Dubes RI Akan Kirim Bantuan untuk Pastor Alex Dhae SVD, Misionaris Indonesia yang Jadi Korban Perampokan

Selasa, 14 September 2021 20:03 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:redaksi

DUTA BESAR MADAGASKAR.jpg
Duta Besar Republik Indonesia untuk Madagaskar, Benny Y.P Siahaan (Istimewa)

ANTANANARIVO (Floresku.com) - Musibah perampokan yang menimpa Pastor Alex Dhae  misionaris asal, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu, 12 September 2021 mendapat perhatian dari Kedutaan Besar Republik (KBRI) untuk Madagaskar, di Antananarivo. 

“Kita dapat telepon dari rekan-rekan Romo Alex Dhae dari paroki di daerah Mananjary, sekitar sejam dari Antananarivo. Dia (Romo Alex) mendapat musibah perampokan dengan kekerasan,” ujar Duta Besar Republik Indonesia untuk Madagaskar, Benny Y.P Siahaan, sebagaimana ditulis Medcom.id, Selasa 14 September 2021.

Menurut Dubes Benny, korban berada di kompleks paroki ketika perampokan berlangsung. Di paroki itu ada dua rumah, dia dengan rekannya yang juga pastor dari Madagaskar.

BACA JUGA: https://floresku.com/read/pater-borise-svd-dan-pater-alex-dhae-svd-misionaris-indonesia-di-madagaskar-diserang-bandit-bersenjata

“(Dia) menderita luka-luka dan mendapatkan beberapa jahitan. Tapi yang saya dapat info dari  Romo Benediktus (rekan Pastor Alex), dia bisa pulang ke rumah dan sudah dirawat di paroki oleh suster-suster,” imbuh Dubes Benny.

“Kita berencana akan memberikan bantuan, besok (Rabu 15 September waktu setempat). Kita akan ke sana untuk kasih bantuan obat-obatan sama alat komunikasi. Ini permintaan Romo Alex, karena pelaku pencurian mengambil selain uang juga hp,” ujar mantan Konsul Jenderal RI di New York itu.

Belum ada rencana pemulangan untuk Pastor Alex  ke Indonesia, karena  masih dirawat. 

Sementara kasus perampokan ini baru rampung dilaporkan kepada polisi setempat pada Senin 12 September.

“Diduga, pelaku perampokan terhadap Romo Alex berjumlah tiga orang. “Tetapi ini masih tergantung (penyelidikan) polisi setempat,” ungkapnya.

KBRI di Antananarivo pun saat ini sangat memperhatikan kondisi keamanan di Madagaskar. Akibat pandemi covid-19 kondisi ekonomi di Madagaskar makin parah, mengingat pariwisata yang menjadi andalan negara itu tidak berjalan.

Akibat kondisi itu, banyak orang menjadi pengangguran. Pengangguran diperkirakan menjadi pemicu tindak kriminal di negara itu. 

(MLA)