Kampus Mengajar Akan Berdayakan Darerah 3-T

Senin, 22 Maret 2021 11:48 WIB

Penulis:redaksi

kampus mengajar papua.jpg
Kampus Mengjar di Papua

JAKARTA (Floresku.com) - Program pembekalan Kampus Mengajar Kampus Merdeka diakhiri dengan Rapat Koordinasi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang dilakukan secara daring.

Pada kesempatan ini, hadir Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Aris Junaidi, Ketua Pokja Aktifitas Kampus Merdeka M. Setiawan, Ketua Sub-Pokja Kampus Mengajar Wagiran, Tim IT Kampus Merdeka Ruddy J Suhatril, dan para DPL Kampus Mengajar.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Aris Junaidi  menyampaikan, “Kampus Mengajar ini merupakan tonggak sejarah bagi mahasiswa untuk membantu mengajar khususnya di sekolah daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), dengan perubahan yang memiliki peran untuk mendorong kemajuan bangsa dan negara,” kata Aris Junaidi, seperti dikutip dalam rilis Ditjen Dikti, Kemendikbud di Jakarta, Senin (22/3/2021).

Aris Junaidi menyebutkan, ide dan kreativitas merupakan nilai dengan arti lebih bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan program Kampus Mengajar angkatan pertama di 2021.  Hal ini merupakan wujud implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memberi kesempatan kepada para mahasiswa dari semua program studi di Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta di Indonesia untuk terjun langsung memberikan kontribusi terbaiknya di seluruh Indonesia.

Kampus Mengajar memiliki peran yang sangat penting untuk membantu Guru Sekolah Dasar, untuk mendapat kesempatan belajar yang optimal di kondisi yang terbatas dan kritis selama pandemi COVID-19 ini.

“Ini merupakan sebuah kesempatan emas bagi para mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan interpersonal serta kreativitas untuk membantu proses pembelajaran adaptasi teknologi dan juga bantuan administrasi sekolah dasar yang berada di lokasi 3T. Program kampus mengajar tetap dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan yang sangat ketat,” terang Aris.

Program ini, juga merupakan bentuk kontribusi mendorong tercapainya IKU yaitu Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi. Dari 8 IKU Perguruan Tinggi, yaitu pada poin nomor 2 ialah Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, artinya mahasiswa punya pengalaman paling tidak satu semester di luar kampus.

“Kegiatan ini, melewati berbagai tahapan yang penting dengan proses pendaftaran, proses pemilihan dan seleksi. Tahapan yang cukup rumit ini, tentu saja juga kita mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang sudah terpilih, lalu kepada pembimbing lapangan yang hari ini melakukan rapat koordinasi. Dengan demikian, kegiatan koordinasi dosen pembimbing lapangan ini diharapkan dapat memberikan gambaran untuk terkait tugas dan kewajibannya,” tandasnya.

Rapat koordinasi ini, meliputi sesi penyampaian materi kepada para DPL mengenai tugas dan tanggung jawab DPL oleh Ketua Sub-Pokja Kampus Mengajar Wagiran. Dalam penyampaiannya, Wagiran mengatakan bahwa terdapat beberapa variasi DPL membimbing mahasiswa, DPL akan membimbing mahasiswa yang berasal dari kampusnya sendiri maupun yang berbeda kampus.

“Ini akan menjadi hal baru, dan tentunya akan menjadi sangat menarik dari segi komunikasi. Kalaupun nantinya ada beberapa permasalahan, nanti mahasiswa akan berkomunikasi dengan tim. Kita harapkan DPL untuk membimbing adik-adik mahasiswa selama pelaksanaan program Kampus mengajar ini,” ucap Wagiran.

Terdapat tiga bahan yang disampaikan, yaitu penerjunan atau komunikasi dengan dinas, komunikasi dengan SD, kemudian penggunaan aplikasi MBKM dan SPADA.

Kampus Mengajar merupakan salah satu kegiatan dari mengajar di sekolah sebagai bagian dari 8 program atau kegiatan yang ada di kampus merdeka yang berupa belajar 3 semester di luar prodi. Untuk angkatan pertama ini, Kemendikbud bekerja sama dengan LPDP dalam menyelenggarakan program tersebut. Kemendikbud akan melakukan fasilitasi, pembekalan dan pendampingan program, sedangkan LPDP akan mendorong inovasi dan memfasilitasi pengembangan SDM yang unggul, serta  mendukung semangat pengabdian yaitu dengan pendanaan program.

“Diingatkan kembali, bahwa program ini terfokus untuk membantu pembelajaran di masa pandemi terutama sekolah yang di daerah 3T dan terakreditasi C. Para Mahasiswa akan berkolaborasi dengan bapak ibu guru untuk memperkuat literasi dan numerasi,” ucap Wagiran.

Dalam Rapat Koordinasi dengan para DPL Kampus Mengajar ini, juga disampaikan materi Aplikasi MBKM dan SPADA oleh Tim IT Kampus Merdeka Ruddy J Suhatril. Para DPL diajak untuk bisa mengoperasikan Aplikasi ini dengan baik dan benar guna mendukung pelaksanaan tugas pembimbingan . (IP/MLA)