan hadirnya begitu banyak Koperasi saat ini, KSP Serviam diharapkan mampu membangun mindset usaha dengan pola kemitraan baik itu Triple Helix (kolaborasi Pemerintah, Universitas dan Industri) maupun Quadruple Helix merupakan pengembangan konsep triple helix dengan mengintegrasikan peran akademisi, pengusaha, pemerintah dan masyarakat ke dalam aktivitas kreatifitas dan pengetahuan serta Pentahelix yang mana memuat 5 unsur subjek atau stakeholder yaitu Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah dan Media.
“Kita harus berkolaborasi dengan pihak mana yang punya nilai dan keyakinan (value and believe) sehingga tercipta suatu rantai nilai yang kuat, masing-masing memberi dan mengambil nilai dari kerjasama itu” katanya.
Dunia pasar bebas saat ini, kata Don Bosco kita tidak bisa membendung kedatangan orang dari luar untuk mengambil keuntungan dan membangun usaha di suatu daerah. Mereka yang datang dengan modal dan pengetahuan bisa membaca peluang usaha apa yang akan dikembangkan.
“Ini saya minta betul kehadiran lembaga ini, mati kita bermitra. Koperasi yang punya kemampuan literasi finansial bisa kerja sama dengan Pemerintah yang bisa menyediakan infrastruktur apa saja dan lembaga ini juga diharapkan selain sebagai penyedia dana juga mampu mendidik orang untuk paham tentang mengelola keuangan” paparnya.
Dalam mengembangkan ekosistem usaha guna meningkatkan ekonomi saat ini, yang paling diutamakan adalah ilmu pengetahuan.
Pengetahuan bagaimana menilik peluang usaha mulai dari proses produksi sampai kepada pemasaran. Kolaborasi kerjasama skema Pentahelix kata Bupati sangat dibutuhkan sehingga produknya bisa sampai kepada konsumen.
Selanjutnya, kepada pemimpin KSP Serviam, Bupati berharap agar mampu menjadi sopir yang baik bagi para penumpang.
Menjadi seorang pemimpin harus siap diprotes bahkan dihina sekali pun.
“Siapapun yang terpanggil dan mau dipilih jadi pengurus jangan hanya mau menikmati jabatan, kalau kita pilih orang macam itu, itu awal dari kehancuran koperasi” tandasnya.
Jadikan Kantor Baru Wadah Solidaritas
Romo Elly Nong, Pr dalam homili kudusnya berpesan agar Kopdit Serviam Bhakti Mandiri dalam implementasi pelayanannya kepada nasabah sejatinya mencerminkan nama Serviam yang dalam bahasa latinnya berarti ‘Saya melayani‘.
Kantor KSP yang baru diresmikan ini diharapkan menjadi wadah pemersatu para anggota dan pengurus untuk bisa saling bekerja sama dengan mengutamakan kejujuran.
“Gedung yang megah ini kiranya tidak hanya sekedar untuk sebuah gedung tempat orang datang simpan uang dan datang meminjam uang, tidak sekedar untuk simpan pinjaman tapi lebih dari itu seperti Kenisah, seperti bait Allah untuk orang Yahudi. Jadikanlah ini sebagai wadah kita berkumpul, tempat bermuaranya solidaritas” pesan Romo Elly.
Romo Elly berharap, pengurus dan anggota harus mengedepankan nilai moral dan akhlak dalam menjalankan tata kelola Koperasi ke depannya. Sikap mau menang sendiri, masa bodoh, saling menjatuhkan antara satu sama lain yang berpotensi merusak jalinan persaudaraan antar sesama aga bisa dihilangkan.
“Kalau ini mulai menggerogoti komunitas kita maka semuanya akan menjadi sia-sia, kalau hal-hal ini bertumbuh maka pelan tapi pasti kita akan kehilangan kekuatan penentu dari masa depan koperasi kredit kita ini” ujar Romo Elly.
