banjir
Selasa, 30 November 2021 11:54 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
LARANTUKA (Floresku.com) - Media sosial kembali bergemuruh, heboh. Pasalnya, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, terekam kamera ‘keseleo lidah’ menyebut kata ‘monyet’ ketika membentak Umbu Maramba Hawu, salah seorang tokoh masyarakat Desa Rindi, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur.
Sikap berang Gubernur Viktor itu terjadi dalam sebuah pertemuan antara Pemerintah Provinsi NTT dan masyarakat adat di Kecamatan Rindi, Sumba Timur yang terjadi pada Sabtu 27 November 2021 lalu.
Video mengenai pertemuan tersebut kemudian tersebar luas di media sosial mulai Minggu, 28 November 2021.
Melansir tayangan video youtube Zakaria Ismail, pertemuan tersebut membahas tentang tanah untuk tujuan proyek peternakan sapi yang diinisasi oleh Pemerintah Provinsi NTT di daerah Rindi, Sumba Timur.
Selain Gubernur, pertemuan tersebut dihadiri sejumah pejabat Pemprov, para pejabat dari Kabupaten Sumba Timur, Camat Rindi dan stafnya, sejumlah anggota Polri, Brimob, dan TNI, serta tokoh adat dan warga masyarakat setempat.
Suasana pertemuan menjadi panas ketika Gubernur NTT berbicara dengan suara keras, teapi disela oleh warga. Susana panas memuncak ketika Gubernur Viktor keselo lidah dan menyebut Umbu Maramba dengan kata 'monyet' di hadapan peserta pertemuan.
Dari tayangan video youtube Zakaria tampak bahwa Gubernur Viktor dan Umbu Maramba terlibat saling beradu mulut dalam sesi diskusi tentang tanah untuk tujuan pembangunan Pemerintah Provinsi di daerah itu.
"Saya ini bukan Gubernur biasa. Saya datang ke sini capek. Bukan rampas kau punya harta ‘monyet’ kau," hardik Gubernur Viktor.
Diduga letih setelah melakukan kunjungan kerja diberbagai tempat berbeda, Gubernur NTT kemudian menumpahkan sikapnya tersebut tatkala pembicaraannya dipotong Umbu Maramba.
Warga yang kecewa lantas bubar dari dialog tersebut. Sambil membendung emosi, para warga juga menyayangkan sikap seorang pemimimpin yang kerap membentak masyarakat hingga menuai kontroversi.
"Kita siap mati dengan ini tanah," tukas seorang warga sambil beranjak dari tempat duduk.
"Kita kurang baik apa dengan pemerintah Ribuan hektar kita kasih," sambungnya lagi, diiringi desas desus tanggapan warga yang lainnya. (Paul)
2 tahun yang lalu
3 tahun yang lalu
3 tahun yang lalu