Minggu, 15 Agustus 2021 21:35 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
JAKARTA (Floresku.com) = Minggu, 15 Agustus 2021, pukul 16:54 WIB akun twitter twitter Kawan Baik Komodo@KawanBaik mentwit: “Oleh @bpolbf@jokowi 400 ha hutan ini hendak dijadikan kawasan bisnis wisata; di dalamnya akan dibangun hotel2 dan resort swasta nasional dan asing. (Padahal) Hutan Nggorang Bowosie di Puncak Kota Labuan Bajo Flores secara global tercatat sebagai Key Diversity Area (KDA). http://keybiodiversityareas.org/site/factsheet/15931”
Kawan Baik Komodo@KawanBaikKomodo juga mentwit, “Selain sumber mata air dan udara segar bagi kota Labuan Bajo dan sekitarnya, hutan ini aadalah rumah dari setidaknya 18 jenis burung. “Daftar jenis burung di Hutan Bowosie dapat Anda temukan di sini: http://keybiodiversityareas.org/site/factsheet/15931 .”
Menurut ensiklopedia bebas, Wikipedia.org. “Key Biodiversity Areas (KBAs)” adalah tempat terpenting di dunia untuk spesies dan habitatnya. Menghadapi krisis lingkungan global, kita perlu memfokuskan upaya kolektif kita untuk melestarikan tempat-tempat yang paling penting. Program KBA mendukung identifikasi, pemetaan, pemantauan, dan konservasi KBA untuk membantu melindungi situs paling kritis bagi alam di planet kita – mulai dari hutan hujan hingga terumbu karang, gunung hingga rawa, gurun hingga padang rumput dan hingga bagian terdalam lautan.
Dengan mengidentifikasi semua KBA dunia dan secara efektif melestarikannya, spesies dan ekosistem yang didukungnya, dan beragam manfaat yang diberikannya kepada manusia, kita dapat menghentikan hilangnya alam. Kita dapat dan akan membalikkan kepunahan massal spesies yang akan datang – krisis kepunahan terbesar yang dihadapi planet ini sejak kepunahan dinosaurus.
Menurut penelusuran media ini atas website KBA dikehtaui informasi atau data mengenai ‘Hutan Bowosie’ telah dikompilasi oleh KBA sejak tahun 2003.
KBA mendeskripsi situs tersebut sebagai daerah ini merupakan salah satu daerah terbasah di Flores (Pilgrim et.al.2000)
Ringkasan ancaman terhadap keanekaragaman hayati di KBA Hutan Bowosie adalah penebangan liar, pembangunan jalan, pembukaan lahan untuk pertanian, masalah status lahan, kebakaran dan pengambilan kayu bakar (Pilgrim et.al 2000, Trainor & Lesmana 2000).
Kawan Baik Komodo@KawanBaikKomodo, kemudian mentwit lebih lanjut: “Para pegiat lingkungan, pelaku pariwisata, dan warga setempat menolak.Alasannya antara lain karena merombak hutan di kota pariwisata ini bertentangan dgn visi sustainable and responsible tourism. Apa kata dunia ketika Key Diversity Area malah dirombak atas nama pariwisata?”
Perubahan status menjadi non hutan dan perizinan usaha dilakukan @kementerianlhk atas perintah Presiden @jokowi lewat Kepres No 32/2018 (MA)
Baca juga: https://floresku.com/read/ketika-banyak-hati-kepincut-lahan-400-hektar-kawasan-hutan-bowosie