Kamis, 08 Juni 2023 17:29 WIB
Penulis:redaksi
RUTENG (Floresku.com) - Wakil Bupati (Wabup) Puncak Jaya Papua, Deinas Geley, S.Sos, M.Si terpantau hadir dalam rangkaian acara dan misa pemberkatan sekaligus peresmian Kapela Santo Nicolas Copu, Keuskupan Ruteng, pada Selasa 06 Juni 2023.
Wakil Bupati Deinas Geley yang hadir bersama rombongan dari 'Perhimpunan Bersatu Teguh' (PBT) terlihat mengenakan 'Songkok', souvenir khas adat Manggarai saat hadir dalam rangkaian acara dan misa yang ada.
Dalam kesempatan berbincang-bincang dengan sejumlah wartawan di halaman depan Kapela Santo Nicolas Copu,
Wabup Geley mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah berpikir bisa menginjakkan kakinya di tanah Manggarai.
Namun, lanjutnya, berkat campur tangan Tuhan melalui Perhimpunan Bersatu Teguh, dirinya bisa hadir di Manggarai dan bertemu dengan banyak orang sebagai anak bangsa dengan berbagai latar belakang agama, budaya dan sebagainya sebab kita semua adalah saudara.
"Saya tidak berpikir akan datang dan injak di tempat ini tetapi kita adalah bersaudara. Berkat Tuhan juga, ternyata ketika saya ada di sini saya bisa berjumpa dengan banyak orang, teman-teman kami, saudara-saudara kami, sebagai anak bangsa dengan berbagai latar belakang agama, budaya dan sebagainya," ujarnya.
"Di daerah NTT ini hampir sama dengan kita di Papua. Tidak ada beda jauh. Untuk itu semua, kita patut bersyukur kepada Tuhan," tambahnya.
Lebih lanjut, orang nomor dua di Puncak Jaya Papua itu mengatakan bahwa misi kemanusian sebagai spirit Perhimpunan Bersatu Teguh (PBT) yang diketuai oleh Pak Andreas menghantarnya menjadi orang- orang Manggarai usai dikalungi Selendang Songke dan Peci Songke di Bandara Frans Sales Lega, Selasa, 6 Juni 2023 pagi.
Ia bercerita bahwa, PBT ini adalah sebuah wadah dengan visi besar memanusiakan manusia.
Pak Andreas melalui PBT telah dan akan terus melakukan kegiatan-kegiatan kemanusian di daerah-daerah terpencil. Termasuk di Manggarai.
"Pertama kali saya mengajak Pak Andreas dengan PBT ke Puncak Jaya untuk kegiatan kemanusian Operasi Mata Katarak. Kemudian, saya ajak lagi ke Puncak Jaya untuk kegiatan yang sama, Operasi Mata Katarak secara gratis di sana. Total semua yang sudah sembuh ada 597 orang. Setelah itu, beliau melihat ada satu gereja di sana tapi belum ada gereja sekolah minggu. Dia bangun di Puncak Jaya gereja sekolah Minggu, kemudian diresmikan oleh pak Jendral Doni Monardo dan rombongannya berangkat ke sana," kisah Wabup Geley.
Lebih jauh, Wabup Geley mengatakan bahwa tingkat kesulitan di Puncak Jaya begitu luar biasa, tetapi beliau punya hati besar membantu rakyat kami di Papua, lebih khusus di Puncak Jaya.
"Sejak itulah, dan atas ajakan Pak Andreas saya terpanggil untuk bersama PBT menjalankan aksi-aksi kemanusiaan bagi sesama anak bangsa di daerah-daerah pinggiran Indonesia. Hal yang sama juga kemarin, di sini (RS St. Rafael Cancar) juga PBT telah melakukan operasi mata katarak gratis dengan jumlah peserta 150 lebih. Tentu tidak hanya itu (operasi Mata Katarak), Pak Andreas dengan PBT ini juga membantu masyarakat dengan mendirikan fasilitas umum, seperti tempat ibadah. Salah satunya seperti hang hari ini akan diresmikan Bapak Kardinal Suharyo, Gereja Santu Nicolas Copu," ujarnya.
"Ini tentu sesuatu yang luar biasa. Gereja semegah ini di tempat yang sangat luar biasa. Apalagi, respon masyarakat di sini dengah keramahannya. Tapi, saya tidak merasa sebagai orang asing ketika sampai di sini, tidak kaget dengan keramahan orang Manggarai karena di Puncak Jaya juga saya selalu dengan orang-orang NTT, orang-orang Manggarai yang bekerja di kabupaten Puncak Jaya," tambahnya. (Jivansi). ***