asap
Jumat, 22 November 2024 09:04 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
MAUMERE (Flores.com) – Seminggu menjelang Pilkada NTT, 27 November 2023, semakin banyak warga Kota Maumere, Kabupaten Sikka justru ‘jatuh cinta’ kepada pada cagub NTT nomor urut 3, Petrus Simon Petrus Kamlasi yang biasa disingkat SPK.
Betapa tidak, dalam beberapa hari terakhir ini jumlah warga Sikka yang menunjukkan kecintaan kepada SPK terus bertambah. Mereka berdatangan silih berganti ke ‘markas SPK’, di rumah Om Nong di yang berada di daerah Lingkar Luar, Kota Maumere.
Di sana mereka bertukar gagasan untuk bekerja ‘merekrut’ warga Sikka lainnya supaya pada Pilkada, Rabu (27/11) semakin banyak pemilih di Kabupaten Sikka mencoblon Paslon Cagub/Cawagub NTT nomor urut 3, SPK dan Andreas Garu yang populer disebut Paket Siaga.
Popularitas Paket Siaga yang kian menanjak di Kota Maumere dan wilayah Kabupaten Sikka pada hari-hari menjelang Pilkada, tidak terlepas dari gerakan sukarela tiga warga Sikka--Mansuetus Paulus (Yance), Noh Loinati (om Nong), Didimus Demy Horiman Terang.
Saban hari ketiganya berjibaku, tanpa kenal lelah memobilisasi dukungan bagi SPK dengan berbagai cara di antaranya mendatangai warga dari rumah ke rumah dan menggunakan grup WhatsApp dan media sosial serta media online.
Mereka mengundang keluarga dan saudara untuk berkumpul malam ini di rumah om Nong di daerah Lingkar Maumere untuk sepakat memberikan dukungan penuh kepada Petrus Kamlasi dan Andreas Garu dari Paket Siaga untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur NTT.
Sumber air su (sudah) makin dekat
Ketika ditanya media ini mengapa memberi dukungan kepada SPK, ketiganya kompak memberikan alasan yang sama yakni “Sumber air su (sudah) makin dekat”.
"Kami memilih pemimpin yang peduli dengan kebutuhan rakyat. Apa yang sudah dibuat Kamlasi itu benar-benar yang dibutuhkan masyarakat NTT saat ini.
"Kami berharap penuh dan terus menjadi pioner untuk mendukung paket Siaga menang dan air yang menjadi masalah utama di NTT dapat teratasi. Tema temu kumpul kami malam ini adalah 'Karena kami di NTT butuh air maka kami pilih SPK'," papar Om Nong.
Didimus Terang menambahkan, 'Kami sepakat untuk mendukung SPK karena kami di Maumere, dan saya pikir semua orang di NTT ini sangat membutuh air."
Sebagaimana diketahui Simon Petrus Kamlasi alias SPK (49 tahun) adalah seorang Brigadir Jenderal TNI AD, calon gubernur provinsi NTT untuk periode 2024-2029, memang menaruh perhatian sangat serius pada ketersedian air bagi pertanian di NTT.
"Daerah ini harus terutama (diperhatikan) tata kelola air. Sumber-sumber air jangan sampai banyak yang langsung ke laut, tapi dia harus masuk ke embung-embung yang banyak supaya kita punya cadangan air di daratan.”
"Dengan teknologi pompa hidram, pertanian lahan kering kita bisa diperdayakan dan ke depan kita akan perbanyak lagi. Saya pikir lahan tidur kita terlalu luas dan hanya bangun pada saat musim hujan saja, lalu petani tidak menanam pada musim kemarau. Saya pikir, lahan kita tidak perlu tidur lagi. Saatnya kita bersama-sama membangunkan lahan-lahan kita. Semua itu kunci utamanya ada di air.”
Pendukung Calon Gubernur di Sikka: 'Karena kami di NTT butuh air maka kami pilih Simon Petrus Kamlasi (SPK)'
"Semua potensi air yang ada di lembah dan sungai akan dipompa ke tempat yang tinggi lalu dialirkan ke kebun masyarakat. Teknologi saat ini sudah semakin canggih di bidang pertanian dan bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian masyarakat.”
"Lewat pompa hidram yang kita buat ini, kita gunakan lagi teknologi yang hemat air. Jadi hanya jagung saja yang hidup tapi rumput tidak bisa hidup karena panas matahari yang luar biasa di wilayah kita.”
"Teknologi hemat air itu adalah irigasi tetes. Kita juga akan bangun banyak embun untuk menampung air hujan. Diupayakan ketika hujan yang sedikit itu, kita tahan di darat lewat embung agar banjir tidak langsung le laut."
Begitu keterangan SPK saat berkunjung ke Maumere beberapa waktu lalu.
Kepedulian SPK atas pengadaan air bersih bagi warga, itulah alasan utama mengapa warga Maumere dan Kabupaten Sikka beralih hati dan semakin ‘jatuh cinta’ kepada SPK dan pasangannya Andreas Garu.
‘Bagi kami, air itu adalah sumber kehidupan. Paslon lain janji banyak hal, tapi tidak bicara dan cari solusi untuk masalah air. Karena itu, kami memilih SPK, karena dia mau cari solusi kongkret untuk mengadakan air. Ingat SPK itu ibarat ingat iklan Aqua, ‘sumber air so dekat,” ujar seorang ibu, yang akrab disapa Artha.
SPK adalah pemegang rekor MURI di bidang air, pada 2015 atas pemasangan pompa hidrolik di berbagai wilayah Indonesia (1.345 titik), termasuk NTT (15 titik). (Silvia)
2 bulan yang lalu
2 bulan yang lalu