Kabid Humas Polda NTT
Selasa, 04 Januari 2022 19:55 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
KUPANG (Floresku.com) - Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna meralat keterangannya mengenai status SM alias Santi Mansula terkait kasus pembunuhan Astri Manafe dan Lael Maccabee menyusul video viral baru-baru ini.
Sebelumnya, kepada Enbe Indonesia Krisna mengatakan bahwa Santi belum diperiksa, ketika ditanya mengenai status pemeriksaan terhadap Santi.
"Tidak ada yang diperiksa oleh penyidik Polda NTT," katanya, Selasa, 04 Januari 2022, pagi.
Namun, pada Selasa (4/1) sore, Krisna meralat keterangannya sebagaimana diberitakan Enbe Indonesia pagi.
Dalam keterangannya pada Selasa sore, Krisna mengatakan Santi telah diperiksa dua kali oleh penyidik Polda NTT sebagai saksi sejak awal kasus ini ditangani oleh kepolisian awal November 2021.
"Kalau si Santi ini sudah diperiksa dua kali (oleh penyidik)," katanya kepada Enbe Indonesia, Selasa (4/1) sore.
Dia menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap saksi-saksi dilakukan sebanyak dua kali. Setelah pemeriksaan dan penyerahan berkas pertama, penyidik Polda NTT melakukan pemeriksaan yang kedua kalinya baru-baru ini.
Dalam pemeriksaan tahap pertama ada sekitar 24 orang saksi yang diperiksa. Sedangkan pada pemeriksaan kedua, dilakukan terhadap beberapa orang guna mengumpulkan alat bukti dan keterangan mengenai kasus Astri dan Lael.
"Kalau mengenai Santi sudah diperiksa. Tapi pemeriksaan yang dilakukan baru-baru ini tidak ada dia (Santi)," terang Krisna.
Untuk diketahui bahwa Santi merupakan teman dekat dari korban Astri. Dia mengenal dengan baik seluk beluk kehidupan korban bahkan perselingkuhan korban dengan Randy Badjideh yang kini menjadi tersangka.Santi yang mengira Buang Sine masih anggota aktif Polri menyebut nama Herman dalam percakapan inbox dengan Buang Sine.
Dia mengatakan Herman adalah ipar dari Randy Badjideh yang saat ini menjadi tersangka kasus pembunuhan Astri dan Lael di Kupang.
Video klarifikasi Santi viral di media sosial dan disinyalir bisa menjadi alat bukti baru untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
Adapun, dalam video viral yang beredar luas, Santi mengaku mengenal baik pelaku dan peristiwa pembunuhan Astri dan Lael.
Bahkan sebelum identitas Astri dan Lael keluar melalui proses autopsi pada 24 November, Santi telah mengantonginya ketika menyampaikan kepada Buang Sine pada 6 November, persis seminggu setelah jasad kedua korban ditemukan di lokasi penggalian pipa SPAM Kali Dendeng, Kota Kupang.
Penyidik Polda NTT diharapkan bisa segera memanggil Santi karena sebagai teman Astri dia mengetahui dengan baik seluk beluk kehidupan Astri.
Dalam pengakuannya, Santi bahkan mengatakan dia pernah menceritakan perselingkuhan Astri dengan Randy ke istri Randy yang bernama Ira Ua.
Adapun bukti ancaman Ira yang telah mengetahui perselingkuhan Randy dengan Astri yang kemudian melahirkan Lael diungkap oleh kakak korban Jack Manafe baru-baru ini.
Jack Manafe mengatakan pesan inbox Facebook yang dikirim oleh istri RB berinisial IU menjadi motif pembunuhan kedua korban.
Pesan inbox dari IU kepada Jack Manafe dikirim pada tanggal 6 Juli 2021, tepat sebulan sebelum Astrid dan Lael dijemput dari rumahnya dan akhirnya ditemukan sudah tak bernyawa lagi.
Menurut Jack Manafe, isi pesan IU yang merupakan istri RB saat itu adalah memintanya untuk berbicara kepada Astrid, agar tidak lagi mengganggu suaminya.
Pengirim pesan inbox itu juga mengatakan bahwa akan berusaha melarang suaminya RB untuk tidak mengganggu Astri, yang adalah mantan pacar RB sejak masih SMA.
“Berdasarkan fakta dan keterangan yang sudah kami berikan kepada penyidik tingkat Polsek waktu itu bahwa, motif pembunuhan berasal dari kecemburuan. Karena Astri dianggap sebagai ancaman serius bagi pelaku,” ujar Jack Manafe, Kamis (9/12).
Dia mengatakan, selain pesan inbox dari IU, keluarga juga mengungkapkan isi chat antara IU dan Astrid yang berisi nada ancaman serius kepada Astri. Semua barang bukti itu diduga kuat menjadi motif pembunuhan Astri dan Lael.
Jack Manafe menjelaskan, ketika Astri dan Lael pergi meninggalkan rumah saat itu, pihaknya hanya berpikir bahwa, Astri pergi ke rumahnya RB untuk menyelesikan persoalannya, tanpa menduga bahwa ia sudah masuk dalam jebakan yang sudah direncanakan para pelaku.
“Bukti-bukti ini yang menguatkan kami bahwa pembunuhan Astri dan Lael sudah direncanakan, dan pasti melibatkan orang lain. Karena saksi yang diperiksa telah memberikan keterangan, dan penyidik tingkat Polsek sudah tahu. Tetapi kenapa penanganannya terkesan lambat,” tegasnya. (NDA)***
4 bulan yang lalu