Berjaga-jagalah
Sabtu, 02 Desember 2023 12:45 WIB
Penulis:redaksi
Editor:MAR
BERJAGA-JAGALAH MENANTIKAN KEDATANGAN TUHAN
(Hari Minggu I Adven B: YesYes 63:16b-17.64:1.3-8;1Kor 1:3-9; Mrk13:33-37)
HARI INI kita memulai masa adventus, suatu masa liturgi yang berlangsung selama empat pekan.
Masa adventus adalah momen istimewa bagi kita untuk melaksanakan segala persiapan, khususnya secara spiritual, untuk pertama, merayakan kenangan dan peringatan pesta kelahiran Yesus di Betlehem 2000-an tahun lalu.
Kedua, membangun harapan untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua pada akhir zaman atau parousia, sebagai Hakim Agung bagi segala makluk. Dan yang terakhir, menyambut kedatangan Yesus yang lahir setiap saat di dalam hati dan hidup kita masing-masing.
Karena itu, adventus adalah saat berahmat di mana Allah mau menyatakan DiriNya dan melawati kita umatNya.
Injil hari ini menegaskan tentang pentingnya berjaga-jaga sebagai sikap dan tindakan tepat untuk menantikan kedatangan Tuhan.
Mengapa orang beriman harus berjaga-jaga? Sebab ia tidak tahu kapan Tuhan datang melawatinya. Yesus berkata,”Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu kapan saatnya tiba”,(Mrk 13:33).
Kita adalah umat Allah yang berjalan sambil siapkan diri untuk menyambut Tuhan yang datang. Santo Basilius Agung melukiskan orang kristen sebagai dia yang tetap berjaga setiap saat dengan kesadaran bahwa Tuhan akan segera datang.
Kita bertanya lagi, apa yang harus kita buat selama masa Adventus? Mungkin ada yang sudah punya rencana tertentu. Tetapi pada prinsipnya kita hendaknya bersikap seperti para pelayan atau hamba yang arif yang selalu siap untuk menyambut kedatangan tuannya kapan saja, entah tengah malam, sore hari atau hampir siang. Pokoknya kapan saja tuannya datang ia selalu siap untuk buka pintu dan melayaninya.
Karena itu, masa persiapan diri dan berjaga-jaga tidak hanya menuntut disposisi bathin atau sikap hati yang siap selalu, melainkan tindakan nyata seperti: bertobat, berdoa dan berbuat kasih.
Tiga kata kerja ini menunjukkan bahwa adventus menekankan sikap aktif, kreatif dan dinamis. Dan penantian yang bersifat aktif berarti kita menanti sambil melaksanakan tugas dan tanggungjawab sehari-hari.
Martin Luther mengatakan, “Jika Tuhan datang besok pagi, aku tetap menyiapkan kebun dan menanam anggur dan apel hari ini”. Kita menantikan Tuhan dalam hidup dan kegiatan sehari-hari, di rumah, kantor, kebun, bengkel, toko dan usaha, atau di laut, hutan atau di mana saja.
Karena itu, menanti tidak berarti berhenti dari segala aktivitas, berdiam diri, duduk merenung tanpa buat apa-apa sampai Tuhan datang, melainkan terus bergiat.
Masa adventus juga merupakan panggilan untuk kembali kepada Allah. Kita belajar dari pengalaman pengasingan dan pembuangan bangsa Israel di Babilon yang telah membuat mereka lebih sadar bahwa dosa dan ketidaksetiaan kepada Allah telah mendatangkan penderitaan dan malapetaka.
Dalam situasi demikian, bangsa Israel meminta pertolongan Tuhan untuk membebaskan mereka dari keadaan hidup yang buruk. Sebab tanpa Tuhan dan hidup jauh dari Tuhan bangsa Israel jatuh dan binasa. Maka mereka sangat mengharapkan seorang Penebus yang dapat menjamin keamanan, damai sejahtera dan keselamatan.
Sebagai orang kristen dan pengikut-pengikut Kristus kita pun hendaknya senantiasa mencari Tuhan, mengandalkan dan bergantung padaNya. Sebab Tuhanlah satu-satunya penyelamat dan penyelenggara hidup yang aman dan pasti.
Berjaga-jaga dan mengandalkan Tuhan berarti memelihara hati dan menjauhkan diri dari kelekatan pada pesta pora, kemabukan, kesenangan dan pelbagai kepentingan duniawi.
Dalam segala-galanya kita tampil sebagai abdi dan hamba yang fokus pada Tuhan dan kehendaknya. Sebab kita hanya bisa hidup, berkembang dan menghasilkan buah apabila kita selalu bersatu dengan Tuhan.
Kita mengandalkan Tuhan dan percaya kepadaNya tidak hanya dalam kesusahan, kegagalan, sakit, penderitaan atau dalam situasi-situasi batas.Tetapi, kita mencari dan berpasrah kepada Tuhan dalam segala situasi hidup, dalam untung dan malang, suka dan duka, keberhasilan dan kegagalan.
Mari kita membangun kesadaran akan pentingnya persiapan diri dan hati untuk mengambil bahagian dalam sukacita besar kelahiran Yesus. Sebab Natal hanya akan menjadi peristiwa sukacita agung jika kita menghayati masa adventus dengan sungguh-sungguh.
Semoga Tuhan memberkati seluruh ziarah hidup kita sebagai abdi dan hambaNya yang baik dan setia.
Kewapante, Minggu, 03 Desember 2023P. Gregorius Nule, SVD