NTT
Senin, 20 Mei 2024 09:20 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
MAUMERE (Floresku.com) –Sebastianus Salang (Sebas), calon wakil gubernur (Cawagub) NTT yang berpasangan dengan calon gubernur (Cagub) Orias Petrus Moedak bersilahturami dengan dua kelompok arisan orang Manggarai Timur (Matim) yang berdomisili di Kota Maumere, Kabupate Sikka.
Sabtu (19/5), Sebas menjumpai Kelompok Ca Nai (Satu Hati). Pertemuan itu berlangsung di Waidoko,Kota Uneng, Maumere.
Kemudian, pada Minggu (20/5) bertepatan dengan Hari Raya Pentakosta, Sebas bersilahturahmi dengan warga Matim lainnya yang tergabung dalam Kelompok Arisan ‘SASA’.
Acara silahrurahmi dengan Kelompok Arisan SASA terjadi Kampung Nangahure, Wuring Kecamatan Alok Barat.
Berbagi cerita dengan Kelompok Arisan Ca Nai
Rofinus Galis, Ketua Kelompok Arisan Canai dan sesepuh orang Manggarai Timur di Maumere, membuka acara silahturami dengan mengucapkan selamat datang kepada Sebas.
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada Sebas yang berkenan datang untuk bersilahturami dengan kelompok arisan Ca Nai .
Selanjut, Sebas diberikan kesempatan untuk membagi cerita dan informasi soal keikutsertaannya di ajang pemilihan gubernur dan wakil gubrenur NTT 2024.
Sebas menuturkan bahwa dirinya berkenalan dengan Orias (calon gubernur) pada beberapa tahun yang lalu, ketika Orias masih menjabat sebagai dirut salah satu BUMN.
Kala itu. lanjut Sebas, terjadi kericuhan di ruang rapat gedung DPR RI. Salah satu anggota dewan, salah paham dengan laporan Pa Orias lalu berlaku kasar, mengusir Pa Orias dari ruang rapat.
Setelah kejadian itu, tutur Sebas lagi, ia menelusuri profil Pak Orias.
“Ternyata, Pa Orias itu orang hebat, putra asli NTT,” ujarnya.
“Nah, melihat latar belakang dan profil Pak Orias seperti itu, saya terus membangun komunikasi dengan beliau,” ujarnya.
Selanjutnya, setelah saling mengenal, Pa Orias mengajak untuk balik ke NTT untuk mengabdi darah asal.
“Singkat cerita, saya pun menerima ajakan itu dengan senang hari, dan siap menjadi pendampingnya di Pilkada Provinsi NTT 2024,” dia mengisahkan.
Menurut Sebas, Pa Orias dan dirinya memiliki visi dan misi yang sama terhadap NTT.
”Sebetulnya, setelah mempelajari situasi NTT belakangan ini, kami merasa sangat prihatin dengan NTT . Provinsi ini semakin terpuruk karena berbagai kasus, terutama kasus korupsi. Oleh karena itu kami bertekad untuk ikut berkompetisi dalam Pilkada Porvinsi NTT 2024 ini. Dan, apabila rakyat NTT memberi kepercayaan untuk memimpin NTT periode 2024-2029, kami ingin menuntaskan berbagai masalah, terutama masalah korupsi, agar NTT bisa bangkit dan keluar dari krisis keuangan,” paparnya.
“Berkenaan dengan itu, maka kami selalu mengajak orang NTT seluruhnya untuk berbenah diri, bekerja keras dan hidup bersih dan jujur. Yang duduk di pemerintahan untuk tidak korupsi,” ujarnya pula.
Makanya, dia menambahkan, “kami mengusung tagline yang tegas yaitu: Jangan mencuri! Atau ‘Neka tako; dalam bahasa Manggarai,” tutup Sebas.
‘Jalan kebenaran’
Silahturahmi Sebas Salang dengan Kelompok Arisan SASA (Minggu, 20/5) dibuka dengan sapaan dari Ketua Komunitas SASA, Hironimus.
“Selamat datang dan selamat bertemu dengan kami kelompok arisan SASA, warga komunitas Manggarai Timur yang berada di Maumere. Kami sangat senang dan berterima kasih karena Pa Sebas berkenan mengunjungi dan berbagi cerita dengan kami,” ujar Hironimus.
Sebagaimana dengan Kelompok Arisan Ca Nai pada hari sebelumnya, Sebas pun membagikan ceritanya mengapa ia bersedia menjadi Cawagub NTT berpasangan dengan Cagub Pa Orias.
Sebas menutup ceritanya dengan berpesan agar seluruh warga komunitas SASA saling mendukung dan berusaha untuk menjadi pejuang kebenaran.
“Dan, saya minta kepada ase kae, ene-ema semua untuk selalu mendoakan saya (Sebas, red) agar tetap menjadi orang yang bersih’. Semoga, ketika dipercayakan memimpin NTT, Sebas tetap bersih dan menjadi ‘Jalan Kebenaran’. Artinya dapat menjadi contoh bagi seluruh warga NTT untuk hidup jujur, bersih dan tidak korupsi,” katanya penuh harap.
“Saya kira itu sangat cocok dengan arti nama saya: ‘Salang’, bahasa Manggarai untuk kata bahasa Indonesia ‘Jalan.’ pungkasnya . (Silvia). ***
6 hari yang lalu
18 hari yang lalu