Rabu, 17 Februari 2021 04:45 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:redaksi
Kompiang, nama kue berbentuk oval ini sudah tak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Manggarai. Warna coklat kekuingan yang dimilikinya terbentuk oleh pembakaran di atas bara atau oven. Di salah satu sisinya ada butiran-butiran wijen yang disebut dalam bahasa Manggarai disebut ‘longa’. Itu sebabnya, masyarakat lokal menyebutnya sebagai kompiang longa.
Dari namanya, dapat diduga bahwa roti kompiang berasal dari negeri Tiongkok. Dugaan itu tentu tak keliru. Sebab, yang berninisiatif memproduksi roti kompiang, adalah serorang ibu, keturunan China (Tiongkok) yang sudah menjadi warga Ruteng, Manggarai, yang dikenal sebagai ‘aci’ dari Toko Tarsan. Itu terjadi sekitar tahun 1983 silam.
Sekalipun diadaptasi dari roti Tiongkok, oleh inisiatornya di Ruteng, bentuknya dimodifikasi sehingga tampak berbeda. Jika di negeri asalnya, kompiang memiliki lubang di tengahnya, oleh produsennya di Ruteng, dibuat tampa lubang.
Cara pembuatannya
Dulu cara pembuatannya pun masih sagat tradisional. Keluarga took Tarzan membuat kompiang di atas tungku api selama 11 sampai 12 jam . Biasanya dilakukan malam hari. Keesokan harinya baru dijual.
Sekarang, proses pembuatannya dapat lebih cepat, karena proses pembakaran dapat dilakukan dengan oven.
Bahan utama pembuat kuliner khas ini sebetulnya sama saja dengan kebanyakan roti pada umumnya yaitu tepung terigu, gula, susu, ragi dan bahan-bahan lainnya.
Namun yang membedakannya adalah adanya taburan wijen di permukaan roti kompiang khas flores ini. Tekstur dari roti ini sendiri juga lebih keras dari roti pada umumnya sehingga untuk mengkonsumsinya bisa dengan cara dicelupkan ke dalam kopi ataupun teh.
Cara membuatnya pun tidak terlalu berbeda dengan roti kebanyakan, yaitu dengan mencampur semua bahan menjadi satu. Dalam pembuatan roti kompiang juga menggunakan ragi sebagai bahan pengembang.
Untuk lebih jelasnya, berikut langkah-langkah dalam membuat roti kompiang :
Dapat dijumpai di Labuan Bajo
Roti kompiang di toko Tarsan Ruteng memang laris manis. Soalnya, hampir semua warga kota Ruteng gemar menjadikanya sebagai teman minum kopi pagi atau sore. Selain itu, warga dari luar kota Ruteng, hampir pasti menjadikan kompiang sebagai ole-ole buat keluarganya.
Artinya, kalau Anda tidak mau ketinggalan roti kompiang, Anda harus bersedia menyambagi toko Tarsan pada waktu pagi sekali. Bahkan, ada yang sudah memesannya semalam sebelumnya, bahkan untuk jumlah yang banyak pesanan dilakukan beberapa hari sebelumnya.
Namun, sejak beberapa tahun silam roti kompiang sudah diproduksi pula di kota Labuan Bajo. Jadi, bagi Anda yang sedang berada di Flores atau berlibur di Labuan Bajo jangan lupa membeli oleh-oleh yang satu ini agar tidak penasaran dengan rasanya. Harganya relative murah, hanya Rp 1000 per buah.
Meski murah, dijamin roti kompiang sangat enak, terutama kalau dipakai sebagai teman minum kopi. Selamat mencoba!