OGDJ, Disabilitas, Janda, dan Lansia di Matim Dapat Bantuan dari Berbagai Pihak

Senin, 06 Desember 2021 10:31 WIB

Penulis:redaksi

Editor:redaksi

odgj4.jfif
Seorang anggota Kepolisian dari Polsek Bprpng saat memberikan bantuan beras kepada seorang janda, Minggu, 5 Deember 2021. (FH)

‍‍‍BORONG (Floresku.com)- Menerapkan program anti perundungan, civitas SMAN 3 Borong gandeng Polisi Sektor (Polsek) Borong dan relawan Komunitas Kasih Insanis (KKI) manggarai Timur sambangi rumah 'orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), disabilitas, janda, dan lansia. Minggu, 5 Desember 2021.

Sebanyak 10 keluarga yang dikunjungi berlokasi di seputaran wilayah kecamatan Borong Manggarai Timur yang terdiri dari tiga desa yakni; Desa Golo Kantar, Bangka Kantar, dan Desa Nanga Labang.

Bripka Syahruddin mengatakan, 10 kg beras dibagikan untuk setiap keluarga yang dikunjungi tersebut merupakan beras bantuan dari KAPOLRI. Kebetulan Polsek Borong mendapat jatah 2.5 ton. Semuanya sudah dibagikan hari ini.

Ia menjelaskan, melihat kondisi ekonomi dari keluarga yang dikunjungi, semuanya masuk dalam kategori layak untuk mendapatkan bantuan tersebut. Walaupun dalam jumlah yang tidak banyak, silatutlrahmi untuk mempererat tali persaudaraan antara Polri dan masyarakat harus dijaga.

"Melalui kegiatan seperti ini, perlahan akan mengikat tali persaudaraan semakin erat", ungkap Bripka Syahruddin.

Bripka Syahruddin terharu melihat kondisi keluarga yang dikunjungi apalagi kunjungan perdana selama profesi sebagai anggota Polri.

"Pengalaman yang luar biasa. Perdana selama berprofesi sebagai anggota Polri. Semoga diberi kesehatan sehingga mempunyai kesempatan untuk bertemu kembali. Berbagi kasih. Lebih tepat dan menjadi pilihan kita sebagai makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Apapun dan seberapapun bukan menjadi tolak ukur. Ketulusan dan keiklasan menjadi landasan dari apa yang dilakukan akan lebih bernilai", ungkapnya

Tambahnya, dengan civitas SMAN 3 Borong mau berkolaborasi dengan Polsek Borong, pihaknya sangat berterima kasih. Mestinya kolaborasi ini tidak pupus, sehingga misi kemanusiaan terus berjalan.
"SMAN 3 Borong luar biasa. Mereka hebat. Gebrakannya sungguh menggugah untuk selalu berbuat baik," pungkasnya.

Kepala SMAN 3 Borong, Konstantinus Everson Rada mengatakan pihaknya melibatkan langsung peserta didik dalam kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut merupakan tahap pembentukan kecerdasan sosial dan emosional. 

"Dengan hal sederhana ini, mereka akan terbiasa dan terpanggil untuk peduli terhadap sesama," ungkap Soni.

Ia menjelaskan, pogram perundungan selama kurang lebih satu bulan lamanya, siswa dan siswi SMAN 3 Borong diberi pelatihan. Teori dan pengetahuan yang didapat selama pelatihan menjadi bekal mereka saat turun lapangan. 

Sehingga untuk mengimbangi teori yang didapat selama pelatihan tersebut siswa dan siswi diarahkan untuk menyentuh langsung. Sejatinya, program perundungan penekanannya lebih kepada bagaimana menghindari perilaku sosial dengan mengucilkan sesama karena kondisi fisik bisa juga karena ekonomi keluarga.

ODGJ sering menjadi korban perundungan. Hal itu dibuktikan denga realitas di mana mereka selalu dikucilkan. Itu wajar, namun hal-hal seperti itu mestinya dihilangkan. Sebab dengan mengucilkan mereka, luka batin mereka pasti bertambah. 

Pihak yang hadir di kediaman mereka, mengajak mereka untuk bercerita adalah bagian dari fisioterapi. Apalagi siswa dan siswi yang terlibat dalam kegiatan tersebut diarahkan untuk menggunting kuku dan mencukur rambut dari saudara penderita ODGJ. 

"Pengalaman berharga yang tentu sulit mereka lupa. Saya yakin, dengan cara-cara sederhana ini akan bisa membuat mereka berubah," ungkapnya. (Jivansi/FH). ***