pelaku umkm
Selasa, 14 Juni 2022 22:10 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
MAUMERE (Floresku.com) - 20 Peserta yang tergabung dalam Organisasi Unitas mengikuti Bimtek IK Pengolahan Mente yang di gelar oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UMK Propinsi NTT.
Kegiatan Bimtek tersebut berlangsung di Guest house Dorm Floresa dan Art Shop Sonya Tenun di jalan Don Thomas Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka, yang berlangsung selama tiga hari yakni dari Selasa 14 hingga jumad 17 Juni 2022.
Kepala Dinas Disperindag dan Koperasi UKM Kabupaten Sikka Yosep Benyamin
dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut ia mengucapkan "Terimakasih kepada DisperindagKop propinsi NTT yang telah melakukan dan mendampingi Bimtek pengolahan mete kepada para pelaku UMK di Kabupaten Sikka".
Namun bahan baku mete tergantung dari faktor situasi dan cuaca sehingga tidak terlalu banyak di kebun kebun masyarakat kabupaten sikka".
"Ini menjadi satu embrio ke depan selain mete ada produk produk lain. Mungkin juga ada produk keladi, karena jumlahnya banyak yang akan diolah untuk mengahasilkan berbagai produk makanan", ungkap Yosep Benyamin.
Ia juga berharap kepada para peserta untuk mengikuti pelatihan dengan baik tentang pengolahan produk mete. Agar kedepan dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat selama tiga hari dari para narasumber yang berkompeten di bidang pengolah mete ini.
"Kedepan UMKM kita harus naik kelas, baik jumlah produksi dan menjanjikan hasil yang bermanfaat untuk ekonomi rumah tangga kita. Dari kelompok Unitas kata Yosep harus ada yang spesial bergerak di produk pengolahan mete, harus lebih masif sehingga target pasaran kita harus jelas", ujarnya.
Ibu Titik salah satu narasumber dari Malang Jawa Timur saat di wawancarai oleh media ini pada Selasa, 14 Juni 2022 disela sela kegiatan ia mengatakan, "Pada hari pertama kegiatan peserta diberikan materi untuk pengolahan buah dan biji mete menjadi minuman wine dan produk makanan ringan".
"Ya hari pertama peserta bimtek kami berikan materi tentang proses pengolahan buah mete. Dimana mereka mengupas dan membersihkan buah mete, yang sudah matang lalu diperas diambil airnya untuk di fermentasi menjadi Wine", kata Titik.
Lanjut Titik ada juga yang mengupas biji mete kering untuk mengambil kacang mete yang akan diolah menjadi produk makanan seperti kacang mete pedes manis, permen kacang mete, beng beng, dan abon mete.
Theresia Isidoris Fernandez selaku Ketua Unitas Kabupaten Sikka kepada media ini mengatakan" bahwa kegiatan ini adalah moment giat awal secara resmi bagi Asosiasi karena sudah menjadi Wajib Pajak KPP Pratama Maumere menyusul dikukuhkan secara resmi.
Setelah pelatihan ini diharapkan ada keberlanjutan pengolahan produk dari buah mente yang pernah menjadi buah tangan atau oleh oleh unggulan 5 tahun lalu dari Sikka.
Isye juga berharap kepada teman teman yang sudah mendapat ilmu secara gratis dari Narsum yang mumpuni ini harus bisa mengaplikasikan secara baik dari segi kontinuitas produk tidak hanya saat panen mente tapi tetap terjaga produknya.
Kita patut berterimakasih kepada Dinas Koperindag UKM Sikka yang menjemput bola ke Unitas untuk bisa terlihat dan memanfaatkan kegiatan ini secara baik dan tepat. Kedepan akan ada lagi beberapa kegiatan lanjutan bagi UKM di bidang lainnya, tidak hanya di kuliner.
Chen Chabarezy salah satu peserta Bimtek kepada media ini menggucapkan mengucapkan terima kasih kepada Dinas Koperindag UMK Propinsi NTT yang telah memberikan pelatihan ini.
"Semoga pelatihan ini menjadi bekal untuk dapat memanfaatkan hasil alam kita menjadi produksi yang baik ke depannya, mengingat kita punya bahan baku mente yang lumayan banyak di daerah Sikka ini", pungkas Chen. (Mardat). ***
setahun yang lalu