Mahasiswa
Jumat, 19 Juli 2024 07:26 WIB
Penulis:redaksi
DHAKA (Floresku.com) - Kerusuhan semakin meluas di beberapa titik di Bangladesh dan kondisinya semakin tidak kondusif. Kerusuhan bermula dari aksi unjuk rasa mahasiswa menolak kebijakan pemerintah dalam alokasi Apatur Sipil Negara (ASN) di Bangladesh.
Mahasiswa BRAC University asal Indonesia, Kristian Yudhianto mengatakan aksi unjuk rasa dilancar mahasiswa Dhaka Universitysejak seminggu lalu.
Aksi unjuk rasa itu semakin meluas di berbagai kampus bahkan terjadi di distrik lain.
"Aksi ini tadinya satu titik di Dhaka University namun meluas diberbagai universitas di Dhaka dan di distrik lain. Rusuh dan tidak kondusif, enam mahasiswa tewas," kata Kristian dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Kamis (19/7) malam.
Kristian mengungkapkan, pemerintah menutup sementara universitas dan sekolah, siswa belajar secara online di rumah. Bus tidak beroperasi dan pemerintah mulai membatasi jaringan internet.
Kristian mengaku, khawatir dengan situasi di Bangladesh . Pihak kampus melarang mahasiswa asing beraktivitas di luar kampus karena situasi keamanan tidak kondusif.
"Kalau di tempat saya masih aman ya karena kita tinggak di kampus (asrama). Namun, pihak KBRI dan pihak kampus menyarankan untuk membatasi aktivitas dan rencana evakuasi masih menunggu KBRI dan universitas," ujar Kristian.
Sebelumnya, pemerintah setempat menetapkan kuota lowongan kerja ASN. Yakni, diperuntukan untuk golongan berkebutuhan khusus, perempuan, dan keluarga pejuang kemerdekaan saat melawan Pakistan.
Kebijakan ini menuai pro dan kontra dari mahasiswa. Mahasiswa yang menolak meminta agar sistem perekrutan ASN melalui tes.
Dua kubu mahasiswa yang pro dan kontra kemudian bentrok dan mengakibatkan ratusan orang mahasiswa mengalami luka. Bentrok kemudian meluas dengan melibatkan pihak kepolisian.
Perdana Menteri Sheikh Hasina mengabulkan tuntutan mahasiswa dengan menunda kebijakan ini. Situasi sempat kondusif namun kembali terjadi ketegangan karena Hasina menuding mahasiswa yang memprotes kebijakan pemerintah adalah pro Pakistan.
"Mahasiswa marah dengan perdana menteri karena menyebut mahasiswa protes kebijakan pemerintah adalah pro Pakistan. Awalnya mahasiswa dengan mahasiswa bentrok tapi kerusuhan meluas karena bentrok mahasiswa dengan kepolisian," ujar Kristian (Sumber: rri.co.id). ***
4 bulan yang lalu
4 bulan yang lalu