sandiaga uno
Jumat, 30 April 2021 06:48 WIB
Penulis:redaksi
JAKARTA (Floresku.com) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyampaikan dukungan penuh kepada Indonesia Entertainment Ecosystem (Eventori) sebagai platform kolaborasi industri hiburan di Tanah Air. Menurutnya, industri entertainment juga perlu didukung dengan pengembangan teknologi dan digitalisasi.
“Saya dengan bangga menyambut baik Eventori yang menyiapkan sarana dan prasarana untuk menggabungkan dan menggerakkan hilir dari industri-industri hiburan, ini luar biasa yang harus kita dukung,” ujarnya saat menghadiri acara buka puasa dan penyerahan bantuan solidaritas pelaku industri hiburan yang dilaksanakan Eventori, di Jakarta, Rabu (28/4).
Pada acara tersebut Menteri Johnny didampingi Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi. Tampak hadir Menteri Perdagangan RI periode 2016-2019 Enggartiasto Lukita, CEO Eventori Rio Abdurrachman dan co-founder Eventori, Agnez Mo.
Menurut Menteri Johnny untuk menikmati industri musik di era digital saat ini bisa diatur dari jauh yang dapat dilakukan melalui platform atau sarana telekomunikasi dan digital. Demikian halnya penyelenggaraan event yang tidak harus secara fisik lewat event organizer untuk menghadirkan massa penonton di tempat umum.
“Bahkan daya jangkau ekstra territorial lintas batas negara bisa dilakukan melalui digitalisasi, karenanya saya mendukung betul hilirisasi dan kegiatan seperti ini,” jelasnya.
Sebagai fasilitator, Menkominfo sangat mendorong ruang digital diisi oleh kemampuan dalam negeri. Oleh karena itu, dengan kehadiran invertor, inovator serta konten kreator yang lebih kreatif menghasilkan karya seni yang tidak saja untuk kebutuhan pasar dalam negeri, tapi juga pasar lintas batas negara.
“Karena yang digital itu sendiri sudah ekstrateritorial, sudah melintasi batas negara. Melalui apa? Disamping insentif-insentif, saya tentu berharap bahwa seniman-seniman, sineas-sineas nasional kita memanfaatkan hak ciptanya dengan baik. Saya mendorong betul untuk karya-karya kita mendapatkan hak-hak cipta, menyampaikan dan menjualnya dengan pola lisensi, bukan jual lepas sehingga hak ciptanya berada pada pemilik modal atau pemilik teknologi,” ungkapnya.
Menteri Johnny mengajak pelaku industri hiburan di Tanah Air agar secara bersama-sama mendorong karya dan hak cipta untuk kepentingan nasional. Sebab, pasar, sumber inspirasi seni, pegiat dan SDM dalam negeri sangat bervariasi melalui kebudayaan yang dimiliki.
“Dalam rangka pengembangan pasar menjadi hal biasa untuk mengundang perusahaan teknologi global dan over the top masuk ke Indonesia, tapi Indonesia adalah tuan rumahnya. Saya sebagai Menteri Kominfo mendorong dan mendukung ini, apalagi saya menyaksikan sendiri hari ini atmosfir dan semangat yang begitu luar biasa dari milenial Indonesia,” tandasnya.
Dukungan Infrastruktur
Sebagai bentuk dukungan kepada industri hiburan, Menkominfo menegaskan bahwa pemerintah dibawa kepemimpinan Presiden Joko Widodo melaksanakan akselerasi transformasi digital secara besar-besaran. Hal itu sebagai respon terhadap pandemi COVID-19 dimana masyarakat dunia termasuk Indonesia bermigrasi dari ruang ruang fisik ke ruang ruang digital.
“Kita suka atau tidak suka, dunia dan Indonesia dipaksa harus bermigrasi ke ruang digital, karenanya pemerintah mengambil kebijakan-kebijakan yang penting untuk menghantar masyarakat kita bermigrasi ke ruang digital,” ujarnya.
Salah satu tugas Kementerian Kominfo adalah memastikan pembangunan infrastruktur TIK (teknologi (informasi dan komunikasi) lebih merata di seluruh Indonesia melalui penggelaran 4G ke seluruh desa.
“Kita lagi bekerja keras mudah-mudahan di akhir tahun 2022 seluruh 83.218 desa di Indonesia sudah tersedia 4G signal coverage, baik oleh Kominfo maupun oleh operator seluler,” jelas Menteri Johnny.
Kementerian Kominfo juga memastikan pembangunan infrastruktur dari middle mile hingga the last mile, serta tersedianya kapasitas satelit yang memadai dan cukup untuk menyiapkan infrastruktur digital bagi kepentingan migrasi masyarakat ke dalam ruang digital.
Menurut Menteri Johnny tersedianya spektrum frekuensi juga menjadi komitmen pemerintah, “Mau bangun seperti apapun hebatnya infrastruktur kalau spektrum frekuensinya tidak tersedia, tidak bisa, yang namanya nanti tersedianya bandhwidth,” tandasnya.
Kebutuhan Indonesia yang tidak kalah pentingnya dalam menyambut transformasi digital adalah SDM digital atau digital talent. Menurutnya, Indonesia diproyeksikan dalam 15 tahun ke depan setidaknya membutuhkan 9 juta digital talent atau setara dengan 600 ribu digital talent per tahun.
“Kominfo sendiri menghadirkan untuk skill dan semiskill digital talent melalui program Digital Talent Scholarship ada 100 ribu seat yang dibiayai secara gratis untuk peserta, yaitu para sarjana baru atau tamatan SMA dengan berbagai macam program seperti cloud computing, artificial intelligence, big data dan lain-lain,” paparnya.
Dalam acara itu, Menteri Johnny menyaksikan penyerahan bantuan secara simbolis dari platform kolaborasi industri hiburan Indonesia Eventori sebanyak 1.000 paket sembako untuk para pekerja industri hiburan di sejumlah kota di Tanah Air.
Penyaluran bantuan tersebut bekerja sama dengan komunitas dan organisasi Ikatan Manajer Artis Indonesia (IMARINDO), serta komunitas pelaku EO Backstagers Indonesia dan Stage Management Indonesia (STAMINA). (SP/MAR)
2 tahun yang lalu