Rabu, 16 November 2022 16:27 WIB
Penulis:redaksi
Editor:redaksi
NUSA DUA, BALI (Floresku.com) - Para pemimpin negara G20 telah mengakhiri Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali selama dua hari (15-16 November 2022) di Nusa Dua, Bali.
Pada KTT tersebut mereka menghasilkan Deklarasi Bali atau 'G20 Leaders Declaration'
"Alhamdulillah hari ini kita dapat mengadopsi dan mengesahkan G20 Bali Leaders Declaration. Ini adalah deklarasi pertama yang dapat diwujudkan sejak Februari 2022,"kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers di The Apurva, Bali, Rabu (16/11), sore.
Dalam deklarasi tersebut, terdapat lima poin yang disepakati negara anggota G20.
Pertama, Anggota G20 akan gesit dan fleksibel dalam menjalankan kebijakan makroekonomi.
Para Anggota G20 juga akan terus melakukan investasi publik dan reformasi struktural, mempromosikan investasi swasta, dan memperkuat perdagangan multilateral serta ketahanan rantai pasokan global.
"Kami akan memastikan kesinambungan fiskal jangka panjang, dengan komitmen bank sentral masing-masing negara untuk mencapai stabilitas harga," demikian bunyi G20 Leaders' Declaration.
Kedua, para anggota G20 berkomitmen untuk melindungi stabilitas makroekonomi dan keuangan, dengan menggunakan semua alat yang tersedia untuk mengurangi risiko penurunan, dengan mencatat langkah-langkah yang diambil sejak krisis keuangan global yang pernah terjadi.
Ketiga, para anggota G20 akan mengambil tindakan untuk mempromosikan ketahanan pangan dan energi serta mendukung stabilitas pasar, memberikan dukungan sementara dan terarah untuk meredam dampak kenaikan harga, memperkuat dialog antara produsen dan konsumen.
"Serta meningkatkan perdagangan dan investasi untuk kebutuhan ketahanan pangan dan energi jangka panjang, ketahanan pangan dan berkelanjutan, sistem pupuk dan energi."
Keempat, para anggota G20 akan terus berinvestasi ke negara berpenghasilan rendah dan menengah dan negara berkembang lainnya, melalui berbagai sumber dan instrumen pembiayaan yang lebih inovatif, termasuk untuk mengkatalisasi investasi swasta, untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.
"Kami meminta Multilateral Development Banks untuk memajukan tindakan untuk memobilisasi dan menyediakan pembiayaan tambahan dalam mandat mereka, untuk mendukung pencapaian SDGs termasuk melalui pembangunan berkelanjutan dan investasi infrastruktur, dan menanggapi tantangan global."
Terakhir, para anggota G20 juga berkomitmen untuk mempercepat pencapaian SDGs, sehingga tercapai kesejahteraan untuk para G20 melalui pembangunan berkelanjutan.
Presiden juga menjelaskan bahwa sebelum menyepakati G20 Leaders Declaration, para pemimpin cukup alo membahasa isu Perang Rusia dan Ukraina.
“Namun, akhirnya setelah berdiskui hingga jauh malam, kami mencapai kesepakatan bahwa Perang Rusia - Ukraina menimbulkan dampak serius bagi perekonomian global. Oleh karena itu perlu dicarikan jalan bagi perdamaian,” jelasnya.
"Namun, G20 adalam forum ekonomi, forum finansial dan forum pembangunan, bukan forum politik. Jadi, jangan ditari-tarik ke isu politi,' ujarnya.
"Meski demikian, kita semua mengharapkan agar perang di Ukraina segera berakhir," pungkasnya. (SP). ***