PMI
Jumat, 05 November 2021 11:51 WIB
Penulis:redaksi
LABUAN BAJO (Floresku.com) - Perjuangan pemerintah baik Pusat maupun Daerah dalam memerangi penyebaran Covid-19 tidak pernah surut. Selain menggelontorkan bantuan dana dan sembako kepada masyarakat yang terdampak, pemerintah juga menyediakan vaksin untuk menciptakan kekebalan kelompok masyarakat.
Namun, hal ini tidak diindahkan oleh beberapa oknum tertentu dengan berbagai alasannya masing-masing.
Jika beberapa bulan lalu di saat-saat Covid-19 mencemaskan seluruh kehidupan sehari-hari, mayoritas masyarakat sangat berharap agar dosis vaksin segera disediakan dengan cepat agar masyarakat terlindungi dan kondisi ekonomi kembali normal.
Namun, harapan itu sangat berbeda ketika vaksin sudah ada di mana masyarakat justru apatis dengan pergelaran vaksinasi.
Di Manggarai Barat berdasarkan data yang dihimpun media ini diketahui bahwa masih banyak masyarakat Mabar yang tidak mau divaksin. Hal ini dibenarkan oleh beberapa Kepala Puskesmas di Kabupaten Manggarai Barat.
Beberapa Kepala Puskesmas menyampaikan bahwa salah satu kesulitan dari pihak medis dalam melakukan vaksinasi, yaitu respon masyarakat yang sangat minim terhadap kegiatan vaksinasi.
Adapun target sasaran Covid-19 yang sudah didata, ternyata tidak berbanding lurus dengan kondisi riil di lapangan saat kegiatan vaksinasi.
Kepala Puskesmas Wersawe, Yohanes G. Floriani kepada media ini mengafirmasikan kondisi tersebut bahwa salah satu hal yang menjadi kesulitan dari pihak medis dalam melakukan vaksinasi Covid-19 adalah berkaitan dengan kehadiran masyarakat.
"Kami berharap masyarakat harus antusias dalam menerima vaksin. Karena yang menjadi kendala utama selama ini adalah berkaitan dengan antusiasme dan kehadiran masyarakat. Kami sangat susah mencari sasarannya itu. Padahal di Kecamatan Mbeliling ini masih sekitar 20-an yang belum divaksin", kata Yohanes
Selain itu Kepala Puskesmas Golowelu, Kecamatan Kuwus juga menyampaikan hal yang sama bahwa masih ada masyarakat yang tidak antusias dengan pergelaran vaksinasi Covid-19.
6 bulan yang lalu
7 bulan yang lalu
7 bulan yang lalu