Ciptakan Produk Baru
Kehadiran KSP di Kabupaten Nagekeo diharapkan mampu menciptakan produk-produk baru dalam mendongkrak ekonomi masyarakat secara umum dan anggota secara khususnya.
Anggota DPRD Nagekeo Anton Moti mengatakan konsepsi koperasi sebagai soko guru perekonomian masih sangat relevan dengan realitas atau kondisi hidup masyarakat kita di Kabupaten Nagekeo.
“Artinya koperasi di daerah ini masih memiliki peran vital dan krusial dalam menumbuhkan serta meningkatkan perekomian masyarakat, serta menjadi pilar penting dalami mengupayakan kesejahteraan keluarga” ungkap Anton.
“Meskipun belum memiliki data yang valid, tetapi melalui indikasi, seperti banyaknya kantor koperasi yang bergerak dan tersebar di berbagai daerah di Kabupaten ini, saya meyakini bahwa sudah begitu banyak masyarakat yang terbantu perekonomiannya melalui kehadiran koperasi-koperasi tersebut.” katanya.
Lembaga DPRD, kata Anton Moti, menyambut baik kehadiran KSP Serviam Bhakti Mandiri di Kabupaten Nagekeo, yang kantornya diresmikan pada hari ini.
“Berdasarkan informasi yang saya terima, saat ini, KSP Serviam telah memiliki 5.423 orang anggota, bertambah sekian persen dari tahun sebelumnya, yang tersebar di berbagai kabupaten, serta tetap bersih senilai Rp 34,3 Miliar. ”
“Angka tersebut, saya yakini, merupakan hasil dari manajemen pengelolaan koperasi yang profesional” ungkapnya.
Kenyataan bahwa koperasi menjadi pilar penting perekonomian masyarakat di daerah ini, tidak terlepas dari eksistensi koperasi sendiri.
Filosofi koperasi, dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota, kekeluargaan, sejalan dengan semangat hidup orang Nagekeo yang senantiasa mengandalkan budaya gotong royong atau Too Jogho Waga Sama.
“Kami dari lembaga DPRD berharap ada nilai lebih yang mampu dijual kepada masyarakat Nagekeo bahwa ada produk apa di Serviam ini yang unggul” pesan Anton Moti.
Menjawabi Solusi Ekonomi Kerakyatan
Sementara itu Ketua KSP Serviam Elyas Cima dalam sambutannya menyampaikan bahwa, kopdit SBM lahir dari kesadaran masyarakat sebagian kecil orang saat itu yang jatuh dari keterpurukan ekonomi pasca gempa yang mengguncang Flores Tahun 1992.
Sedari awal Serviam hanya memiliki 20-an orang anggota dan sekarang sudah berkembang mencapai 5. 809 anggota dari modal awal sekitar 600an ribu sampai sekarang mencapai Rp 35, 8 M.
Dalam usia yang mencapai 30 tahun perjalanan, Kopdit Serviam bhakti mandiri sudah hadir di Nagekeo ini sejak 1 Mei 2017 melalui peresmian cabang Mbay oleh Bapak Bupati Nagekeo saat itu.
Untuk wilayah Mbay ini secara khusus baru mencapai 1500-an orang dengan aset baru sekitar Rp. 5,6 M.
“Mudah-mudahan terus menjadi salah satu solusi ekonomi kerakyatan bagi segenap warga masyarakat Kabupaten Nagekeo. Pembangunan kantor ini adalah salah satu simbol kekuatan ekonomi kerakyatan yang bangkit dan berkembang dalam kebersamaan” ucap Elyas Cima.
Kantor ini dibangun untuk dedikasi KSP Serviam dalam pelayanan kepada anggota, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dan bahkan sampai pada galeri usaha anggota untuk ikut mendorong geliat pertumbuhan ekonomi anggota.
“Kami berharap agar melalui kantor pelayanan ini, menjadi daya ungkit/dorong dan motivasi kepercayaan yang meningkat dari pemerintah dan segenap masyarakat untuk semakin percaya pada koperasi agar tumbuh dan berkembang bersama-sama” pungkas Elyas Cima. (***)