Kunjungi YS Korban Peluru Rekoset, Kapolres Sikka: 'Maaf atas Tindakan Anggota Saya'

Sabtu, 14 Oktober 2023 06:28 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

kal.png
Kapolres Sikka mengunjugi YS korban peluru nyasar dalam aksi pembubaran judi sabung ayam di Wairkoja, Kewapante. (Mardat)

MAUMERE (Floresku.com) -Kapolres Sikka AKBP Hardi Dinata mengunjungi  YS,  di rumah sakit Umum dr TC Hillers Maumere, Jumat  (13/10). 

YS adalah pria asal Geliting yang menjadi korban peluru nyasar dalam aksi polisi Kapolsek Kewapante membubarkan kerumunan judi sabung ayam di Wairkoja, Kecamatan Kewapante, Kamis, 12 Oktober, sore.

Kapolres Sikka, AKBP Hardi Dinata usai memberikan keterangan kepada media, langsung mengunjungi  korban YS di rumah sakit Umum dr TC Hillers Maumere, Jumat  (13/10).

Dihadapan YS, Kapolres Sikka  menyampaikan permohonan maaf  atas tindakan anggotanya yang mengakibatkan YS terluka dan harus dirawat di rumah sakit.

Permohonan maaf Kapolres Hardi ini juga disampaikan kepada isteri korban dan keluarganya.

Kapolres  Hardi mengatakan pihaknya akan melakukan tindakan atas anggotanya itu sesuai   peraturan yang berlaku.

“Saya menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang dilakukan anggota saya,  walau tindakannya untuk memberikan peringatan pembubaran permainan judi sambung ayam, namun tindakan yang sudah dilakukannya tetap di proses,”kata Kapolres Hardi.

Pada saat yang sama Kapolres Hardi juga menemui Direktur  rumah sakit umum dr  Clara Francis  untuk menanyakan langkah-langkah perawatan terhadap korban.

Dokter Clara yang didampingi dokter bedah yang diketahui bernama dr Beny, mengatakan  bahwa selama 1 x 24 jam akan dilakukan observasi, apakah akan dibedah atau harus dirujuk. 

Terkait biaya pengobatan terhadap korban, Kapolres Hardi mengaku, akan menjadi tanggungjawab anggotanya.

Kapolres Hardi juga berharap korban YS mendapat perawatan hingga sembuh dan dapat kembali beraktifitas.

Sementara itu salah satu keluarga korban Yanuarius Lado, kepada media menegaskan bahwa adiknya yang saat ini terbaring di rumah sakit  itu harus kembali seperti sedia kala.

“Saya minta adik saya harus sembuh seperti semula, dia bukan teroris. Dia juga tidak melakukan kasus kriminal apa pun sehingga harus ditembak,”kata Yanuarius

Terpentau media ini keluarga YS menolak pemberian santunan yang diserahkan oleh Kapolres Sikka karena keluarga korban menginginkan agar YS harus cepat mendapat pertolongan. (Mardat). ***