MENIKMATI SENJA DI PANTAI MAUKARO (Perjalanan Imaginatif)

Jumat, 12 Juli 2024 12:30 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

see.jpg
Stefnus Wolo (Dokpri)

Oleh: Romo Stefanus Wolo

Sore tadi saya berjalan kaki
Sendirian 
Dari Kolikapa Ke Maukaro
Melewati kampung Ndetundopo,
Pu'umbindi, Ratesuba, Ndetumatu dan Maukaro.

Orang-orang tak melihat
Karena cuma angan yang berjalan
Mereka tak mengenal 
Karena hanya jiwa yang mengembara
Orang-orang tak menyapa
Karena cuma pikiran yang melanglangbuana

Jalan kaki Kolikapa-Maukaro 
Untuk apa?
Melepas rindu
Menyaksikan senja di pantai Maukaro.
Menyaksikan tenggelamnya matahari. 
Melihat anak-anak naik sampan
Menghibur bapa-bapa 
Yang siap mencari rejeki 
Di malam nanti

Indahnya
Maukaro sore tadi
Matahari tenggelam itu
Seperti masa kecil
Dipandang dengan heran 
Bukan hanya karena indah
Tapi karena ia datang sebentar

Senja begitu cepat berlalu
Tapi senja tak pernah salah
Hanya kenanganlah
Yang kadang membuat kita basah dan tiris ha ha
Dan pada senja,
Akhirnya kita mengaku kalah

Malam ini saya kembali
Melewati Kotakadhe, Tonggu, Kolikapa.
Mendaki Nua Tebha
Lumayan melelahkan
Tiba di Eiken 
Duduk sendirian 
Di pastoran.
Sambil menghabiskan sebotol bir

Saya coba menulis rindu
Bukan untuk kamu baca
Karena rindu yang sesungguhnya 
Telah kamu tinggalkan di tepian senja......
Memang benar eee
Kata orang-orang di pantai Maukaro

Senja ibarat sebuah rindu
Selalu ingin bertemu 
Meskipun harus menunggu terlebih dahulu
Karena senja dan rindu itu sama
Sama halnya dengan dirimu 
Harus menunggu
Untuk mengecup rindu.....

Kirchgasse 4, 5074 Eiken AG
Malam Jumat 11 Juli 2024