Hujan Deras Hilangkan Debu Belerang Gunung Lewotobi Laki-laki di Jalanan

Jumat, 07 Juni 2024 20:41 WIB

Penulis:redaksi

Jalann.jpeg
Kondisi Jalan Trans Flores Larantuka-Maumere dalam wilayah Desa Dulipali, begitu pula Desa Klatanlo dan Hokeng Jaya sudah bebas dari debu vulkanik. (Paul Pemulet)

LARANTUKA (Floresku.com) - Guyuran hujan membahwa berkah, bukan saja bagi tanaman pertanian tetapi membersihkan jalanan dari  abu vulkanik tebal akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki .

Diketahui erupsi Gunung Lewotobi Lak-Laki belum lama ini membuat wilayah Kecamatan Ile Bura dan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur dipenuhi debu vulkanik. 

Namun, debu vulkanik di sejumlah ruas jalan sudah semakin menipis usai turun hujan beberapa hari terakhir.

Adapun wilayah terdampak belerang adalah Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura. Selain itu ada tujuh desa di Kecamatan Wulanggitang, yakni Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Persiapan Padang Pasir, Desa Pululera, Desa Boru, Desa Nawokote, dan Desa Persiapan Nawokote B.

Pantauan media ini,  Jumat, 7 Juni 2024, Jalan Trans Flores Larantuka-Maumere dalam wilayah Desa Dulipali, begitu pula Desa Klatanlo dan Hokeng Jaya lalu ke arah Boru juga tampak dibersihkan hujan yang turun dengan intensitas sedang hingga lebat.

Beberapa hari terakhir, warga terdampak abu sulit beraktivitas akibat debu belerang yang tertiup angin hingga masuk ke dalam rumah. Apa lagi pengendara yang ulak-alik dengan kecepatan tinggi.

Aspal tampak basah hingga timbul genangan air kecil di bibir jalan. Warga setempat senang karena desa mereka kembali ke keadan awal setelah tanaman dan rumah dipenuhi belerang warna abu-abu.

"Hujan sejak dua tiga hari lalu (Selasa, 5 Juni 2024). Sebelum hujan, kita lewat saja susah karena abu tebal. Apa lagi kalau kendaraan lewat dengan kecepatan tinggi," ujar Yohanes Nandri (28), warga Desa Persiapan Padang Pasir.

Meski membawa kegembiraan bagi sejumlah warga, namun hujan dengan intenitas sedang membuat warga Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, khawatir.

Sebab wilayah mereka, khususnya RT 04 dan RT 05 selalu diteror banjir lahar dingin dari kawah kali yang berhuku ke Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Kami takut kalau hujan besar. Banjir selalu datang dan teror seperti yang sudah terjadi berulang kali saat erupsi besar tempo hari," kata Rosdiana Hasulie.

Mereka berharap agar Pemda Flores Timur mencari solusi. Warga dan Pemerintah Desa setempat terus menanti langkah konkret dari Pemda terkait normalisasi kali yang sudah mereka suarakan sebelumnya.

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, terus mengupdate erupsi gunung di tenggara Pulau Flores itu. Erupsi gunung berstatus Level II (Waspada) ini tercatat pukul 05.30 Wita dengan tinggi kolom abu 500 meter di atas kawah.

Gunung Lewotobi Laki-laki bebrapa hari ini mengalami erupsi sebanyak empat kali sehari. Namun hingga siang hari ini tercatat sekali letusan.

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 10.3 mm dan durasi ± 13 menit 4 detik," kata Herman Yosef dalam laporan tertulisnya. (Paul Pemulet). ***