Ngada
Rabu, 22 Oktober 2025 09:41 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
JAKARTA (Floresku.com)– Aktivis Hak Asasi Manusia Gabriel Goa menegaskan bahwa Indonesia kini berada dalam kondisi darurat perdagangan orang, dan diperlukan aksi kolaboratif lintas sektor atau hexahelix collaboration untuk melawan mafia perdagangan manusia yang terorganisir.
Menurut Gabriel, langkah pertama yang mendesak dilakukan adalah memperkuat GEMA HATI MIA (Gerakan Masyarakat Anti Human Trafficking dan Migrasi Aman) sebagai gerakan akar rumput yang fokus pada pencegahan dan edukasi publik.
Langkah kedua, kata dia, ialah pendampingan korban TPPO secara menyeluruh—mulai dari penyelamatan, pemulihan, hingga program reintegrasi agar korban dapat bangkit sebagai penyintas.
Termasuk di dalamnya pendampingan bagi pelaku yang bersedia menjadi justice collaborator untuk mengungkap aktor intelektual jaringan TPPO.
Selain itu, Gabriel juga mendorong revisi UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, dengan memasukkan pembentukan BNP TPPO (Badan Nasional Penanggulangan TPPO).
Badan ini diharapkan menangani seluruh aspek, dari pencegahan, penyelamatan, hingga pendampingan korban di Rumah Asa Indonesia yang menyediakan layanan psikologis, rohani, kesehatan, hukum, serta pelatihan keterampilan sesuai minat korban.
“Publik harus terus diingatkan melalui dokumenter dan film layar lebar. Stop Jo Bajual Orang!” tegas Gabriel Goa, yang dikenal sebagai salah satu pejuang HAM dan advokat bagi korban perdagangan orang di Indonesia. (Sandra). ***
7 bulan yang lalu
7 bulan yang lalu