Sabtu, 04 September 2021 11:08 WIB
Penulis:redaksi
Editor:Redaksi
LABUAN BAJO (Floresku.com)- Seni lukis merupakan karya satu karya seni tertua di dunia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni lukis merupakan seni mengenai gambar menggambar dan lukis melukis.
Dilansir Encycopaedia Britannica (2015), lukisan merupakan ekspresi ide dan emosi dengan penciptaan kualitas estetika tertentu dalam visual dua dimensi.
Unsur-unsur dalam seni lukis berupa titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
Unsur-unsur tersebut digabungkan ke dalam pola ekspresif untuk mewakili fenomena nyata atau supranatural. Di mana untuk menciptakan hubungan visual yang sepenuhnya abstrak.
Seni lukis merupakan pengembangan dari kegiatan menggambar. Sebuah lukisan harus dapat menerjemahkan apa yang ada dalam obyeknya.
Ciri khas dari karya seni lukis biasanya didasarkan pada corak, gaya, teknik, bahan dan alat pada karya.
Obyek yang biasanya dipakai untuk melukis, seperti flora, fauna, manusia, alam dan lingkungan
Saat ini tak banyak yang mempertahankan seni lukis sebagai guratan jalan hidupnya. Tapi untuk Gun pria kelahiran Dalo Ruteng,10 Desember 1986, menekuni seni lukis menjadi bakat alam yang dianugrahi Tuhan hingga mengantarkannya sebagai seniman lukis yang karyanya sampai internasional.
Sebelum berkarir sebagai seorang pelukis, pada tahun 2012 Gun mengabdi di SMP Negeri 5 Kuwus sebagai guru Bahasa Inggris.
“Sebelumya saya guru di SMP Negeri 5 Kuwus,” ucapnya.
Pada tahun 2014, ia mengundurkan diri dari SMPN 5 Kuwus untuk mengembangkan hobi dan ingin menjadi seorang pelukis.
Diketahui, Putra ketiga dari Bapak Martinus Dambut dan Ibunda Adelheit Awut itu menekuni lukis sejak kecil. Saat itu, pada tahun 2015 dia bertekad berangkat dari kampung lewat Kuwus ke kota Labuan Bajo untuk fokus pada bakat lukisnya.
"Bakat seni saya bukan turunan dari orang tua saya. Ini bakat alam, bakat yang Tuhan percayakan ke saya bahwa saya bisa meniti karir lewat seni lukis. Orang tua saat itu mendo'akan saya," kata Gun saat ditemui Floresku.com,Sabtu (4/9/21).
Selama meniti karir sebagai pelukis, Gun telah menciptakan ratusan lukisan untuk memenuhi kebutuhannya.
Lukisan yang dibuat mengangkat tema budaya terlebih khusus di Manggarai, seperti potret-potret yang menunjukan budaya manggarai.
Semangatnya untuk terus menggapai tujuannya patut diacungi jempol. Berawal dari hobi dan anggapan masyarakat tentang seniman yang saat ini mendapat apresiasi, akhirnya berbuah manis.
Suami dari ibu Yopi Rogot itu mengaku menekuni seni lukis menggunakan jari tangan selama empat tahun. Tercatat, jumlah karyanya mencapai ratusan lebih dengan harga Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta.
Dalam membangun karakter dirinya, Agung mengaku menerapkan totalitas.
“Kalau berkarya jangan setengah-setengah. Semua indra digunakan. Jiwa, hati, dan yang terpenting adanya kekuatan doa,” ujarnya.
Pandemi saat ini menjadi halangan untuk Gun dalam berkarya.
"Sebelum pandemi banyak orderan pa,tapi sekarang agak berkurang",ucapnya.
Meski demikian ia tak pernah berhenti untuk berkarir dan meng order semua lukisan yang ia buat.
Ditanya Alat dan Bahan yang digunakan,Gun mengatakan bahwa Pada seni lukis ada beberapa alat dan bahan digunakan untuk melukis, yakni:
#Pensil
Pensik merupakan alat utama yang dipakai untuk menggambar. Untuk menggambar ada beberapa jenis dan ketebalannya.
#Penghapus
Penghapus juga salah satu alat yang digunakan untuk menggambar. Penghapus berfungsi untuk menghapus atau menghilangkan sketsa jika ada kesalahan.
#Pensil warna
Pensil warna dapat digunakan dengan cara mengarsir atau memblok warna. Tekanan pada penggunaan pensil sangat memengaruhi ketajaman warna.
#Krayon
Krayon terdiri dari dua macam untuk menggambar, yakni dari bahan yang berbasis kapur dan minyak.
#Kuas
Kuas digunakan untuk menyapu tinta diatas kanvas.
#Kanvas
Kanvas juga salah satu bahan yang harus ada saat melukis. Karena kanvas digunakan sebagai media yang dipakai buat menyapukan tinta dalam seni lukis.
#Cat cair
Cat cair dalam melukis berfungsi sebagai media untuk pembentuk obyek berupa warna
yang dikuaskan pada kanvas.
Karya yang ditekuni tersebut,mendapatkan begitu banyak apresiasi dari warga Labuan Bajo.(Paul)