kelaparan
Minggu, 07 Januari 2024 15:26 WIB
Penulis:redaksi
Oleh: Gerald Bibang
Hei, jangan anggap mereka tidak tahu apa-apa
Zaman now, informasi bertebaran menyerbu setiap orang
Jangan sepelekan mereka yang jelata
Mereka mampu membaca melampaui huruf dan kata
Mereka menangkap mana yang benar, mana yang culas dan pura-pura
Mana yang gemoy dan gara-gara alias kekanak-kanakan membagi susu dan mengumbar janji manis sambil memaksa-maksa diri joget menari-nari
Mereka menangkap mana yang berkata selaras bertindak, satunya lagak laku dan sanubari
Jangan sepelekan pacul di tangan mereka atau di lengan mereka yang mirip kerangka
Tengoklah keberanian di dada mereka
Jangan remehkan topi kumal dan sobek di kepala mereka
Tengoklah merah putih bening nurani yang berkibar di hati mereka
Dengarkan pekik mereka: Indonesia adil, makmur, sejahtera!
Bebas dari korupsi, kerakusan dan pemimpin yang ingat diri dalam nepotisme dan kolusi
Bebas dari tentara dan polisi yang lupa bahwa rakyatlah yang memberi mereka gaji
Jangan anggap mereka bodoh dan bebal; zaman nou ini mendesak setiap orang, siapa saja, untuk jika jujur, jujur sajalah; untuk jika cinta, cinta sajalah; daripada menculas dan berpura-pura dan menit sesudahnya mereka menemukan sebaliknya; jangan anggap mereka tidak tahu bahwa kebohongan dan kepalsuan tidak memiliki paha; artinya sekali waktu akan ketahuan; Die Luege haben keine Beine, kata orang-orang Jerman sana; jangan anggap mereka tidak paham!
Jangan anggap mereka buta menghitung statistik
Engkau katakan ini hasil survey satu putaran
Tengoklah mereka tertawa geli
Jangan anggap mereka tidak tahu bahwa ini adalah survey pesanan
Tengoklah mereka terbahak-bahak sambil setengah berlari
Jangan anggap mereka tidak tahu kenyataan di balik layar kaca
Bahwa ilmuwan survey ini telah menjadi budak uang dan budak kelamin
Jangan anggap mereka mempersamakan begitu saja kesukaan dan kebenaran; jangan, jangan! tengoklah , apakah mereka setuju dengan kata-kata dan lagak lakumu; tengoklah ke mana mereka membuang suara; koq suaramu itu-itu juga jumlahnya dari dulu; jangan anggap mereka tidak tahu mana jualan baru, mana jualan basi; mana orang yang masih laku, mana yang memang sudah tidak laku; aku tidak mengatakan engkaulah itu, yang tidak laku; tengoklah bagaimana mereka berkata-kata dan berlagak-laku, engkau akan tahu
Jangan anggap mereka cepat terbuai oleh politik gembira, melucu-lucu dan gemoy; mereka hanya tak suka kezaliman dan kemunafikan yang merajalela dan mengotori bumi persada; mereka pasti melawan meski nyawa yang menjadi taruhan; karena mereka memang pahlawan negeri ini meski engkau tidak pernah mau mengakui; di manakah pahlawanmu kini?
Tengoklah kebenaran zaman nou; adalah ketololan besar ketika engkau mengklaim orang lain selalu tidak tahu; adalah kebebalan besar ketika engkau ngotot dengan kebenaran dari perspektifmu; sebetulnya adalah ketololan terbesar ketika engkau tidak tahu bahwa engkau tidak tahu, hahhahahaahahaha; inilah kelucuan zaman nou yang mereka-mereka di luar sana ngakak sejadi-jadinya; mereka mentertawakan dan melucu-lucu dengan ketidaktahuanmu; engkau pasti tidak ikut tertawa dan mereka tahu itu; karena engkau tidak tahu bahwa engkau tidak tahu, hahahahahaha
*(gnb:tmn aries:jkt:jumat:5.1.24: dalam suasana seru Pilpres)